Runaway Princess | Part 29 - Suspicion

1.3K 214 78
                                    

Vote + Komentar yang banyak❤️

Playlist : Rihanna ~ Diamonds

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist : Rihanna ~ Diamonds


›››

Previous Chapter...

Isabella mengangkat tangannya. Menyuruh Adam berhenti.

"Tamparan sebelumnya aku anggap sebagai luapan emosi seorang Ayah yang marah kepada putri nya. Tapi tamparan yang ini," Isabella tersenyum pedih. "Aku akan menganggapnya sebagai tamparan kasih sayang seorang ayah kepada putrinya."

Usai mengatakan hal tersebut, Isabella berlari keluar. Ia mengabaikan Abraham ataupun Cassandra yang berada di depan pintu. Isabella berlari menaiki undakan tangga dan masuk ke dalam kamarnya. Ia butuh waktu menyendiri. Tamparan kali ini terasa menyakitkan untuknya.

...

Dari kejauhan Abraham memandang Adam dengan tatapan tak percaya. Kedua tangannya terkepal. Ia lekas pergi menyusul Isabella. Sementara itu, Adam menatap nanar tangan yang sudah menampar putrinya. Ia melangkah mundur, terseok-seok seraya bertumpu di tepi meja.

"Bella," lirihnya gemetar.

Abraham sampai di depan pintu kamar Isabella. Ia mendengar tangis gadis itu yang terisak-isak. Abraham merasakan sesuatu menimpa dadanya kuat. Ia ikut merasakan nyeri mendengar tangisan Isabella. Perlahan, Abraham membuka lebar pintu kamar.

Disana, Isabella terbaring menyembunyikan wajahnya diatas bantal. Mencoba meredam tangisannya. Dengan langkah pendek, Abraham menyusulnya. Berjongkok, mensejajarkan wajahnya. Lututnya bertemu lantai. Tangan Abraham tergerak untuk menyingkirkan helai rambut Isabella.

Saat itu juga Isabella langsung merengsek maju, Abraham lekas bangkit, duduk di ranjang sedangkan Isabella melanjutkan Isak tangisnya di pangkuan Abraham dengan kedua tangan merangkul erat.

"Ini menyakitkan. Sungguh...rasanya dua kali lipat menyakitkan. Kau seperti dipukulin banyak orang. Tidak ada yang menolongmu. Dan kau terluka sendirian," Isak Isabella tersedu-sedu. "Aku tidak menyangka akan mendapatkan tamparan yang sama. Ta-tapi kenapa? Kenapa rasanya masih begitu sakit?"

Isabella terus terisak di pangkuan Abraham. Abraham mengelus puncak kepalanya dengan sayang. Berkali-kali Abraham membubuhi Isabella ciuman--mengatakan jika wanita itu tidak sendirian. Ia akan selalu ada bersamanya.

Beberapa menit berlalu, tangisan Isabella sudah tidak terdengar berganti dengan suara dengkuran halus. Isabella tertidur akibat kelelahan menangis. Abraham memperbaiki posisi tidurnya agar lebih nyaman. Ia menarik selimut sebatas dada. Lalu memandangi wajah tidur yang dihiasi air mata itu dengan seksama. Abraham mengusap sudut mata Isabella yang berair.

Runaway Princess [ PROSES PENERBITAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang