Part 49

23.6K 2.1K 13
                                    

Tiba hari dimana Zidan dan Gina akan bertunangan. Semua sudah dipersiapkan secara matang oleh keluarga Gina dan tempatnya di LE Cafe tempat Zyla bekerja, namun gadis itu belum mengetahui jika yang menggunakan Cafe tersebut adalah Zidan dan Gina.

"Zyla, nanti kamu nyanyi di acara pembukaan, acara inti, juga penutupan ya," titah Tio menjelaskan.

"Emang acaranya mulai jam berapa Om?" tanya Zyla memastikan.

"Nanti malem Zy, sekitar jam setengah delapan, karena ini acaranya memang malam hari, jadi kamu sekarang bisa pulang dulu, dan siap-siap buat nanti malam," ujar Tio.

"Emang ini acara apa Om?" tanya Zyla lagi.

"Ini tuh acara-"

"Maaf Pak, ini bunganya ditaruh dimana ya?" tanya seseorang lelaki seraya membawa banyak bunga.

"Itu ditaruh didalem aja, nanti biar pelayan lain yang urus," sahut Tio.

"Saya mau cek bunga ke dalem dulu ya Zy, nanti malem jangan sampai telat dan dandan yang cantik, oke," ucap Tio seraya meninggalkan Zyla.

"Huft, mewah banget dekornya, emang acara apaan sih?" gumam Zyla.

Zyla memutuskan pergi ke taman untuk menenangkan pikirannya. Ia bahkan tidak tahu kenapa ia. hari ini merasa tidak tenang.

"Halo Rit," ucap Zyla saat panggilan teleponnya terhubung dengan Rita.

"Hallo Zy, nanti malem lo dateng ke acara tunangan Zidan?" tanya Rita dari seberang sana.

"Kayaknya nggak deh Rit, gue juga ada kerjaan nanti malem," sahut Zyla.

"Kerjaan apa sih?" tanya Rita penasaran.

"Gue kan harus nyanyi di acara orang, soalnya Cafe tempat gue kerja lagi ada acara gitu, jadi gue mau nggak mau harus profesional,"

"Maksud lo LE Cafe?" tanya Rita memastikan.

"Iya Rit, gue kan kerja disana," sahut Zyla.

"Mending lo izin aja nggak usah masuk kerja Zy,"

"Kenapa emangnya?" tanya Zyla bingung.

"Zy, sebenarnya yang pake LE Caffe nanti malem itu-"

Tut Tut Tut!

Zyla mematikan sambungan teleponnya dengan Rita secara sepihak. Ia pikir gadis Rita akan menceramahinya dan melarang ia masuk kerja karena alasan yang tidak jelas.

Ia memutuskan untuk pulang kerumahnya setelah hari sudah sore. Ia menatap ponselnya yang sedari tadi berbunyi, dan dari orang yang sama, yaitu Zidan.

Cowok itu bahkan tidak henti untuk menghubunginya. Sebenarnya ia ingin sekali mengangkat panggilan dari Zidan, hanya saja ia bingung harus bicara apa.

"Gue yakin takdir nggak akan salah, kalo emang gue sama Zidan jodoh, kita pasti akan bersama, tapi kalo bukan, mungkin ini emang jalannya," gumam Zyla.

"Zy, Ayah sama Bunda mau pergi," pamit Dewi saat memasuki kamar anaknya.

"Abang mana Bun?" tanya Zyla.

"Dia udah pergi, katanya mau ke acaranya Zidan, emangnya kamu nggak ikut?"

"Zyzy ada acara sendiri Bun," sahut Zyla.

"Ya udah, Bunda pamit yah, nanti kalo kamu keluar rumah, jangan lupa di kunci pintunya," ucap Dewi yang diangguki oleh Zyla.

--------------------------

"Zyzy nggak ikut Rey?" tanya Lia saat menyadari Reyhan hanya datang bersama Rita.

"Katanya dia nggak mau dateng, terus tadi waktu gue mau berangkat kesini, dia juga belum pulang," sahut Reyhan apa adanya.

"Dia akan dateng kok," ucap Rita yang membuat semua menatap kearahnya.

"Waktu gue telpon Zyzy, dia katanya nggak bisa dateng karena harus kerja, padahal Zyzy kan kerjanya disini," sahut Rita.

"Jadi maksud lo?" tanya Kevin.

"Di nggak tau kalo tempat ini itu buat acara Zidan sama Gina," ujar Rita.

"Berarti nanti Zyzy nyanyi disini dong?" tanya Lia.

"Iya Lia," sahut Rita.

"Gue nggak rela kalo Zidan nggak sama Zyzy," ujar Reyhan.

"Lo pikir kita rela? Kita juga setujunya Zidan sama Zyzy kali Rey," sahut Kevin.

"Loh, itu bukannya orang tua lo Rey," ucap Kevin seraya menunjuk kearah Dewi dan Surya yang baru saja datang.

"Bun, Yah, kalian kesini juga?" tanya Reyhan saat menghampiri mereka.

"Ini kan acara anak rekan kerjanya Ayah Rey," sahut Dewi.

"Kalian ngapain disini?" tanya Surya bingung.

"Ini kan acara tunangannya Zidan," sahut Kevin.

"Lah?"

"Selamat malem Jeng, makasih loh udah nyempetin dateng ke acara anak saya," ucap Mia, selaku ibunya Gina.

"Anak kamu mau tunangan sama Zidan?" tanya Dewi memastikan.

"Iya Jeng, Gina tunangannya sama Zidan, kamu kenal dia juga?" tanya Mia.

"Eh, iya," sahut Dewi yang masih terkejut.

"Yaudah yuk masuk, acaranya sudah mau dimulai," ajak Mia kepada Dewi dan Surya.

"Kita kesana ya Rey," pamit Dewi dan Surya kepada anaknya.

----------------------------

Acara dimulai dengan sambutan dari MC yang begitu meriah. Keluarga Zidan dan keluarga Gina sudah berkumpul di panggung yang sengaja dibuat di Cafe tersebut.

"Mari kita beri tepuk tangan yang meriah untuk pasangan kita, Gina dan Zidan," ucap MC itu lantang.

"Jadi ini acara Zidan sama Gina?" gumam Zyla yang masih terkejut.

"Shit! Kenapa gue nggak tau. Jangan-jangan tadi Rita mau kasih tau soal ini ke gue, tapi malah panggilannya gue matiin sepihak," sambung Zyla.

"Sabar Zy, lo bisa! Lo sama Zidan itu cuma mantan dan bahkan lo nggak inget masa lalu lo itu gimana," ucap Zyla seraya menyemangati dirinya sendiri.

"Bentar lagi kamu naik panggung Zy, siap-siap ya," ucap Tio memberi tahu.

"Sekian sambutan dari saya dan sekarang kita tampilkan penyanyi kebanggaan kita dari LE Caffe.

Zyla menaiki panggung tersebut dari arah samping. Ia mengenakan dress sabrina berwarna putih selutut, juga sepatu high heels berwarna putih, dengan rambut yang ia gerai dan hanya mengenakan jepit rambut berwarna putih.

Hal itu menambahkan kesan anggun pada gadis itu. Ia bahkan sekarang sudah menjadi tatapan semua orang.

"Zyzy" ucap Dewi yang terkejut kala melihat Zyla menaiki panggung tersebut.

"Itu Zyzy kan Bun," ucap Surya yang juga sama terkejutnya.

"Iya itu Zyzy Yah, kok bisa dia jadi penyanyi LE Caffe?" tanya Dewi.

"Ayah juga nggak tahu," sahut Surya.

Zidan dan Gina juga menatap kearah Zyla, Zidan pikir bukan Zyla yang akan menjadi penyanyi disana.

"Jadi Zyzy kerja jadi penyanyi di LE Caffe?" tanya Gina meremehkan.

ZIZY (Zidan&Zyla)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang