Makasih buat ratnaoke dan ice_tie yang sudah menunggu cerita ini ❤️
Dita minta 100+ buat komentar di part ini. Ntar malam Dita bakalan update 😌
Yang mau juga Dita sebut, yuk munculkan diri kalian di kolom komentar😉
»»»
Pagi itu Clifford sibuk memanggang roti di Toaster. Roti ke-empat sudah terpanggang sempurna. Clifford menyajikannya di piring dengan menambahkan selai kacang diatasnya. Ia duduk di kursi sembari menikmati sarapannya. Lalu Danil datang tergopoh-gopoh membuat kegaduhan.
"Clif, ada lihat dimana earphone yang biasa ku pakai?"
"Tidak." Jawab Clifford disela kunyahannya.
Danil berdecak, "Aiisss.. Aku lupa menaruhnya dimana." Ia pusing sendiri. Sementara itu Clifford menyodorkannya roti yang langsung Danil lahap begitu saja.Clifford melotot lalu memukul kepala Danil.
"Hei--Itu rotiku!" jeritnya.
"Kau yang menyodorkannya tadi!" Balas Danil meninggi. Ia juga terkejut mendapati serangan Clifford.
"Aku membuat banyak. Tinggal kau ambil. Bukan malah memakan punyaku ." tunjuk Clifford.
"Kau pelit sekali. Aku hanya memakannya sedikit tidak sampai setengahnya." Danil menarik kursi disebelah Clifford.
"Bisakah sehari saja kalian berdua tenang?" kata Abraham yang baru saja pulang.
Terik matahari di luar sana sudah tinggi. Abraham memutuskan kembali dan mengakhiri lari paginya. Peluh keringat membasahi tubuh beserta kaos singlet yang dia pakai.
"Hei! earphoneku!" Teriak Danil langsung menangkap earphone miliknya yang Abraham lempar.
Abraham duduk mengambil roti tanpa menghiraukan gerutuan Danil.
"Tadinya aku sempat curiga di rumah ini ada maling. Ternyata kau malingnya!"
Bersikap acuh, Abraham merogoh kantong, mengeluarkan handphone. Ada notif pesan yang ia dapat dari Isabella sejam yang lalu.
"Jangan mencari ku, Bram! Aku sibuk hari ini. Kau wajib kabari aku setiap tiga puluh menit. Aku harus tahu aktivitas apa saja yang kau lakukan disana tanpa ada yang terlewatkan sedikit pun. Apapun itu kau harus selalu mengabariku, kau mengerti!"
Sudut bibir Abraham terangkat sedikit. Sikap dominan yang gadis itu tunjukkan membuat Abraham geli sendiri. Isabella begitu posesif. Menjaga miliknya sangat ketat. Abraham mana berani bermain api jika tidak ingin gadisnya mengeluarkan tanduk bahkan taring.
»»»
"Bram! Bram!!" Panggil Zac tiba-tiba. Lelaki itu tampak panik. Tidak biasanya.
Semua orang menatapnya. Heran.
"What's wrong Zac?" Tanya Clifford bingung.
Mengabaikan pertanyaan Clifford. Zac mendekati Abraham.
"Kau sudah lihat berita."
"Berita apa?" tanya Abraham mengerutkan alisnya.
"Ini menyangkut Bella, Bram." terang Zac.
"Bella kenapa?" Abraham tidak puas mendengarnya.
"Sulit dijelaskan." Zac menggeleng. Tetapi ia menyodorkan i-pad ke tangan Abraham. "Kau lihat saja sendiri."
Clifford berjalan ke samping Abraham. Bertepatan dengan itu, Danil menyalakan televisi yang menayangkan siaran berita secara live.
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway Princess [ PROSES PENERBITAN ]
RomancePROSES PENERBITAN! [Dihimbau para pembaca baru untuk membaca sebelum adanya penarikan bab-bab untuk kepentingan penerbitan] #2 in Princess (29/3/24) °Love is full of struggle and sacrifice° Isabella Brooklyn, kehidupannya begitu sempurna bak putri k...