"sebaiknya kalian beristirahat, biarkan aku mengurus ini semua, besok adalah pertandingan kalian melawan TAT" perintah Xu Rui dan semua pun kembali ke kamar kecuali Dewa Ming, Xu Rui dan Lu Sicheng. "memang kehadiran Shen Yue sedikit memaksa untuk dekat dengan Tong Yao" gumam Dewa Ming. "benar, terakhir ia memaksa masuk dan berdebat denganku" jelas Xu Rui. Lu Sicheng hanya menatap foto-foto itu kemudian tak lama mereka pun kembali ke kamar masing-masing setelah pembahasan lebih lanjut.
Lu Sicheng memeluk Tong Yao diranjang besarnya, dan Tong Yao sadar, Lu Sicheng masih dalam kondisi marah,"Cheng Ge... tidurlah" ujar Tong Yao meletakkan kedua tangannya di pipi Lu Sicheng. Dan Lu Sicheng pun mencium rambut Tong Yao dan mendekapnya. Tong Yao membiarkan Lu Sicheng terus memeluknya, Tong Yao tidak bisa berbuat banyak jika Lu Sicheng emosi. Lu Sicheng sangat dominan.
Pertandingan melawan TAT pun akan berlangsung dalam 5 menit lagi, kemudian semua sudah bersiap dan memakai headphone mereka. Babak pertama Lao K masih bermain stabil, dan ZDGX pun menang, babak ke 2 ZDGX kalah dan mereka harus menambah 1 babak lagi. Namun di babak ke 3 Lao K seperti kehilangan akal dan seperti bermain sendiri, ia mengejar Tai di arena itu.
Tong Yao : Lao K... energimu tidak cukup
Lao K : *terus mengejar dan menyerang Tai*
Tong Yao : Lao K, aku akan membantumu
Lu Sicheng : Lao K, kembali ke tower
Namun Lao K tidak mendengarkan dan terus mengejar Tai dan akhirnya merekapun kalah, kejadian lainnya ketika TAT akan menyalami mereka, Lao K sudah terlihat akan menyerang Tai, namun Lu Yue dan Tong Yao yang berada disamping Lao K segera memegang tangan Lao K dan berusaha menenangkannya.
Ketika di ruang ganti, Lu Sicheng pun melakukan evaluasi terhadap kekalahan team nya dengan TAT. "aku tau kau dendam dan emosi dengan Tai, tapi kau bermain sendiri..pertandingan tetaplah pertandingan, jika kau mau menyerang Tai jangan diarena" tegas Lu Sicheng. Dan Lao K pun meninggalkan ruangan itu, "Lao K..." ujar Xiao Pang. "Lao K sedang tidak stabil.. aku akan mengejarnya" ujar Tong Yao dan meninggalkan ruangan itu.
Tong Yao berusaha menyusul Lao K, namun ketika ia menuju ke arah kanan, Tong Yao mendengar ada suara kesakitan dari seorang wanita ditangga darurat. Tong Yao segera bersembunyi dibalik dinding, nafasnya tidak teratur, Tong Yao melihat Tai menampar seorang wanita dan memukulnya. "kau kesini bukan untuk bersenang-senang dan sibuk berpacaran dengan si jangkung bodoh itu" dan sekali lagi Tai memukulnya. Tong Yao menutup mulutnya sendiri. Ketika Tai sudah pergi menuruni anak tangga darurat, Tong Yao memberanikan diri untuk masuk. Betapa terkejutnya Tong Yao, wanita yang dipukuli itu adalah Shen Yue.
"Shen Yue.... kau kenapa? Kau tidak apa-apa?" tanya Tong Yao dan melihat lebam di lengan dan bahu Shen Yue. "kau kenapa kesini, pergilah.. dia akan kembali, jangan beritahu siapapun..." Shen Yue menolak bantuan Tong Yao. "ayo, cepat pergi..." Tong Yao berusaha menarik Shen Yue. dan ketika Shen Yue mendengar derap langkah kaki menaiki anak tangga, Shen Yue menarik Tong Yao ke arah pintu dan mendorongnya kuat hingga Tong Yao terjatuh dan kakinya terkilir. "siapa tadi?" tanya Tai. "tidak ada... mungkin hanya orang yang kebetulan lewat.." Shen Yue berbicara dengan nada kuat hingga Tong Yao bisa mendengarnya. Tai tidak percaya begitu saja dan mendekati pintu, sementara Tong Yao bersembunyi dengan kaki yang terkilir dibalik dinding. Shen Yue dengan segera memeluk kaki Tai, "Tai Ge.. maafkan aku, aku berjanji akan lebih baik lagi dan menuruti semua kehendakmu" ujar Shen Yue, Tong Yao yang mendengar itu berusaha menjauh namun sebelum ia berbelok, hp nya berbunyi, Jinyang menelfonnya.
"kau bilang tidak ada orang..!! minggir..!!!" Tai kembali mendorong Shen Yue dan ia membuka pintu darurat, ia melihat kesekitar dan tidak menemukan siapapun. Shen Yue pun bernafas lega. "jika hal yang sama terjadi lagi, aku tidak akan segan menghabisimu, cepat kembali ke markas" bentak Tai.
Sementara itu diruang ganti ZDGX ...
"Cheng Ge.. maafkan aku, aku salah dan tidak bisa mengontrol diri" Lao K masuk didampingi Lu Yue dan Xiao Pang kemudian menundukkan kepala. "ayo kembali, jika kau ingin melihat dan mendampingi Lao Mao di Rumah Sakit hingga besok akan aku izinkan" ujar Lu Sicheng. "Terimakasih Ketua Lu.." dan sekali lagi Lao K menundukkan kepala. Xiao Pang dan Lu Yue juga ingin menginap di Rumah Sakit menemani sahabat mereka. "baiklah.. ayo kembali.." ujar Dewa Ming.
"dimana Tong Yao?" tanya Lu Sicheng. "tidak, kami tidak bersamanya" ujar Lao K. "baiklah, kalian segeralah ke Rumah Sakit, aku akan ke apartemen terlebih dahulu" ujar Lu Sicheng dan ia pun segera keluar ruangan. Perasaan Lu Sicheng tidak tenang, ia berusaha menelfon Tong Yao tapi tidak aktif, kemudian ketika ia memasuki lorong yang panjang, ia melihat Tong Yao berlari kecil dengan kakinya yang sakit. "Tong Yao..." Lu Sicheng pun berlari mendekati Tong Yao dan menyambut Tong Yao dipangkuannya sebelum Tong Yao terjatuh. "ada apa?" wajah Tong Yao pucat membuat Lu Sicheng khawatir, Lu Sicheng melihat kearah sekitar dan tidak ada orang. Dengan cepat Lu Sicheng mengendong Tong Yao dan membawanya ke ruang ganti, Xu Rui dan Dewa Ming yang masih disana terkejut dengan kondisi Tong Yao yang pucat.
"Tong Yao, ada apa?" tanya Dewa Ming dan Xu Rui. "Tong Yao kau seperti habis melihat hantu.." ujar Xu Rui. Lu Sicheng mendudukan Tong Yao di atas meja yang cukup tinggi dan memberinya sebotol air mineral. Lu Sicheng pun meraup wajah Tong Yao dan menatapnya dalam. "ada apa?" tanya Lu Sicheng.
Tong Yao pun langsung memeluk Lu Sicheng kemudian ia bercerita dengan cepat dan berantakan karena rasa takut.
"Tai.. Shen Yue di tangga darurat, aku ingin membantunya, namun Shen Yue menolak dan mendorongku, Tai... dia mengancam Shen Yue" jawab Tong Yao sembari menatap Lu Sicheng dan masih memeluk pacarnya. "tenanglah... ceritakan pelan-pelan, Tong Yao.." ujar Dewa Ming. "sebaiknya kita kembali, seseorang bisa mendengar dan melihat Tong Yao, ini berbahaya" ujar Xu Rui.
Lu Sicheng pun mengendong Tong Yao menuju Bus, sementara Dewa Ming dan Xu Rui membawakan tas mereka. Sesampainya di apartemen, kondisi Tong Yao sudah lebih baik kemudian ia menceritakan apa yang ia lihat dan dengar. "kenapa Tai memukul Shen Yue?" tanya Xu Rui. "aku harus menanyakan kondisi Shen Yue" Tong Yao mengambil hp nya dan dengan cepat diambil oleh Lu Sicheng. "aku tau kau khawatir dengan temanmu, tapi jika kau ikut campur apalagi kita dalam masa pertandingan, akan lebih berbahaya" jelas Lu Sicheng dengan lembut. Kemudian Lu Sicheng mengambil kotak obat dan mengobati kaki Tong Yao, ia menempeli krim untuk otot dengan lembut kemudian sedikit memijitnya. "apakah sakit?" tanya Lu Sicheng. "tidak.." ujar Tong Yao.
Dewa Ming yang melihat itu mengajak Xu Rui pergi memberikan ruang untuk mereka berdua. "bagaimana kau bisa terkilir seperti ini?" tanya Lu Sicheng dengan masih memijit kaki Tong Yao. "Shen Yue mendorongku keluar karena Tai kembali ke tangga darurat itu" jawab Tong Yao. "sekarang tidak apa-apa, aku antara harus berterimakasih atau marah dengan temanmu" ujar Lu Sicheng. "kenapa?" Tong Yao tidak mengerti. "aku harus berterimakasih karena kau tidak bertemu dengan Tai dan aku juga menjadi marah karena ia mendorongmu terlalu kuat"
"Lu Sicheng... jangan bercanda" ujar Tong Yao kemudian memeluk Lu Sicheng kembali. "tidak apa-apa, jangan takut, ada aku .." Lu Sicheng menenangkan kekasihnya kemudian mencium lembut bibir Tong Yao. Lu Sicheng memegang tangan Tong Yao yang dingin, ia tau kekasihnya masih gugup dan penuh rasa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Into Your Eyes [FF]
FanfictionHai, ini benar-benar hanya fanfic karanganku. Karena aku sangat menyukai drama cina ini, benar-benar tidak bosan untuk menontonnya berkali-kali. Cerita ini pure dari imajinasi, pikiran dari author Di Fanfic ini aku tidak akan banyak membahas bagaim...