Part 23

1.2K 65 1
                                    

Sudah 2 minggu Lu Yao dirawat di Rumah Sakit dan dia hanya sibuk dengan latihan, tidur, latihan dan latihan. Lu Sicheng pun mulai agak sedikit kewalahan jika terlambat datang ke Rumah Sakit, Lu Yao pasti mulai membuatnya sedikit pusing, namun ia memahami kondisi istrinya yang mulai bosan dan jenuh disana.

Lu Sicheng pun mencium Lu Yao yang sedang latihan. "sayang, kau sudah makan?"

"hmmmm"

"ada apa?"

"hmmmm"

"Laopo.." saat ini nada Lu Sicheng masih aman dan lembut.

"hmmm"

Dan Lu Sicheng pun memutar arah kursi gaming itu tepat dihadapannya. "aku tidak akan bertanya 2x" Lu Yao menciut jika Lu Sicheng sudah memasang tampangnya sebagai ketua. Dan tiba-tiba saja Lu Yao menangis tersedu-sedu,"ada apa? Apa ada yang sakit?" tanya Lu Sicheng dan memindai tubuh istrinya.

"Cheng Ge.... aku bosaaannn" dan Lu Yao pun memeluk suaminya sembari menangis tersedu-sedu. Ada perasaan lucu, lega dan sedikit kesal dengan kelakuan istrinya karena mengira terjadi sesuatu yang berbahaya atau melukainya. "kau mau jalan-jalan?" tanya Lu Sicheng. "yaaa..." dan senyum pun terpasang jelas di wajah Lu Yao. "baiklah..." Lu Sicheng mengendong Lu Yao dan meletakkannya dikursi roda. Lu Sicheng memakaikan selimut kecil ke tubuh Lu Yao dan membawa Lu Yao ke bagian rooftop. Langit sangat cerah saat itu, cukup banyak bintang yang terlihat, dan udara tidak terlalu dingin, namun Lu Sicheng tetap memasangkan selimut kecil ke tubuh Lu Yao dan memperbaiki posisinya jika sudah mulai turun kembali.

"besok, anak-anak yang terpilih menjadi junior ZDGX akan mulai berlatih dengan kita" ujar Lu Sicheng. "benarkah? Apakah ada wanita?" tanya Lu Yao. "tidak... hanya masih kau Mulan yang terpilih" Lu Sicheng mencium pipi Lu Yao. "tapi kita juga punya 1 lagi cadangan, namanya Sue Tu, Dewa Ming mencadangkannya untuk tetap mencoba bergabung" ujar Lu Sicheng. "mmm... apakah Tai sudah ada kabar?" tanya Lu Yao secara tiba-tiba. "kenapa kau menanyakan Tai?" tanya Lu Sicheng. Lu Yao hanya diam saja. "tenang saja, tidak usah pikirkan itu.. ayo kita kembali" dan Lu Sicheng mendorong kursi roda Lu Yao kembali ke kamar.

Dan akhirnya Lu Yao diizinkan pulang oleh Dokter, tentu saja dengan seringnya kedua orang tua Lu Yao dan Lu Sicheng bertanya bagaimana kondisi menantunya. "aahh... aku ini hamil, bukan sedang sakit.. kenapa diperlakukan seperti orang sakit" ujar Lu Yao setelah selesai menerima telfon Ibunya. Lu Sicheng mengeser kursinya dan mengelus rambut Lu Yao. "aku mau takoyaki" ujar Lu Yao tiba-tiba ke arah Lu Yue. "kenapa kau meminta padaku, minta sama kakakku" ujar Lu Yue. "tidak, aku mau kau membelikan takoyaki, karena kau sering mengirimkan fotoku ke Ayah Mertua, kau pikir aku tidak tau?" ancam Lu Yao.

"aku lelah..."

"sekarang"

"tidak"

"kau benar-benar tidak mau membelikannya?"

"kau mau itu, akan aku belikan" ujar Lu Sicheng. "tidak, aku mau dia pergi membelikannya" Lu Yao menatap tajam Lu Yue. "Tidak" dan nyali Lu Yue menciut setelah mendapat tatapan tajam mata kakaknya. "baiklaaaahh.... aku membencimu" ujar Lu Yue.

Dan Lu Yao pun tersenyum ketika Lu Yue kembali dengan takoyaki itu. "kenapa ini bau sekali...?" Lu Yao pun protes ketika memakan takoyaki itu. Lu Sicheng pun mendekat dan mencium takoyaki yang masih hangat itu. "tidak, ini baik-baik saja" ujar Lu Sicheng. "kau pikir aku meracunimu?" protes Lu Yue. "Info seputar ibu hamil, ibu hamil sering mengalami perubahan hormon secara mendadak, dan terkadang hal yang biasa ia sukai menjadi tidak ia sukai ketika hamil. Keluarga dan suami harus bersabar" Xiao Pang membaca sebuah artikel dengan keras.

"Cheng Ge ... makanlah" Lu Yao menyuapi Lu Sicheng dengan takoyaki itu.

"tidak, aku tidak mau, kau habiskan saja.."

"tidak, aku tidak suka..."

"kalau kau tidak makan, untuk apa aku membelinya?" protes Lu Yue.

"diam.. Cheng Ge, buka mulutmu.." dan Lu Sicheng mulai bingung dengan tingkah Lu Yao.

"Cheng Ge...." dan mata Lu Yao mulai berkaca-kaca, "baiklaahh..." dan akhirnya 1 box takoyaki besar dihabiskan oleh Lu Sicheng.

"waaahh.. aku tidak pernah melihat Cheng Ge menjadi sangat penurut" ujar Xiao Pang membisikkan ke telinga Lao K.

"Lu Sicheng, ayo kita bicara sebentar.." ujar Dewa Ming. Kemudian mereka pun menuju ruang rapat diikuti Lao K dan Xu Rui. "6 orang ini adalah kandidat kuat untuk masa depan ZDGX nanti, namun Sue Tu cara bermainnya masih acak, terkadang aku merasa ia mirip seseorang" ujar Dewa Ming. "Lao K, pelajari gaya bermainnya, besok kau laporkan" perintah Lu Sicheng dan diiringi anggukan Lao K. "mereka akan datang sebentar lagi, Cheng Ge, kau bisa mengajarkan mereka" ujar Xu Rui.

Benar saja, 5 menit kemudian para junior ZDGX itu datang, semua adalah anak-anak SMA yang tidak hanya hobi bermain games, tapi juga memikirkan taktik dalam permainan

Setelah mendapatkan arahan dari Lu Sicheng, mereka pun diberikan jadwal pelatihan, Xu Rui sudah menyiapkan sebuah apartemen sebagai markas mereka. Dan ketika mereka akan kembali, semuanya ingin berfoto dengan Lu Yao, tentu saja hal ini menyulut kecemburuan Lu Sicheng. Malamnya menjadi tugas bagi Lu Yao untuk membujuk suaminya kembali ,"cemburumu kadang berlebihan, mereka masih SMA" ujar Lu Yao. "lalu kenapa... ck" dan Lu Sicheng pun memilih merebahkan badan di atas kasur.

"aaahh, nak lihatlah, bahkan Papa mu tidak memberikan ucapan selamat tidur untuk kita hanya karena ia cemburu dengan anak SMA" Lu Yao pun mengelus perutnya yang sudah membuncit. "tentu saja Mama mu sedih, bahkan Papamu tidak memberikan kecupan" Lu Yao masih bicara dengan perutnya. "apa kita minta Da Bing dan Xiao Cong (kucing) saja untuk bilang selamat malam?" ujar Lu Yao kembali. "kemarilah..." dan Lu Sicheng pun duduk kembali kemudian merangkul istrinya dan menciumnya lembut. "kau mau ini bukan?" tanya Lu Sicheng.

Lu Yao pun tersenyum dan bersemangat ketika Lu Sicheng mulai menciumnya. Lu Sicheng pun meneruskan ciuman itu menjadi semakin panas, namun Lu Sicheng tidak membiarkan Lu Yao mengendalikan dan menjadi aktif, ia tetap melakukannya dengan hati-hati. Setelah memastikan Lu Yao tertidur lelap karena kelelahan, Lu Sicheng pun keluar kamar dan mulai menelfon beberapa orang.

"apakah ada info dimana Tai?"

'kau yakin, kita masih akan menyembunyikan bagaimana jahatnya Tai dari pengemar?' tanya Nyonya Lu

"yaa... setelah ia tertangkap, ZDGX akan mengeluarkan pernyataan secara resmi"

'yaa.. sekarang ZDGX sudah ditanganmu, kau berhasil meyakinkan pemegang saham sebelumnya dan sekarang klub benar-benar milikmu.. dan team mu,Xu Rui bahkan menantuku belum mengetahui itu, Lu Sicheng, Ibu senang akhirnya kau memutuskan akan pensiun setelah 1x lagi pertandingan internasional, tapi kau tidak apa-apa, kau yakin?'

"Bu, kenapa tiba-tiba Ibu menanyakan itu, bukannya dari dulu kau ingin aku segera pensiun dan meneruskan perusahaan keluarga?"

'apa salahnya Ibu mu bertanya'

"apa kau melihat Lu Yue mau meneruskan perusahaan?"

'yaaa... adikmu masih belum bisa untuk itu, Lu Sicheng carikan jodoh untuk Lu Yue'

"Bu.. sudahlah, kenapa cewek-cewek yang kau kenalkan padaku tidak kau kenalkan lagi ke Lu Yue.."

'kau....!!!'

"sudahlah..."

Dan percakapan itupun berakhir. Lu Sicheng pun menuju ruang latihan yang terkoneksi dengan kamar utama, kemudian dia pun melakukan push rank dan bermain dengan Paus.

Falling Into Your Eyes [FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang