Part 28

1K 73 0
                                    

Mereka pun kembali ke rumah, dan tentu saja Lu Yao tidak lupa alasan dia marah ke Lu Sicheng. "Cheng Ge, sejak kapan kau membeli ZDGX?" tanya Lu Yao menyilangkan tangan. "sudah hampir beberapa bulan yang lalu.." jawab Lu Sicheng dengan enteng dan memeluk Lu Yao. "Cheng Ge .... aku serius... " ujar Lu Yao. "memangnya kenapa jika aku membeli ZDGX, kau tidak setuju?" tanya Lu Sicheng dan mencium leher, telinga dan pipi Lu Yao. "bu-bukaaann... itu kan uangmu, ya terserah mau kau belikan apa" ujar Lu Yao yang sudah tidak konsentrasi karena serangan Lu Sicheng.

"itu uangmu juga, dan ZDGX juga milikmu sekarang Nyonya Lu..." ujar Lu Sicheng dengan masih meluncurkan serangannya. Kemudian HP Lu Sicheng berdering.

"ya?"

'Tuan Lu, masih belum ada perkembangan, besok kami minta Anda untuk datang ke kantor polisi'

"baiklah..." Lu Sicheng masih belum melepaskan tangannya dari Lu Yao. "sampai dimana kita tadi?" tanya Lu Sicheng. "siapa?" tanya Lu Yao menahan tubuh Lu Sicheng yang sudah menimpa tubuhnya. "Polisi, besok aku akan kesana, menanyakan Tai ke Sue Tu"

"aku tidak menyangka Sue Tu menjadi bayang-bayang Tai" gumam Lu Yao. "hmmm...." ujar Lu Sicheng dan sudah turun ke tubuh Lu Yao. "Cheng Ge... besok kita bertanding" ujar Lu Yao. "hmmm.. tenang saja, pertandingan tetaplah pertandingan, dan ini juga latihan kita, solo semalaman" dan Lu Sicheng sudah mendarat di bagian bawah Lu Yao hingga ia mendesah. "dasar CEO Mesum" ujar Lu Yao dan pasrah dengan apa yang dilakukan Lu Sicheng.

Setelah kemenangan terakhir di babak penyisihan, Lu Sicheng pun datang ke kantor polisi. Lu Sicheng juga ikut menyaksikan introgasi yang dilakukan terhadap Sue Tu. Kemudian Lu Sicheng pun menemui Sue Tu. "permainanmu bagus, seharusnya kau berterima kasih dengan Dewa Ming, mata nya tidak pernah salah menilai orang dalam permainan, sayang kau menyia-nyiakannya" ujar Lu Sicheng. "Ketua ... maafkan aku". "bagaimana pun kau harus menjalani hukumanmu sekarang.." dan Lu Sicheng pun berdiri hendak meninggalkan ruangan itu. "Ketua... Tai mengincar kehancuran ZDGX" ujar Sue Tu sebelum Lu Sicheng meninggalkan ruangan itu.

"kau yang mengambil foto Lu Yao dan menyebarkannya di Weibo, kau juga yang mengatur pria itu untuk menyiram kami, kau tidak perlu meminta maaf, semuanya sudah terbongkar. Sekarang masa mudamu hanya akan berada diruangan ini, semoga ini menyadarkanmu" dan Lu Sicheng pun pergi meninggalkan Sue Tu menunduk dan menangisi perbuatannya.

Akhirnya polisi mulai menyebarkan foto buronan Tai dan tentu saja ZDGX menjadi serangan media yang ingin menanyakan apa yang terjadi. "Pendek... sebaiknya kau jangan keluar dulu, media pasti akan menanyakanmu, lihat ini..." ujar Lu Yue disaat mereka berlatih menghadapi semi final. "apa kau melihat aku sering keluar dari markas?" jawab Lu Yao sembari bermain. "apakah itu semacam bentuk protes, aku memang jarang membawamu keluar berjalan-jalan" ujar Lu Sicheng.

"sepertinya hanya aku yang sering mengajakmu keluar.." gumam Lu Yao yang didengar oleh Lu Sicheng. "baiklah... kau mau kemana?" tanya Lu Sicheng. "keluar hanya untuk pemotretan, wawancara, ke markas, ke rumah orang tuaku dan sekalinya aku keluar dengan Lu Xia, ada paparazzi yang mengintai kami.." gerutu pelan Lu Yao didengar jelas oleh Lu Sicheng. Kemudian Lu Sicheng bergeser dan mengenggam tangan Lu Yao. "aku hanya ingin jalan-jalan dengan tenang..." Lu Yao menatap Lu Sicheng dengan penuh harap.

"baiklah, jika menang aku akan membawa kalian jalan-jalan" dan semua kepala langsung fokus ke arah Lu Sicheng. Lu Yao yang awalnya bersedih,menjadi tersenyum.

"Cheng Ge, benarkah?" tanya Lu Yao

"hmmm..."

"kita kemana?" tanya Xiao Pang bersemangat.

"kau mau kemana?" tanya Lu Sicheng ke istrinya.

"aku memikirkan suatu tempat... tapi.." kemudian Lu Yao mulai menghitung jumlah orang yang akan berangkat. Lu Sicheng menyentuh dagu Lu Yao hingga Lu Yao hanya fokus ke Lu Sicheng.

"sebutkan..." tegas Lu Sicheng.

"Please Nona... sebutkan tempat yang bagus" bisik Xiao Pang. "jawabanmu jangan mengecewakan kami" tambah Lao K.

"mm... di-di... disneyland Tokyo.. ?" suara Lu Yao sangat pelan, ragu menyampaikan hal itu. "baiklah..." dan mata Lu Yao langsung besar serta diikuti semua sorakan gembira dari anggota team yang lain.

Lu Yao pun langsung berdiri dan memeluk Lu Sicheng,"mulai besok kita latihan tertutup" ujar Lu Sicheng."baiklah... kita harus menang, disneyland, i'm coming.." ujar Xiao Pang semangat. "baiklah, malam ini aku traktir.." ujar Dewa Ming.

Besok paginya, Lu Yao membawa putrinya berkeliling markas dengan stroller dan diiringi Nannynya. Dan tiba-tiba banyak media datang berlari mendekati mereka sembari menyodori mic dan kamera ke arah Lu Yao. "kalian... kenapa bisa masuk kesini?" tanya Lu Yao yang lumayan panik dan mengendong putrinya, putrinya terlihat takut, dan memeluk Lu Yao dengan erat. "panggil Lu Sicheng cepat.." dan Nanny pun segera berlari kedalam markas.

"smiling, apa benar Tai melukaimu?"

"kenapa ZDGX tidak mempublish kejadian ini, padahal sudah sangat lama"

"apa yang sedang kalian sembunyikan.."

"Tuan Lu..." Lu Sicheng menoleh kearah Nanny yang terlihat ketakutan dan Lu Sicheng melepas headphone dengan kasar,"ada apa? Dimana Lu Yao dan Lu Xia?" tanya Lu Sicheng berdiri. "media datang dan mengerumuni nyonya di ujung jalan" ujar Nanny. Lu Sicheng berlari keluar, diiringi yang lain. Lu Sicheng terlihat marah ketika melihat istri nya dikelilingi dan dicecar banyak pertanyaan, sementara Lu Xia menangis setelah melihat Lu Sicheng. "Cheng Ge..." dan Lu Yao merasa lega setelah melihat suaminya. "pergilah ke dalam.." Lu Yao pun mengikuti perintah Lu Sicheng ditemani Xiao Pang. Sementara Lao K dan Lu Yue mendampingi Lu Sicheng.

"kalian dari media mana?!" tatapan Lu Sicheng sangat dingin

"kami hanya ingin menanyakan kasus ZDGX dengan Tai, kalian tidak bisa dihubungi sama sekali" ujar salah satu media. "kalian dari media mana?!" bentak Lu Yue maju dan meraih id card salah satu media, kemudian mengambil fotonya. "kalian tau aturan hukumnya dengan cara seperti ini?!" tegas Lu Sicheng. "mungkin menyentil kalian akan membuat kalian jera" ujar Lu Sicheng.

Lu Sicheng pun meninggalkan para media, sementara Lao K dan Xu Rui memanggil keamanan perumahan untuk mengusir mereka. Lu Sicheng melihat Lu Xia masih menangis dan Lu Yao sedikit kesulitan menenangkan Lu Xia. "ada apa? Jangan takut.. Pa Pa disini..." ujar Lu Sicheng dan mengendong Lu Xia yang sudah meminta gendong dengan membuka tangannya. Lu Sicheng pun menarik Lu Yao kedalam pelukannya, dan dalam hitungan detik Lu Xia pun berhenti menangis.

Setelah melihat anak dan istrinya tenang, Lu Sicheng meminta Nanny untuk membawa Lu Xia ke kamar, dan meminta Lu Yao untuk latihan dengan yang lain. Lu Sicheng tidak main-main, ia langsung melaporkan media yang datang ke markas yang membuat anak dan istrinya ketakutan.

'bagus, terkadang media kecil ini tidak punya cara lain. Mereka melakukan segala cara agar artikel mereka dibaca'

'sombong sekali, Chessman sebaiknya diganti, tidak layak menjadi ketua'

'pertama kali melihat Lu Xia setelah foto terakhirnya,.. dia imut sekali'

'media besar tidak akan pernah melakukan itu'

Beragam komentar penggemar di Weibo terhadap pernyataan resmi ZDGX yang baru dikeluarkan. "sebentar lagi kita akan menghadapi final.. kau tidak apa-apa?" tanya Lu Sicheng. "aku khawatir jika terjadi sesuatu dengan Lu Xia" ujar Lu Yao disaat mereka akan istirahat. "tidak akan terjadi apa-apa dengan kalian berdua, aku akan menjaga kalian selamanya" janji Lu Sicheng. Dan Lu Yao pun memeluk Lu Sicheng.

Falling Into Your Eyes [FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang