Ramekan Vote + Komentar disetiap inline paragraf ❤️
Isabella tiba di rumah Abraham. Pria itu merangkulnya, erat, seakan tidak mau melepaskannya barang sejengkal pun. Melewati Zac yang berdiri di depan kulkas, cengkraman dipinggang Isabella makin menguat. Abraham ingin Zac tahu, ancamannya tempo lalu tidak main-main.
Isabella miliknya. Sampai kapanpun akan tetap jadi miliknya.
Kepergian Abraham dari hadapannya justru menaikkan sudut bibir Zac ke atas. "Dasar budak cinta!" cibir Zac.
Danil dan Clifford menyambut kedatangan Isabella di halaman belakang rumah.
"Kau sudah datang?" sambut Danil tersenyum ceria.
"Kalian yang mendekor tempat ini?" tanya Isabella. Melihat halaman belakang rumah dihiasi beragam jenis bunga crisan. Bunga yang entah sejak kapan menjadi kesukaannya.
"Tidak! Tidak! Bukan kami. Bram sendiri yang mendekornya. Kami sudah memiliki tugas masing-masing," seru Danil.
"Tugas?" Isabella menengok ke arah Abraham, dengan sebalah alis terangkat.
"Aku memberi mereka tugas. Zac dan Danil pergi berbelanja. Dan Clifford membuat api pemanggang," jelas Abraham.
"Apa ini semua dibuat untukku?" Tanya Isabella percaya diri. Ia sudah siap melambung ke atas awan. Namun semua itu mustahil. Walau benar adanya, Abraham tidak semudah itu mengakuinya.
Abraham menjentikkan jarinya di kening Isabella. "Jangan terlalu percaya diri! Jatuh ke bawah rasanya sakit."
Isabella mendengus. Abraham menjauhinya.
"Bilang saja mau menghindar. Begitu saja tidak mau mengaku. Jelas-jelas dia yang mengajakku kesini," cibir Isabella. Meski begitu hatinya tetap berbunga-bunga. "Bram tunggu aku!" Rengeknya kemudian.
Isabella berhenti di belakang Abraham. Clifford sedang memanggang daging. Laki-laki itu mengipas-ngipas daging yang ia grill.
"Oh, hai Bella!" Sapa Clifford.
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway Princess [ PROSES PENERBITAN ]
RomancePROSES PENERBITAN! [Dihimbau para pembaca baru untuk membaca sebelum adanya penarikan bab-bab untuk kepentingan penerbitan] #2 in Princess (29/3/24) °Love is full of struggle and sacrifice° Isabella Brooklyn, kehidupannya begitu sempurna bak putri k...