Runaway Princess [ PROSES PENERBITAN ]

Runaway Princess | Part 40 - Difficult Choice

Hola❤️‍🔥
Kalian pasti sudah menanti part ini🤗
Selamat membaca ❤️

***

"Be-Bella ini tidak seperti yang kau lihat. Aku bisa jelas--"

Isabella mengangkat tangannya. "Diam Abraham! Aku tidak menyuruhmu menjelaskan." Isabella mendesis, ia melirik Casandra tajam. Kali ini aura yang keluar dari Isabella benar-benar menakutkan. Abraham bisa merasakannya.

Isabella maju selangkah, semakin berani. "Lanjutkan apa yang belum kalian selesaikan tadi," gertaknya. Abraham benar-benar tercekat melihat perseteruan diantara mereka. Isabella pikir gertakannya akan membuat nyali Cassandra menciut.

Tapi tmpaknya situasi itu tidak membuat Cassandra merasa terintimidasi atau bahkan takut karena tertangkap basah. Ia justru balas menantang Isabella, dengan senyum miring yang tersungging di bibirnya, seakan-akan ia telah memenangkan lotre.

"Kau mau tahu sesuatu, Bella?"

"Sandra, diam!" sergah Abraham, menoleh pada Cassandra. Mengancam wanita itu dengan tatapannya yang tajam agar tidak membuka mulut dan menceritakan masa lalu mereka lebih jauh.

Alis Isabella terangkat.

"Kenapa Bram? Bukankah Bella harus tahu apa yang sudah kita sembunyikan selama ini? Bahwa kita adalah---"

"Tidak ada yang aku sembunyikan, Sandra!"

Isabella mendengus sinis, masih memperhatikan interaksi keduanya dalam diam. Menarik.

"Sandra?" ulang Isabella lagi, dengan nada pura-pura terkejut. "Waw."

Abraham langsung beralih menatapnya. Kalut. "Bella, jangan dengarkan---"

Tanpa mereka sadari, Cassandra tersenyum licik, merasa bangga. Ia kemudian menyela ucapan Abraham. Ingin lebih membakar kecemburuan Isabella. "Bram bahkan memanggilku dengan panggilan kesayangannya. Kau masih tidak mengerti apa maksudnya, Bella?"

"Sandra tutup mulutmu atau kau---"

"Atau apa? Kau terlalu naif Bram," sela Cassandra. "Kau harus tahu, Bella. Aku adalah cinta pertama seorang Abraham Leonel Magnus yang tidak akan pernah dilupakannya," ucap Casssandra percaya diri, sambil menatap Isabella.

Sementara itu, dalam hati Isabella berusaha menguatkan diri dan memperhatikan keduanya dengan serius.

"Bella jangan dengarkan dia---"

"Sepertinya penjelasan saja tidak membuatmu mengerti ya."

Tidak lama kemudian Isabella terbelalak. Dadanya berdenyut nyeri. Cassandra bertindak gila. Ia menarik kepala Abraham lalu menciumnya di hadapan Isabella. Semuanya terjadi begitu cepat. Abraham bahkan tidak sempat menghindari serangannya.

"Sekarang kau mengerti?" tanya Cassandra. Namun di luar dugaannya, Isabella ternyata hanya bergeming. Melihat tidak ada reaksi apapun dari Isabella, wanita itu jadi bingung sendiri. Berdiri bak patung.

Lalu, Isabella tiba-tiba bertanya. "Sudah? Hanya itu?"

Cassandra mengerutkan keningnya. Belum sempat ia mencerna kalimat Isabella, baik Abraham maupun Cassandra dibuat syok dengan tindakan yang Isabella lakukan.