Ada part2 yg dewasa, bagi yang membaca harap menyikapi dengan bijaksana
------
"paman..." Tong Yao pun memberi hormat, "jangan panggil aku paman, panggil saja aku Ayah" dan Tong Yao pun semakin kaget, tidak menyangka image kejam yang melekat dikepalanya selama ini ternyata keliru, bahkan Ayahnya sangat terlihat jelas sangat menyayangi Ibunya dan takut jika sang istri sudah marah. 'pantesan Lu Sicheng suka diminta pulang jika Ibunya sudah marah'
Kemudian diluar terdengar keributan dan suara Lu Sicheng, kemudian ia tiba-tiba masuk ke dalam. Dan secara otomatis, sang ibu membentuk image yang berwibawa kembali, termasuk ayahnya, Tuan Lu. "ayo, sudah cukup kalian bicara dengan Tong Yao, aku akan membawanya" ujar Lu Sicheng menarik tangan Tong Yao. "Tong Yao, bisa tunggu kami di aula, aku perlu bicara dengannya" ujar Direktur Wang. Dan Tong Yao pun mengangguk meninggalkan mereka.
"apa yang Ayah dan Ibu lakukan?" tanya Lu Sicheng. "apa salahnya aku mengenal pacarmu?" tanya sang Ibu. Dan Tong Yao tersenyum mendengar itu kemudian pergi menuju lift untuk bergabung dengan yang lain.
Dan ketika pintu lift terbuka, terlihat Kun dari team FNC pengemar berat Tong Yao ada didalam. "aahh smiling... ayo silahkan, kau cantik sekali, ayo kita foto bersama" disaat Kun ingin mengatur kamera hp nya, dengan cepat pintu lift ditahan oleh kaki yang tidak terlihat. "hyunngg..." kekecewaan Kun terlihat ternyata itu adalah Lu Sicheng,"aku benar-benar tidak bisa meninggalkanmu" ujar Lu Sciheng dan berada diantara Tong Yao dan Kun.
Mereka pun bergabung diaula besar, dan 15 menit kemudian pesta pun usai,"ayolah kita minum-minum merayakan ini" ujar Lao Mao mengajak Lu Sicheng, tapi ia menjadi mundur setelah melihat tatapan Lu Sicheng yang tajam,"aku akan mengantarnya pulang, kalian teruskanlah.." ujar Lu Sicheng dan menarik Tong Yao.
"Cheng Ge, kenapa kau begitu menakutkan malam ini?" tanya Tong Yao dimobil.
"apa yang dibicarakan Ibuku?" tanya Lu Sicheng
"jangan mengalihkan pembicaraan, aaahh... apa kau cemburu dengan Kun? Tapi dari tadi di pesta aura pembunuhmu sungguh menakutkan" ujar Tong Yao menatap wajah pacarnya. Dan Lu Sicheng pun memberhentikan mobilnya di saat lampu merah menyala, kemudian mencium Tong Yao, dan Tong Yao pun berusaha melepaskan ciuman itu disaat Lu Sicheng mulai berani memainkan lidahnya. "mmm... dasar preman" gerutu Tong Yao.
Lu Sicheng hanya tersenyum manis disaat ia merasa menang bisa memainkan lidahnya sebentar diantara ciuman itu.
"kau merusak dandanan mahalku hari ini" tambah Tong Yao. "jangan khawatir, aku bersedia untuk menggantinya lagi" Lu Sicheng tersenyum nakal. Sesampainya di markas, Lu Sicheng mengikuti Tong Yao kekamarnya, mereka pun saling berpelukan dan duduk menatap ke arah jendela,"aku pikir Ibumu tidak segalak yang aku bayangkan, tapi tetap menakutkan..." ujar Tong Yao. "hmm dia memang seperti itu" Lu Sicheng menjawab seadaanya dengan masih memeluk Tong Yao dan sesekali mencium rambut Tong Yao.
"berbuat baiklah padaku malam ini, kau sangat imut sekali" ujar Lu Sicheng dan mencium Tong Yao dengan lembut, kemudian ciuman itu lama-lama berubah dengan ritme yang lumayan cepat, bahkan tangan Lu Sicheng sudah mulai membuka resleting gaun Tong Yao. Bagian atas baju itu mulai longgar, Tong Yao yang nampak bingung membiarkan Lu Sicheng bergerak sendiri. "percayalah padaku..." Lu Sicheng pun mulai menurunkan dress itu, dan menciumin tubuh Tong Yao dengan lembut, sementara Tong Yao hanya diam, bahkan sesekali tubuhnya bereaksi terhadap ciuman Lu Sicheng.
Tangan Lu Sicheng sudah masuk menyelinap kedalam dress yang longgar itu, dari yang awalnya hanya berada dipunggung Tong Yao, sekarang sudah menyelinap ke bagian perut Tong Yao yang lembut, kemudian semakin keatas, dan tangan Lu Sicheng sudah sampai ke gunung Tong Yao yang montok. Terlihat jelas Lu Sicheng sendiri malu, kemudian menghentikan ciumannya dan nampak jelas menelan air ludahnya sendiri, namun tangan Lu Sicheng masih berada di gunung Tong Yao.
Tong Yao pun seperti memberikan izin dan melingkarkan tangannya di leher Lu Sicheng, kemudian Lu Sicheng pun kembali mencium bibir Tong Yao, dan tiba-tiba Lu Sicheng menghentikan ciuman itu, kemudian sedikit menjaga jarak dengan Tong Yao. "istirahatlah.,.." Lu Sicheng pun meninggalkan Tong Yao.
"kenapa Cheng Ge meninggalkanku? Apa benar tubuhku seperti anak sd?" Tong Yao pun memperhatikan tubuhnya. "aaahh... kenapa Cheng Ge pergi begitu saja, apa ia kecewa?" dan Tong Yao pun mulai membasahi wajahnya. Setelah membersihkan wajah dan menganti baju tidur, Tong Yao pun mengirim chat ke Lu Sicheng, "Cheng Ge.. apa kau sudah tidur?" chat itu hanya di read oleh Lu Sicheng, meninggalkan banyak pertanyaan untuk Tong Yao.
Karena lelah Tong Yao pun memilih untuk tidur, ia berusaha untuk tidak memikirkan apa yang terjadi. Jam 8 pagi Tong Yao bangun dan melihat Lu Sicheng sudah berada disampingnya masih tertidur pulas memeluknya. "Cheng Ge .... sejak kapan ia disini?" gumam Tong Yao. "setelah memastikan Xiao Pang tertidur pulas, aku pindah kesini" jawab Lu Sicheng dan mempererat pelukannya.
Kemudian siang pun mereka rapat di markas dan membahas jadwal baru mereka untuk persiapan menghadapi kompetisi tingkat internasional. "Namun peraturan baru dalam pertandingan ini adalah, kita harus mengumpulkan poin terbanyak di babak penyisihan, dan kita akan Korea sebagai tuan rumah tahun ini" jelas Dewa Ming. "waahh koreaa..." mata Tong Yao pun berbinar-binar. "apa kau belum pernah ke Korea?" tanya Xiao Pang, "belum..." jawab Tong Yao semangat. "namun dalam waktu sebulan ini kita akan banyak mengikuti jadwal sponsor terlebih dahulu, beberapa pemotretan dan menghadiri beberapa acara" nampak raut tidak senang diwajah Lu Sicheng. "Cheng Ge .. ini benar-benar hanya 1 bulan, aku sudah mengaturnya, bagaimanapun perusahaan telah terikat kontrak" jawab Xu Rui.
Kemenangan besar di tingkat Nasional E-sport, team ZDGX pun sibuk diundang oleh pihak sponsor, bahkan Tong Yao ditawarkan untuk menjadi model costplayer sebuah game baru. Bahkan Lu Sicheng dan Tong Yao tidak punya banyak waktu untuk bersama. "kau sudah pulang?" tanya Xu Rui melihat Tong Yao baru kembali ke markas. "Kak Rui, aku lebih memilih untuk streaming seharian daripada harus menghadiri sesi pemotretan itu..." gerutu Tong Yao. "eh, ini yang terakhir kali, lusa, kau akan pemotretan terakhir untuk game baru, pihak partner baru meluncurkan permainan baru, dan image mu sangat cocok untuk game itu" Xu Rui memberikan rundown kegiatan.
"Tidak" ucap Lu Sicheng datar sembari bermain game. "Cheng Ge, hmmm... ini berhubungan dengan kontrak kerjasama kita juga kedepan" bujuk Xu Rui. "menang tingkat nasional bukan berarti setelah itu kami sibuk dengan yang lain, kita harus persiapkan team untuk tingkat internasional" tidak ada yang berani membantah jawaban Lu Sicheng.
Sementara Tong Yao yang sudah duduk di depan komputernya memilih bermain untuk push rank akunnya sendiri, awalnya ia berniat untuk live streaming, sekarang lebih memilih hanya bermain saja karena akan didengar oleh fans mereka. "lihatlah, ini profitnya cukup besar untuk kita.." Xu Rui masih berusaha dan memperlihatkan game calon klien mereka tersebut. "mereka meminta Tong Yao dan Lu Yue untuk jadi model poster mereka" Penjelasan Xu Rui mulai melunakkan Lu Sicheng sebagai ketua team ZDGX.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Into Your Eyes [FF]
FanfictionHai, ini benar-benar hanya fanfic karanganku. Karena aku sangat menyukai drama cina ini, benar-benar tidak bosan untuk menontonnya berkali-kali. Cerita ini pure dari imajinasi, pikiran dari author Di Fanfic ini aku tidak akan banyak membahas bagaim...