Part 31

1.9K 95 12
                                    

Setelah penyerahan trophy kemudian ditutup dengan konferensi pers, semua pertanyaan lebih menuju ke Lu Sicheng karena ini adalah pertandingan terakhirnya. Mereka pun kembali ke markas, namun ditengah perjalanan tiba-tiba Lu Yao pingsan, Lu Sicheng pun panik dan bus berputar arah menuju rumah sakit terdekat. Kedua orang tua Lu Sicheng dan Lu Yao pun datang kerumah sakit. "kenapa selalu ada kejadian yang membuatku jantungan" ujar Xu Rui.

Lu Sicheng diam menunggu dokter keluar dari ruangannya, kemudian Dokter pun keluar dan memanggil Lu Sicheng seorang diri. Lu Sicheng melihat Lu Yao sudah sadarkan diri, dan memindai istrinya, "kau tidak apa-apa?" tanya Lu Sicheng dan memegang pipi istrinya, memastikan Lu Yao tidak demam atau yang lainnya. "Nyonya Lu baik-baik saja" ujar Dokter. "saya akan meninggalkan kalian sejenak" ujar Dokter dan pergi.

"ini...." Lu Yao memberikan sebuah foto kecil, "ini.... inii..." Lu Sicheng seakan tidak percaya, namun itu adalah foto hasil USG yang dilakukan Lu Yao. "kau... sayangku.. terimakasih, kau memberikan hadiah terbaik untukku tahun ini" ujar Lu Sicheng memeluk Lu Yao. "dan anak kita kembar" ujar Lu Yao ditelinga Lu Sicheng yang membuat Lu Sicheng semakin sumringah.

Semua menunggu di luar dengan Lu Yao menggunakan kursi roda,"ada apa nak?" tanya Ayah Tong. Kemudian Lu Sicheng memberi tau,"Lu Yao hamil... dan anak kami kembar" kemudian wajah yang awalnya  terlihat gusar dan cemas menjadi bahagia dan bersorak mendengar kabar itu. Ibu Lu Sicheng pun mendekat dan memukul bahu anaknya,"Ibu.. ada apa?!" tanya Lu Sicheng kaget. "apa kau tidak mengawasi istrimu dengan baik? Dia sudah hamil 8 minggu, seharusnya kau tau jika menantuku terlambat semenjak 1 bulan" ujar Nyonya Lu memarahi anaknya, dan tak ada satupun yang berani membantah perkataan Nyonya Lu. Dan itu adalah pertama kalinya team melihat seorang Lu Sicheng dimarahi oleh Ibunya.

Lu Yao benar-benar tidak banyak bergerak di kehamilannya yang kedua ini, mengingat ia hamil dengan 2 anak sekaligus didalam perutnya. Lu Sicheng seperti tidak tega jika Lu Yao sudah mengalami kesulitan bergerak, perut yang besar namun badan yang mungil, mual juga menghampiri dikehamilannya saat ini. Lu Yao juga lebih berani meminta Lu Sicheng menciumnya, karena menurutnya itu menghilangkan mual yang melandanya. Kali ini Lu Sicheng mengalah karena desakan orang tuanya untuk mengetahui jenis kelamin cucu mereka, dan betapa senangnya kedua kakek nenek mereka karena kedua bayi kembar itu berjenis kelamin laki-laki.

Lu Xia juga menjadi anak yang manis, tidak menyusahkan Lu Yao, ia bahkan sering mengajak adik nya berbicara dan membujuk untuk tetap tenang didalam sana. Lu Xia lebih banyak bermain dengan Lu Sicheng dan kedua nenek dan kakeknya.

Karena kehamilan ini tidak membuat cukup tenaga bagi Lu Yao untuk melahirkan secara normal, dan akhirnya tepat saat melahirkan diputuskanlah secara caesar. Hari itupun tiba, Lu Sicheng menemani Lu Yao didalam sana, memberikan semangat dan dukungan. Kemudian suara tangisan Lu Jia dan Lu Jin pun terdengar, membuat semua orang terharu dan senang. Lu Sicheng merasa lengkap dengan kehadiran kedua putranya kemudian mengecup lembut bibir Lu Yao.

"Cheng Ge, aku curiga kenapa Lu Yue sering datang kesini.." ujar Lu Yao disaat ia masih dirumah sakit. "kenapa?" tanya Lu Sicheng menyuapi Lu Yao. "aahh, kau memang payah, dia mengincar dokter cantik itu" ujar Lu Yao menatap Dokter yang akan segera masuk ke kamarnya. Benar saja, Lu Yue menjadi salah tingkah dan selalu mencari perhatian. "aku akan membantumu.. tenang saja" ujar Lu Yao memberi kode dan mengedipkan mata ke arah Lu Yue.

"kau....." ujar Lu Yue kemudian tiba-tiba berubah dengan sikap sempurna disaat Dokter itu datang. Dan setelah Dokter itu keluar, Xiao Pang, Lao K dan Lu Yao menertawakan Lu Yue. "sepertinya aku punya banyak PR disini, ada 2 orang pria lagi yang harus segera mendapatkan pasangannya.." ujar Lu Yao menatap Xu Rui dan Xiao Pang.

1 tahun setelah kelahiran Lu Jia dan Lu Jin, Lu Sicheng duet dengan Paus untuk membentuk image yang baik tentang dunia e-sport serta meneruskan perusahaan keluarga. Dan Lu Sicheng juga mengizinkan Lu Yao untuk maju hingga pertandingan internasional 1x lagi. "aku janji, setelah itu aku akan fokus untukmu, Lu Xia, Lu Jia dan Lu Jin" janji Lu Yao. "entah apa yang harus aku lakukan padamu" dan Lu Sicheng mencium istrinya, memperlakukan Lu Yao dengan sangat lembut malam itu.

-----

Akhirnya semua part sudah selesai, semoga kalian menyukainya. Aku sendiri juga tidak menyangka ada yang membaca fanfic ini. Terimakasih yaaa...

jaga kesehatan selalu, dan berharap season 2 ini benar-benar ada :)

Falling Into Your Eyes [FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang