"Ngaku deh sama kita, Lo itu sebenernya ngincer hartanya Zidan kan?" tanya Cika.
"Iya, kenapa? Masalah buat kalian?"
"Beneran tuh?" tanya gadis lainnnya.
"Nggak nyangka sih gue," timpal yang lain.
"Iya, gue cuma manfaatin El dan ngincer hartanya. Puas kalian?" sahut Zyla setengah berteriak.
"Dasar matre," ejek gadis yang berambut sebahu.
"Gue udah nyangka sih, lo kan emang kere," sahut yang lainnya.
Zidan memperhatikan video itu dengan seksama. Awalnya ia tidak percaya dengan video itu, namun ia masih belum percaya begitu saja.
"Apa bener Zyzy cuma manfaatin gue? Tapi gue sama dia kan cuma pura-pura," batin Zidan yang masih bingung.
------------------------
"Zy, lo putus sama Zidan?" tanya Willy yang mendudukkan dirinya disamping Zyla.
"Kenapa emangnya?" tanya Zyla sinis.
"Gue lihat Zidan lebih dekat sama Kinan daripada sama lo," sahut Willy.
"Lo nggak cemburu lihat kedekatan mereka?" tanya Willy lagi.
"Nggak lah," elak Zyla, padahal dalam hatinya ia merasa begitu kesal melihat Kinan dan Zidan.
"Gue udah berusaha berubah demi lo Zy, apa lo masih belum bisa nerima gue?" tanya Willy seraya menatap Zyla dengan tatapan sendu.
"Gue nggak tau Will, semua juga butuh proses, buat ngelupain kenangan buruk sama lo aja, gue perlu waktu bertahun-tahun, apalagi buat nerima lo lagi, kayaknya nggak deh,"
"Gue nggak mau mengulangi kesalahan yang sama," sambung Zyla.
"Gue mau lo berubah bukan hanya karena gue, tapi karena lo emang menyadari kesalahan lo dan lo nggak akan ngulangin kesalahan itu lagi," ucap Zyla seraya menatap lurus ke depan, menatap Zidan dan Kinan yang juga tengah duduk berdua.
"Gue akan berusaha lebih baik lagi Zy, gue harap setidaknya kita bisa berteman baik," ucap Willy seraya tersenyum lebar.
"Huft, oke. Kita bisa berteman sekarang," sahut Zyla pada akhirnya.
"Kalo gitu, gue balik ke kelas dulu Zy, mending lo juga balik ke kelas, daripada disini, lo akan sakit hati lihat mereka," pamit Willy yang diangguki oleh Zyla.
Zyla kembali menatap dua sejoli yang kini tengah asyik mengobrol didepan sana, setelah Zyla melihat Kinan pergi meninggalkan Zidan sendiri, ia memutuskan untuk mendekati cowok itu.
"El, gue pengen ngomong sama lo," ucap Zyla menatap Zidan yang tengah sibuk memainkan ponselnya.
"Apa?" sahut Zidan tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.
"Gue-" belum sempat Zyla melanjutkan ucapannya, Zidan sudah terlebih dahulu memotong ucapan Zyla.
"Apa video ini bener?" tanya Zidan menunjukan Video yang Kinan tunjukan kepadanya.
"Lo dapet video itu dari mana?" tanya Zyla.
"Kinan," sahut Zidan cuek.
"Dia lagi," batin Zyla.
"Video itu emang bener, tapi-,"
"Jadi bener lo cuma manfaatin gue? Gue tau hubungan kita cuma sebatas pura-pura, tapi harusnya lo nggak ngelakuin itu Zy," ucap Zidan tanpa mau mendengarkan penjelasan Zyla terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIZY (Zidan&Zyla)
General FictionZylavya Adeline Kencana Putri Arthawira, gadis cantik yang terkenal akan sikap matrenya, bar-bar, kere dan juga pemilik jiwa gratisan. Namun dibalik sikap matrenya, ternyata ia adalah seorang anak dari pengusaha terkaya dan tersukses, hanya saja tid...