"Gue masih marah ya sama lo!" ucap Zyla menatap tajam Zidan.
"Lo kenapa beliin baju gue kebesaran gini sih? Lo pikir badan gue gendut apa?" protes Zyla.
"Siapa suruh badan lo kecil," sahut Zidan dengan nada mengejek.
"Itu cocok buat lo, emang lo mau badan lo dilihatin sama cowok?" sambung Zidan.
"Disini cuma ada gue sama lo kali, siapa juga yang mau lihatin gue,"
"Lo pikir gue bukan cowok? Gue juga normal kali," ucap Zidan.
"Berarti lo emang tergoda sama gue dong?" ucap Zyla seraya menaik turunkan alisnya.
Ting tong!
Bel apartemen berbunyi sehingga menghentikan perdebatan mereka.Zidan berjalan membuka pintu apartemennya, sementara Zyla duduk di sofa seraya memainkan ponselnya.
Betapa terkejutnya Zidan saat melihat siapa yang datang, untung saja ia berhasil menetralkan ekspresinya.
"Ngapain kalian kesini?" tanya Zidan dengan ekspresi datarnya.
Entah kenapa Zidan hanya bisa banyak bicara banyak jika berhadapan dengan Zyla, gadis itu mampu mencairkan dinginnya Zidan.
"Kita nggak disuruh masuk dulu gitu?" tanya Kevin.
"Masuk!" ketus Zidan.
Zyla yang tengah duduk santai pun terkejut melihat kedatangan sahabatnya, juga yang lain.
"Wah, nyonya besar lagi nyantai nih," ejek Kevin.
"Apa-apaan sih lo?" ketus Zyla.
"Santai dong Zy, kita cuma mau bertamu nih," sahut Kevin.
"Zy, lo nginep disini semalem?" tanya Arga.
"Iya Ga," lirih Zyla.
"Kalian nggak ngapa-ngapain kan?" tanya Lia curiga.
"Maksud lo?" tanya Zyla bingung.
"Maksud Lia, kalian kan cuma berdua disini semaleman, siapa tau terjadi apa-apa sama kalian berdua," ucap Rita meralat ucapan Lia.
"Enak aja, ya nggak dong! Kalian itu mikirnya kejauhan," sahut Zyla emosi.
"Zy-"
"Lo diem deh! Gue nanti pulang kok! Gue tau lo pasti mau nyuruh gue pulang kan?" ucap Zyla memotong ucapan Reyhan.
"Li, Ta, gue mau ngobrol bentar sama kalian," ucap Zyla seraya menatap kedua sahabatnya.
"Oh, ayo! Gue juga pengen nanya banyak sama lo," sahut Rita.
"Juga juga mau ngasih tau lo sesuatu Zy," timpal Lia.
"Di kamar aja ya," pinta Zyla.
"Emang nggak papa kita masuk kamar Zidan?" tanya Rita ragu-ragu.
"Yaelah, nggak papa kali, buruan!" ajak Zyla, sedangkan Zidan hanya menatap malas ketiga gadis itu, karena kalaupun ia melarang, mereka pasti akan tetap masuk ke kamarnya.
-----------------
"Rey, kayaknya Zyzy belum maafin aku deh," ucap Cika.
"Dia pasti udah maafin kamu kok," sahut Reyhan.
"Tapi dia cuek banget sama aku Rey, bahkan dia nggak anggep kalo aku juga ada disini," ujar Cika.
"Zyzy baik Cik, dia nggak seperti yang lo kira," ucap Arga.
"Dan dia juga bukan pendendam kok," sambung Arga.
"Gue setuju, buktinya gue selalu ejekin dia, tapi dia nggak pernah marah beneran sama gue tuh," ujar Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIZY (Zidan&Zyla)
General FictionZylavya Adeline Kencana Putri Arthawira, gadis cantik yang terkenal akan sikap matrenya, bar-bar, kere dan juga pemilik jiwa gratisan. Namun dibalik sikap matrenya, ternyata ia adalah seorang anak dari pengusaha terkaya dan tersukses, hanya saja tid...