Song : Taylor Swift ~ Blank Space
›
Katanya rindu itu berat. Jadi makasih yang udah rindu🤗
››Happy Reading
›››"Dingin." Isabella meringis, mendusel-dusel hidungnya mencari kehangatan dari pria yang memeluknya semalaman. Ya, Isabella masih tertidur, bahkan ketika matahari sudah naik, cahayanya sudah menyebar kemana-mana. Gadis itu tidak peduli.
Tidurnya malah semakin nyenyak, saat sesuatu yang empuk, lembut, juga hangat membelai wajahnya. Isabella semakin mendekatkan tubuhnya, kala kehangatan itu menyebar ke seluruh tubuhnya. Dalam tidur, bibirnya mengulas senyum kecil.
Itu pasti Bram! Memang siapa lagi yang berani menyentuhnya selain pria itu. Pikiran Isabella berkelana. Bahkan mimpinya sudah kemana-mana, melalang buana.
Tapi, harapan dan terkaan itu sirna. Begitu Isabella merasakan sesuatu menjilat wajahnya. Kenyal dan licin serta memiliki bau tidak sedap.
"Apa ini? Ugh!" Isabella mendengkus risih risih. Begitu kedua matanya terbuka, pemandangan di depannya tak kalah mengejutkan membuat pekikan nyaring Isabella menggema.
"SESEORANG TOLONG JAUHKAN MAKHLUK JELEK INI DARIKU! IUHHHHH... MENJIJIKAN! DADDY!!!" teriakan Isabella membuat domba yang tadi mengusiknya itu lari terbirit-birit.
Cepat-cepat wanita itu bangun dari tidurnya. Isabella berlari keluar seraya berteriak memanggil Abraham.
"Bram! Bram! Kau dimana?"
"Bram!"
"Abraham Leonel Magnummmmm!!!" teriak Isabella lagi. Abraham sama sekali tidak menampakkan batang hidungnya dihadapan Isabella.
"Bella, ada apa? Kenapa kau berteriak seperti orang habis kejepit pintu?" Abraham datang dari arah samping kandang ternak. Abraham terkejut mendengar teriakan Isabella yang mengalahkan petir itu.
Bisa-bisa nya ada wanita sejenis Isabella. Diluar terlihat anggun. Tapi di dalam membuatmu harus berpikir dua kali untuk memujinya. Wanita itu jauh dari kata anggun, bahkan kelewat bar-bar. Abraham tak habis pikir. Kira-kira bagaimana kehidupan Isabella yang Sesungguhnya?
Diam-diam rasa penasaran itu timbul dengan sendirinya dibenak Abraham. Tapi Abraham terlalu gengsi untuk mengakuinya.
"Kau darimana saja Bram? Bisa-bisa nya kau meninggalkanku dengan makhluk-makhluk jelek itu. Domba itu nyaris menciumku Bram. Ah tidak, tapi dia berhasil menjilat-jilat mukaku!" Pekik Isabella menggebu-gebu. Sampai rasanya Abraham ingin menutup telinganya.
Isabella tidak terima. Sungguh! Ia tidak terima. Camkan itu!
"Aku kasian membangunkanmu, Bella. Kau terlalu nyenyak tidur di kandang ini."
"Nyenyak kau bilang?" Isabella nyaris syok. Nyenyak darimananya? Apa Abraham tidak lihat, ekspresi ngeri Isabella saat pertama kali ia menginjakkan kaki di tempat ini. Bahkan Isabella sudah terang-terangan menunjukkan bahwa ia jijik berada di Kandang ini. Tidur disini itu adalah sebuah keterpaksaan karena mereka terjebak hujan.
"Ya, nyenyak. Kau kelewat nyenyak, sampai-sampai kau jadikan mereka sebagai guling. Apa aku salah?"
"What! Itu tidak mungkin. Semalaman aku tidur bersamamu Bram. Aku tidur dipelukanmu. Bukan-bukan, tapi kita yang saling memeluk. Sama-sama mencari kehangatan, hingga kita.. Kita.."
Sial! Bagaimana cara Isabella mengatakannya. Isabella terlalu malu. Menjatuhkan harga dirinya lagi dihadapan Bram? Tidak, tidak, pria itu bisa-bisa besar kepala. Seakan-akan Isabella yang menginginkan semua ini. Padahal mereka yang....
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway Princess [ PROSES PENERBITAN ]
RomancePROSES PENERBITAN! [Dihimbau para pembaca baru untuk membaca sebelum adanya penarikan bab-bab untuk kepentingan penerbitan] #2 in Princess (29/3/24) °Love is full of struggle and sacrifice° Isabella Brooklyn, kehidupannya begitu sempurna bak putri k...