Part 10

1.2K 73 1
                                    

Dan mereka pun berkeliling ke pasar malam terdekat yang tidak jauh dari Apartemen mereka, Tong Yao pun mengirim pesan untuk Lu Sicheng

Tong Yao : kami pindah lokasi dan sekarang berada di pasar kuliner malam

Lu Sicheng : baiklah, kau sudah disana... kabari aku jika kalian sudah selesai, aku akan menjemputmu

Tong Yao : tadi itu nada Ketua Lu

Lu Sicheng : *mengirim emo kiss*

Dan entah kenapa Tong Yao membaca itu dengan nada Lu Sicheng sebagai Ketua Tim, bukan pacar. "eh, bukan kah itu Lao Mao?" sekilas Jinyang melihat Lao Mao yang jangkung. "mana...?" Mata Tong Yao mencari-cari. "ituuuu..." Jinyang pun memutar kepala Tong Yao ke arah pukul 2. "benar, itu Lao Mao... tapiii" Tong Yao melihat Lao Mao seperti marah-marah, namun ia tidak melihat dengan siapa Lao Mao berbicara, terlalu banyak orang, lawan bicara Lao Mao pun tidak terlihat.

"ayo..." ujar Tong Yao menarik Jinyang. Mereka pun mencoba mendekati Lao Mao ditengah keramaian, namun tiba-tiba Lao Mao pergi seperti mengejar seseorang kemudian ia masuk kedalam sebuah jalan yang hanya bisa dilalui 3 orang, "Tong Yao, telfon saja" Jinyang sudah tidak sanggup lagi berlari. "tunggulah disini.. aku akan melihat Lao Mao kesana"

Tong Yao pun terus mencari Lao Mao dan betapa kagetnya Tong Yao, ketika ia melihat Lao Mao sudah tergelatak dijalan kecil itu dengan penuh luka. "Lao Mao... Lao Mao.." Tubuh Tong Yao tidak kuat melihat kondisi Lao Mao kemudian ia duduk dengan kaki yang lemas. Ia berusaha membangunkan Lao Mao dengan suara gemetar, kemudian telfonnya berbunyi, Lu Sicheng. "kau dimana? Ayo pulang, aku jemput, aku sudah dekat dengan pasar itu" ujar Lu Sicheng dibalik telfon.

"Tong Yao... Tong Yao..." Lu Sicheng terus memanggil Tong Yao karena tidak ada respon. "Tong Yao!!!" bentak Lu Sicheng. "Cheng Ge... Lao Mao.. cepatlah kesini..." tangis Tong Yao pun pecah. Lu Sicheng menutup telfon dan menelfon Jinyang. Dalam waktu kurang dari 10 menit, Lu Sicheng menemukan Tong Yao duduk dijalan kecil dan sepi itu, ia berusaha membangunkan Lao Mao, "menjauhlah.. Jinyang" Lu Sicheng meminta Jinyang menjauhkan Tong Yao. Lu Sicheng menelfon Xu Rui kemudian meminta ia segera kelokasi. Dan 10 menit berikutnya Xu Rui sudah datang dengan ambulance dan membawa Lao Mao kerumah sakit.

Sementara itu Tong Yao masih kaget dan tubuhnya gemetar, "Tong Yao..." Lu Sicheng memeluk Tong Yao berusaha menenangkan wanitanya. "ayo...Jinyang kembalilah, sebaiknya hal ini jangan disebarluaskan, ZDGX akan mengambil tindakan sendiri" dan Jinyang pun mengangguk kemudian ia pun kembali. Lu Sicheng membimbing Tong Yao berjalan dan membawanya ikut ke Rumah Sakit. "Tong Yao apa yang terjadi?!" nada Lao K tinggi.

"a-aku melihat Lao Mao seperti bicara dengan seseorang, Lao Mao seperti marah, kemudian ia seperti mengejar seseorang, dan aku mengikuti Lao Mao dan ia sudah terluka" Tong Yao pun memeluk dirinya sendiri, masih belum bisa menerima apa yang terjadi. "siapa yang membuat Lao Mao seperti ini!" Lu Yue tidak menerima ini, sementara itu Xu Rui sibuk menjawab telfon dari para petinggi ZDGX. HP Lu Sicheng pun berdering,'Nyonya Lu' itu Ibu Lu Sicheng.

'apa yang terjadi?'

"Lao Mao diserang orang tak dikenal, aku sudah memerintahkan orang lain untuk memeriksa cctv didaerah sana" jawab Lu Sicheng dingin, ia menjadi menakutkan seperti ingin membunuh orang.

'aku akan mengurus ini, siapa saksinya?'

"Tong Yao menemukan Lao Mao dalam kondisi terluka"

'Tong Yao? Dia tak apa-apa?'

"ya, dia masih shock"

'tenangkan Tong Yao, sisanya aku akan mengurus ini'

Kemudian telfon itupun mati, Lu Sicheng melihat Tong Yao duduk sendiri dan menekan-nekan serta meremas jari-jarinya sendiri, Lu Sicheng pun jongkok didepan Tong Yao dan memegang tangan Tong Yao. "tenanglah..." ujar Lu Sicheng. Dan Lao K yang bersandar di dinding Rumah Sakit pun tiba-tiba beranjak dan ditahan Xiao Pang. "Lao K, kau mau kemana? Lao Mao masih belum tau sadar" ujar Xiao Pang. "aku akan mencari mereka" mata Lao K terlihat sangat marah. "kita tidak tau siapa yang menyerang Lao Mao" Lu Yue juga ikut menahan Lao K.

"Lepaskan aku..!!" Lao K menghentak tangan Lu Yue dan Xiao Pang. "Lao K... !!!!" suara Lu Sicheng yang masih dalam posisi jongkok pun semakin berat dan menakutkan. Lao K pun berdecak, menendang sebuah kursi hingga Tong Yao kaget, kemudian Lao K duduk kembali, tak lama dokter pun keluar, Lu Sicheng berbicara dengan Dokter dengan bahasa Korea. "Lao Mao masih harus dirawat, luka-lukanya cukup parah, ia dipukul dengan benda-benda keras dibeberapa bagian tubuhnya, kemungkinan Lao Mao dipukul dengan balok kayu" jelas Lu Sicheng.

Setelah Dokter memberikan izin, mereka pun akhirnya masuk kedalam kamar Lao Mao, pihak ZDGX memutuskan tidak akan menaikkan berita penyerangan yang menimpa Lao Mao, sementara Lu Yue akan maju menggantikan Lao Mao.

"Cheng Ge, Hp... Hp Lao Mao" Tong Yao menyerahkan HP Lao Mao yang sudah rusak ke tangan Lu Sicheng dengan tangan dingin dan gemetar karena takut. "Lao Mao memberikan hp ini kepadaku sebelum ia pingsan" jawab Tong Yao setelah meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua akan baik-baik saja. "Tong Yao...." Lu Sicheng pun memegang tangan Tong Yao,"tenanglah, semua akan baik-baik saja" Lu Sicheng meyakinkan Tong Yao.

Mereka melihat Lao Mao dalam kondisi prihatin, penuh selang ditubuhnya dan beberapa alat medis disampingnya.

"Lao Mao, cepatlah sembuh, bukankah kita akan bertarung bersama, karena ini adalah pertandingan terakhirmu sebelum pensiun" ujar Lao K dan memegang tangan sahabatnya. Sementara Xiao Pang menangis dan memeluk Dewa Ming. "Direktur Lu dan komisaris lain sedang menuju kesini" ujar Xu Rui memberitahu semua sehingga menoleh kearahnya. "Dewa Ming dan Xu Rui akan tetap disini denganku, sementara yang lain pulanglah dan istirahat" perintah Lu Sicheng. Tong Yao menurut, ia tau yang berbicara tadi adalah sosok ketua team, bukan pacarnya. "ya, kalian pulanglah" bujuk Xu Rui, Lao K awalnya keberatan, namun karena perintah Chessman yang dingin dan menakutkan akhirnya mereka pun pulang. Sepanjang perjalanan mereka diam, hingga masuk apartemen tangis Lao K pun pecah, ia emosi dan melempar beberapa barang. Tong Yao pun menutup kuping dan memejam matanya, ia tidak siap menghadapi situasi ini. Tong Yao berharap Lu Sicheng ada disampingnya, tapi ia tau Lu Sicheng pasti lebih menakutkan lagi disituasi seperti ini.

"Lao K.... tenanglah..." Tong Yao berusaha membujuk, kemudian Lao K pun duduk dilantai dan berteriak memanggil nama Lao Mao, Lu Yue pun memberikan sekaleng minuman untuk Lao K. "tenanglah, kita pasti menemukan siapa yang sudah melakukan ini" bujuk Lu Yue. Dan malam itu menjadi panjang, Lao K, Lu Yue, Xiao Pang pun berlatih hingga pagi. Sementara Tong Yao dipaksa tidur oleh mereka bertiga, mereka tau ini terlalu berat untuk Tong Yao. 

Falling Into Your Eyes [FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang