Part 35

29.1K 2.5K 13
                                    

"Hai Rit,"

"Loh Rey, tumben kesini?" tanya Rita saat ia membukakan pintu dan ternyata yang datang adalah Reyhan.

"Lo nggak nyuruh gue masuk dulu?" sindir Reyhan.

"Oh iya, masuk Rey" ucap Rita mempersilahkan Reyhan masuk.

"Tumben lo kesini? Nggak biasanya," tanya Rita yang sedikit curiga kepada cowok itu datang ke rumahnya.

"Pengen aja ngobrol sama lo," sahut Reyhan yang membuat jantung Rita berdetak lebih cepat.

"Aneh banget," ejek Rita.

"Gue cuma mau nanya sama lo tentang Zyzy Rit," ujar Reyhan berbohong, padahal niatnya ia memang ingin mengobrol dengan gadis itu, namun ia menjadikan Zyla sebagai alasan ia ksana.

"Nanya apaan?"

"Zyzy mau balik lagi sama Willy? Gue takut kalo Zyzy sakit hati lagi," tanya Reyhan penasaran.

"Ya nggak lah Rey, mereka itu sekarang cuma temen biasa, lagian si Willy juga udah nggak kek dulu lagi kok," ujar Rita menjelaskan.

"Lo tahu dari mana?"

"Ya dari Zyzy lah," sahut Rita apa adanya.

Rita menuju ke dapur dan mengambil minuman untuk Reyhan, setelah itu ia kembali ke ruang tamu dan duduk didepan Reyhan.

"Minum dulu Rey," titah Rita.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo, kayaknya lo berhak tau tentang ini deh," ucap Rita serius.

"Ngomong aja Rit," sahut Reyhan.

"Gue mau ngomong kalo sebenernya gue itu suka sama lo Rey,"

Krikk krikk,

Krikk krikk,

"Lo-"

"Gue cuma becanda kali Rey, tegang amat muka lo?" tanya Rita yang langsung memotong ucapan Reyhan.

"Padahal gue ngomong serius,"  batin Rita.

"Gue pikir lo serius suka sama gue Rit," ucap Reyhan dalam hati.

"Gue pikir lo serius Rit," ucap Reyhan, namun Rita hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Jadi lo mau ngomong apaan?" tanya Reyhan seraya meminum minumannya.

"Tentang hubungan Zyzy sama Zidan," ucap Rita.

"Bukannya mereka udh putus?" tanya Reyhan.

"Iya Rey, tapi ada sesuatu yang Lo nggak tau," ucap Rita yang membuat Reyhan mengerutkan keningnya pertanda bingung.

"Jadi, sebenernya mereka itu cuma pura-pura pacaran waktu itu," ujar Rita memulai bercerita.

"Awalnya mereka emang cuma pura-pura pacaran, tapi asal lo tahu Rey, sekarang Zyzy udah bener-bener suka sama Zidan, begitu juga dengan Zidan,"

"Selama ini Zidan jauhin Zyzy karena Kinan, dia bohong ke Zidan kalo dia itu punya penyakit jantung, cuma agar bisa deket Zidan lagi sama Zidan," ucap Rita menjelaskan.

Rita menceritakan semua yang terjadi antara Zyla dan Zidan kepada Reyhan. Cowok itu bahkan awalnya menyangka, namun Rita menunjukkan buktinya kepada Reyhan, sehingga Reyhan percaya terhadap omongan Rita.

"Gue nggak nyangka Kinan ternyata kek gitu," ucap Reyhan.

"Makannya lo jangan suka nilai orang dari penampilannya aja!" sahut Rita.

-----------------------

"Gue sebel deh sama Zyzy," ucap Cika kesal.

"Lo pikir lo dong yang sebel sama dia, gue juga kali," sahut Kinan.

Mereka berdua saat ini memang sedang berada di rumah Cika. Kinan pergi ke rumah Cika karena kesal dengan Zidan yang meninggalkannya sepulang sekolah.

"Mending lo ikhlasin Zidan sama Zyzy aja napa, biar tuh cewek nggak gangguin Rey mulu," ucap Cika menyarankan Kinan.

"Enak aja, nggak ikhlas gue!" protes Kinan.

"Kenapa nggak Reyhan aja yang sama Zyzy, kan gue bisa balikan lagi sama Zidan tanpa ada gangguan," sambung Kinan.

"Mana bisa kek begitu? Nanti gue nggak dapet apa-apa dong dari Rey," ucap Cika.

"Wah, parah lo Cik, ternyata Lo mau hartanya Rey doang?" sahut Kinan tak percaya.

"Lo pikir lo nggak kek gitu? Lo juga ngincer hartanya Zidan kan?" ucap Cika.

"Iya juga ya," sahut Kinan.

"Dasar ogeb!" ejek Cika yang dibalas tatapnya tajam oleh Kinan.

"Enak aja, gue ini pinter tau," protes Kinan yang tidak terima dengan ucapan Cika.

"Kalo lo pinter, harusnya lo usah bisa dapetin Zidan,"

"Udah lah kesel gue sama Zyla,"

"Pokoknya gue akan singkirin Zyzy,"

"Gue setuju, kita emang harusnya singkirin cewek itu dulu," sahut Cika dengan senyum miringnya.

---------------------------

"Hai Lia," sapa Kevin seraya tersenym manis.

"Ngapain lo ngajak gue ketemu disini?" tanya Lia ketus.

"Santai kali Li, gue cuma mau ngajak lo makan bareng" sahut Kevin.

Saat ini mereka berdua tengah berada di salah satu Cafe, karena Kevin memang mengajak Lia untuk bertemu disana.

"Tumben, kesambet apaan lo?" tanya Lia seraya menempelkan punggung tangannya pada kening Kevin.

"Gue masih normal Li, nggak kesambet sama sekali,"

"Ya siapa tau Vin,"

"Lo pesen aja yang banyak Li, ntar biar gue yang bayar," ucap Kevin sombong.

"Yakin lo?" tanya Lia yang sedikit ragu.

"Yakin dong, "

"Mba!" ucap Lia memanggil pelayan yang berada disana.

"Ada yang bisa saya bantu kak?" tanya pelayan itu ramah.

"Saya mau pesen ini, ini, ini, dan ini, minuman nya saya mau ini aja," ucap Lia seraya menunjuk buku menu.

"Ada tambahan lagi kak?" tanya pelayan itu lagi.

"Lo mau pesen apa Vin?" tanya Lia kepada Kevin.

"Buset, lo makannya banyak amat Li?"

"Saya mau pesen ini sama ini aja mbak," ucap Reyhan menunjukkan pesanannya pada buku menu.

"Baik, silahkan ditunggu kak,"

"Makasih mbak,"

Setelah beberapa menit, pesanan mereka pun datang. Mereka memakan makanan tersebut dengan tenang.

"Gue udah kenyang, pulang yuk!" ajak Lia saat ia sudah selesai menghabiskan makanannya.

"Maaf kak, ini billnya," ucap salah satu pelayan seraya menyerahkan bill tersebut ke Kevin.

Kevin melihat nominal yang tertera disana dan totalnya lima ratus ribu rupiah. Ia berniat akan membayarnya, namun saat ia merogoh sakunya, ternyata tidak ada dompet miliknya.

"Dompet gue dimana ya?" tanya Kevin kepada Lia.

"Mana gue tahu," sahut Lia.

"Buset, gue lupa, dompet gue masih kamar," sahut Kevin yang membuat Lia kesal.

"Jadi, ini gimana ya mas?" tanya pelayan itu.

"Biar saya aja yang bayar mbak, ini," ucap Lia seraya menyerahkan lima lembar uang pecahan seratus ribu.

"Lain kali kalo nggak punya duit, jangan ajakin gue makan bareng! Malu-maluin aja," ucap Lia kesal.

"Sorry Li, nanti gue ganti kok," sahut Kevin tak enak hati, padahal ia benar-benar lupa membawa dompetnya.

ZIZY (Zidan&Zyla)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang