Sementara itu di Rumah Sakit...
"Lao Mao..." ujar Lao K. "ya aku tau, kita akan membalas kekalahan kita.. apa kalian dimarahi oleh Cheng Ge?" tanya Lao Mao yang sudah mulai membaik. "yaa.. tentu saja, sekarang kita beruntung memiliki Tong Yao, dia bisa meredam amukan Cheng Ge yang menakutkan" ujar Xiao Pang. "Lao Mao, cepatlah kembali..." ujar Lu Yue. "tentu saja, aku ingin membalas perbuatan Tai" semangat Lao Mao kembali.
Dan tak lama Lu Sicheng pun masuk dengan Xu Rui dan Dewa Ming. "Lao Mao, tenanglah, lusa kau sudah bisa keluar dari rumah sakit ini" ujar Dewa Ming dan yang lain pun bersorak. "hei kalian tenanglah, ini Rumah Sakit" ujar Xu Rui. "eh, Nona Tong Yao dimana? Kenapa ia tidak ikut?" tanya Lao Mao. Lu Sicheng menghiraukan pertanyaan Lao Mao. "Lao Mao, apa sebenarnya yang terjadi, kenapa Tai menyewa orang dan menyerangmu?" tanya Lu Sicheng yang membuat semua terdiam. "dia memukul Shen Yue, aku tidak terima" jawab Lao Mao. "Shen Yue?" tanya Lu Yue. "yaa..." jawab Lao Mao. "Lao Mao.. kau punya hubungan dengan Shen Yue?" dan pertanyaan Lu Sicheng membuat semua orang melongo. "Lao Mao, kau pacaran? Kau diam-diam pacaran?" tanya Xiao Pang. Lao Mao hanya mengangguk.
"hari ini, Tong Yao melihat Shen Yue dipukul oleh Tai, kau tau perlakuan Tai yang seperti itu?" tanya Lu Sicheng. "apa?! Shen Yue dipukul lagi?!" Lao Mao berusaha bangun tapi dicegah Lu Yue. "jadi kau sudah tau" ujar Lu Sicheng memastikan. Dan Lao Mao hanya mengangguk. "malam itu aku janji untuk pergi berkencan dengan Shen Yue, tapi aku malah melihat pipinya sedikit lebam, aku tidak terima Tai melakukan itu, aku ingin menghajar Tai, tapi Shen Yue melarangku dan ia meninggalkanku karena ada Tai disana, kemudian ketika aku mengejar Shen Yue, Tai dan orangnya sudah menungguku" jelas Lao Mao.
"Lao Mao... kau...." Xu Rui tidak bisa berkata banyak. "dengar, berita tentangmu masih kita simpan, Lao K, aku berharap kau mengikuti rencana yang kita susun kali ini, kendalikan emosimu" ujar Lu Sicheng.
1 jam setelah itu notifikasi pesan Lu Sicheng berbunyi.
Jinyang : Chessman, Tong Yao sudah tidur, aku akan meninggalkannya
Lu Sicheng : terimakasih
"Kenapa Tai melukai Shen Yue?" tanya Xiao Pang. "Shen Yue tidak membaca kontrak yang ia tanda tangani, ternyata dia memang diberi perintah oleh Tai untuk mendekatimu, Cheng Ge, tapi Shen Yue tidak mau karena ia tau Cheng Ge dan Tong Yao sudah bersama. Shen Yue pernah mencoba kabur, namun Tai mengancam akan mempublikasikan semua chat dan bukti kalau dia mendekatimu.. Shen Yue tidak mau pertemananya rusak dengan Tong Yao. Aku ingin dia terbebas dari Tai" jelas Lao Mao. "Tai benar-benar tidak waras" gumam Lu Yue. "baiklah, kami akan kembali, kalian istirahatlah" ujar Xu Rui.
Lu Sicheng, Xu Rui dan Dewa Ming pun meninggalkan mereka kemudian kembali ke apartemen. sebelumnya Lu Sicheng meminta Jinyang untuk menemani Tong Yao di apartemen hingga mereka kembali.
Tinggal 1 pertandingan lagi di babak 10 besar, jika pun ZDGX kalah kali ini, mereka akan tetap lolos untuk maju ke semi final. Namun Lu Sicheng tidak membenarkan teamnya jika mereka kalah di pertandingan terakhir pada babak penyisihan.
Kemudian kepulangan Lao Mao pun masih dirahasiakan, Lao Mao menunggu di apartemen melihat pertandingan terakhir di 10 besar dan tentu saja dimenangkan oleh ZDGX. Dan ketika mereka akan kembali ke markas, lagi-lagi Tong Yao melihat Tai dengan Shen Yue, kali ini Tai tidak melukai Shen Yue tapi ia memarahi Shen Yue di lorong panjang arena.
"Smiling..." Tai menyapa dengan senyum dan cara pandang yang berbeda. "Tai Ge, Shen Yue..." Tong Yao menyapa mereka kembali. "apa kau mau ke kamar mandi?" tanya Tong Yao yang ingin menyelamatkan Shen Yue dan Shen Yue pun mengangguk. Tai yang terlihat ingin menahan Shen Yue tidak bisa melakukan apa-apa ketika Tong Yao menarik cepat Shen Yue kedalam kamar mandi. "Tong Yao, dia pasti akan melukaimu jika keluar dari sini..." ujar Shen Yue dan melihat ke arah luar. Mereka tau Tai masih menunggu di depan pintu. "Shen Yue, ayo pergi, tinggalkan dia.." ujar Tong Yao dan mengenggam tangan sahabatnya. "tidak bisa, aku terikat dengan kontrak dengannya" jawab Shen Yue.
"Kontrak?"
"yaa... aku menandatangani kontrak dengan cepat dan tidak sempat membaca isinya sama sekali, Tong Yao aku terjebak.."
"ayo pergi... ikut denganku"
"tidak bisa, ZDGX bisa dalam bahaya dan ini akan menimbulkan keributan"
Tong Yao pun mengambil hpnya ketika tau Tai masih ada diluar sana.
'Cheng Ge, aku terjebak di toilet dengan Shen Yue, Tai menunggu kami diluar pintu toliet' Tong Yao mengirim pesan itu, dan dengan cepat Lu Sicheng menyusul ke kamar mandi.
"Tong Yao, aku titip surat ini untuk Lao Mao" ujar Shen Yue menyerahkan secarik kertas. "apa kau tidak bisa menggunakan hpmu, kau pikir ini zaman dulu semua dengan surat?" tanya Tong Yao. "hp ku disadap... "jawab Shen Yue. "baiklah..., jagalah dirimu baik-baik" dan mereka pun keluar dari kamar mandi sembari tertawa kecil, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. "Cheng Ge..." Tong Yao terlihat lega ketika Lu Sicheng sudah berbicara dengan Tai disana. "sudah selesai? Ayo.." Lu Sicheng mengenggam tangan Tong Yao.
"aku tidak tau kau ternyata se protektif ini dengan wanitamu" Tai berbicara dengan bahasa korea yang tidak dimengerti Tong Yao. "yaa.. tentu saja, wanita itu harus diberi kelembutan, tidak untuk dikasari atau dimanfaatkan.. baiklah, sampai bertemu di semi final" ujar Lu Sicheng dan menarik lembut Tong Yao. Setelah berbelok dari lorong itu Tong Yao menghela nafas,"kenapa?" tanya Lu Sicheng. "aku lega tidak melihat Tai, aku tidak tau apa yang akan terjadi jika kau tidak datang.." ujar Tong Yao. "aku sudah bilang, tenang saja, ada aku.." ujar Lu Sicheng dan merangkul Tong Yao. "aku kesulitan bernafas karena ia berdiri disana menunggu kami" ujar Tong Yao. "hmmmm... aku berikan oksigen" dan Lu Sicheng pun mencium lembut bibir Tong Yao.
Ketika mereka kembali dan disambut hangat oleh Lao Mao, tentu saja mereka berpesta di apartemen dengan memesan makanan dan membicarakan langkah selanjutnya. "jadwal pertandingan akan diumumkan lusa, aku akan memberikan waktu setengah hari untuk kalian agar bersantai" ujar Xu Rui. "benarkah?" tanya Tong Yao. "ya tentu saja.." ujar Xu Rui. "kau mau kemana?" tanya Lu Sicheng menatap kekasihnya. Tong Yao membisikkan kata 'kencan' ke telinga Lu Sicheng dan disambut anggukan hangat oleh Lu Sicheng.
Sebelum tidur, Tong Yao menyerahkan surat yang diberikan oleh Shen Yue untuk Lao Mao. "dia bilang dia baik-baik saja" ujar Tong Yao kemudian meninggalkan Lao Mao.
Disaat waktu bebas diberikan, yang lain memilih untuk makan di apartemen dan berlatih saja, sementara Tong Yao dan Lu Sicheng berkeliling dan menikmati waktu setengah hari mereka. "bukan kah itu Chessman?" salah seorang fans melihat mereka. "mereka sedang berkencan" ujar fans yang lain. Dan dengan cepat Lu Sicheng yang menyadari itu segera menarik Tong Yao agar terhindar dari keramaian dan Lu Sicheng membawa Tong Yao ke taman yang lebih sepi. Pengemar sangat ingin tahu bagaimana kehidupan percintaan Chessman dan Smiling.
Jadwal pertandingan pun sudah muncul hampir disemua media, dan mereka akan bertanding dengan TAT. "ada baiknya kita bertanding awal dengan mereka.." ujar Lu Sicheng. Kemudian ketua TAT pun menelfon Lu Sicheng. Entah apa yang mereka bicarakan hingga Lu Sicheng memilih menjauh dari teamnya yang tidak mengerti dengan bahasa korea itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Into Your Eyes [FF]
FanfictionHai, ini benar-benar hanya fanfic karanganku. Karena aku sangat menyukai drama cina ini, benar-benar tidak bosan untuk menontonnya berkali-kali. Cerita ini pure dari imajinasi, pikiran dari author Di Fanfic ini aku tidak akan banyak membahas bagaim...