[18]

270 48 15
                                    

Cinta ada untuk diekspresikan, bukan dipendam dan dipaksa untuk layu. Begitulah pikir Na Ra. Karena itu, pada akhirnya ia benar-benar tak mau menghiraukan perkataan Sung Gyu.

-Aku belum menjelaskan situasinya tapi aku sudah meminta Myung Soo untuk membatalkan rencana kolaborasi kalian. Ini demi kebaikanmu. Menurutlah padaku-

Dibacanya lagi pesan dari Sung Gyu, hanya untuk menambah yakin akan keputusan yang sudah diambilnya. Keputusan yang dibuatnya sendiri tanpa meminta saran dari siapapun.

Na Ra menunggu Myung Soo keluar dari kafe, tapi lelaki itu tampak terburu-buru masuk ke dalam mobil hingga ia ragu untuk memanggil dan akhirnya memutuskan untuk membuntuti. "Mwoya? Kim So Eun? Apa-apaan ini, pulang bersama tapi lewat jalan belakang? Apakah ini alasan dibalik pesan yang dikirim oleh Sung Gyu Oppa?"

Na Ra terus mengikuti hingga tiba di taman. "Apa mereka berkencan? Mungkinkah?" Tiba-tiba saja Na Ra menjadi kesal. Lalu dilihatnya Myung Soo dan So Eun berjalan beda arah, ia tak peduli So Eun ke mana karena pandangannya tertuju pada Myung Soo yang ternyata tidak berjalan jauh. Tanpa ragu ia pun menghampiri pria itu.

Myung Soo sendiri sedang berdiri menikmati pemandangan malam sambil menunggu So Eun. Ada hal yang mau dibahasnya. Soal pengakuan, entah apakah mesti diutarakan lagi karena yang terpenting sekarang adalah meyakinkan So Eun untuk menata pikirannya agar tak lagi menganggap diri tidak layak hidup bahagia. Mengenai hubungan mereka, Myung Soo percaya bahwasannya ia harus menyamakan langkah dengan So Eun, oleh sebab itu ia tak akan terburu-buru.

"Myung Soo-ssi."

Myung Soo kaget, tiba-tiba Na Ra muncul di depannya. "Oh, Na Ra-ssi, kebetulan sekali bertemu denganmu di sini. Sedang jalan-jalan juga?"

"Seperti itulah. Bisa bicara sebentar?"

"Silakan."

"Rencana kolaborasi kita harus jadi."

"Eh?" Myung Soo langsung teringat dengan permintaan Sung Gyu pagi tadi. "Kita tidak sengaja bertemu seperti ini dan hal yang pertama kau sebut adalah soal kolaborasi."

"Aku hanya takut rencana itu batal."

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Batin Myung Soo.

"Aku sangat ingin membuat konten bersamamu."

"Haruskah aku katakan soal Sung Gyu yang menyuruhku membatalkannya?"

"Myung Soo-ssi, bisakah tidak mendengarkan ucapan Sung Gyu Oppa?"

"Eh, apa?"

"Oppa bilang padaku kalau sudah memintamu untuk membatalkan rencana kolaborasi."

"Itu ... boleh kutahu sebenarnya ada apa?"

"Kalau kuberitahu, kau mungkin akan langsung membatalkannya. Kalaupun dipaksakan jadi, pasti kau tak merasa nyaman. Ah, molla, terserahlah bagaimana jadinya. Aku hanya ingin meluapkan apa yang menjadi keinginanku. Keinginan untuk membuat konten bersamamu."

"Sebesar itukah keinginan membuat konten bersamaku? Aku bukanlah kreator konten hebat, aku hanya membuat vlog jalan-jalan, itu pun awalnya iseng. Justru, kau lebih profesional dibanding diriku."

"Ini bukan masalah siapa yang lebih hebat, aku hanya ingin saja." Na Ra maju selangkah. "Kemungkinan batal sangat besar, jadi untuk apa aku memendam perasaan?" Lalu Na Ra nekat memeluk Myung Soo. "Aku menyukaimu, sangat menyukaimu."

Myung Soo terperanjat, untung saja tak sampai hilang akal. Buru-buru ia dorong Na Ra agar melepaskan pelukan.

Tapi Na Ra bertahan. "Berikan kesempatan seperti ini, sebentar saja."

After We Broke Up [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang