Chapter 8

16 1 0
                                    

Brakk!! "Bu niar itu benar-benar keterlaluan yah dia selalu aja punya cara untuk nyingkirin kita" lisa sangat kesal setelah mendengar berita penurunan dira sebagai ketua osis.

"Dia udah berhasil ngebuat kak dira ngundurin diri dan sekarang dia juga pengen ngelakuin hal yang sama ke aku" kata aila tak kalah kesalnya.

"Maksudnya?" Elsa mengerutkan dahinya.

"Bu niar berencana untuk mengesahkan peraturan baru yakni 'No Love-Love Club' dan siapa pun yang melanggar akan langsung dikeluarin dari sekolah parahnya lagi dia ngebuat seolah-olah aku yang udah menggagas peraturan itu. Yang ada entar aku jadi bahan amukan satu sekolah lagi" jelas aila panjang lebar.

"Ya mau gimana lagi sifatnya kan emang gitu! Terlihat baik di depan publik  padahal aslinya busuk" hina tiffani, ia tak peduli jika yang ia hina barusan adalah kakaknya.

"Terserah bu niar mau ngelakuin apa yang terpenting adalah jangan sampai ini semua mempengaruhi rencana kita" dira mencoba menenangkan.

"Hmm, tapi kalian ngerasa gak sih kalau bu niar sebenarnya udah tau tentang kita" ujar ify takut-takut.

"Mungkin aja lagian kan bu niar itu gak bego" tiffani memutar kedua bola matanya.

"Tapi kalau bu niar emang beneran udah tahu tentang kita, jadi kenapa dia gak bertindak dan ngebiarin kita gitu aja" heran elsa.

"Pasti dia lagi merencanakan sesuatu makanya untuk sekarang dia diam dan gak ngelakuin apa-apa" dira tersenyum kecut sementara yang lain hanya mangut-manggut membenarkan ucapan dira barusan.

"Lis gimana perkembangan runa" tanya tiffani kemudian.

"Aku udah berusaha sebisa mungkin untuk mempengaruhi runa, tapi.." lisa menyandarkan punggungnya ke kursi.  "Soal dia terpengaruh apa gaknya yah aku gak bisa jamin" ungkapnya.

Tinn!

Dira memeriksa HP nya dan melihat kiriman pesan dari runa. Ia kemudian menarik satu sudut bibirnya. "Kalian gak perlu khawatirin runa karena sekarang ini dia udah kemakan umpan kita"

***

Runa sejak tadi mondar mandir tak jelas di lobi asrama, sesekali ia melihat jam tangannya.

"Runa!" Panggil dira dari jauh.

"Kelihatannya ada hal yang mendesak yah sampai-sampai lo pengen ketemu gue secara diam-diam" dira menghampiri runa yang berdiri tak jauh dari pintu lobi asrama putri.

"Ini tentang tawaran lo yang waktu itu" runa langsung ke intinya saja."Gue mau gabung di Organisasi RED TAIL"

Dira melipat kedua tangannya di dada,"Gak semudah itu untuk bergabung di Organisasi RED TAIL"

"Maksudnya" dahi berkerut.

"Lo harus lulus tes keanggotaan dulu baru setelahnya lo boleh gabung"

"Tes yang bagaimana?" Tanya runa.

"Tesnya cukup mudah. Lo cuma perlu masuk ke ruang TU dan mindahin file berisi data murid yang bernama melissa ke flashdisk ini" dira memberikan flashdisknya ke runa.

"Inggat! Jangan sampai lo ketahuan sama anak-anak orkes apalagi sampe terekam kamera cctv. Gue gak peduli bagaimana caranya lo harus bisa ngelakuin semua yang gue suruh" dira tersenyum miring. "Dan tes lo dimulai malam ini tepatnya pukul 22.00 wita"

"Oke gak masalah! Anggap aja tugas yang lo berikan udah selesai" kata runa. Ia kemudian pergi dari sana. Sementara dira hanya menatap kepergiannya sambil tersenyum smirk, Ia lalu megeluarkan hp nya dan mulai mengetikkan sebuah pesan.

THE RED TAIL  II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang