Part 1

3.4K 132 4
                                    

Kemenangan besar tingkat nasional pun mereka raih. Setelah panjangnya waktu pertandingan, membuat tim ZDGX cepat kembali ke markas usai jamuan makan malam, foto bersama dan konferensi dengan media. Mereka yang diperkirakan akan melanjutkan pesta, lebih memilih beristirahat di markas. Jam 4 pagi Tong Yao merasakan ada yang berbeda disisi kanannya, setelah ia membuka mata dengan susah payah, ia menyadari Lu Sicheng berada disampingnya.

"sejak kapan Ketua disini?" tanya Tong Yao dan memeluk tubuh Lu Sicheng, Tong Yao seperti ditelan oleh pelukan itu. "tidurlah.. aku mau merayakan kemenangan dengan cara ini" Lu Sicheng mengecup kening Tong Yao dan mereka pun melanjutkan tidurnya.

Hari itu semuanya bangun jam 1 siang kecuali Tong Yao, yang sudah bangun sejak jam 9 pagi. Tong Yao dengan sabar menanti team yang lain turun dan bergabung di ruang tengah, Tong Yao lebih memilih live streaming dengan pengemarnya. Semua mengucapkan selamat atas kemenangan besar ZDGX.

'Cheng Ge mana? Yang lain mana kak?'

"semua masih istirahat, kami pulang larut malam sekali"

'ayo bangunkan kaakk..'

"tidak, biarkan saja, aku hanya akan menjawab pertanyaan yang tidak menghujat ya.. terimakasih atas ucapan kalian, dari tadi aku menerima banyak bingkisan yang datang ke markas, ini sudah sangat banyak, sebaiknya kalian menabung saja dan berikan dukungan semangat kepada kami"

Tong Yao pun memindahkan kameranya ke ruang tengah,"lihat banyak sekali bukan hadiah yang kalian kirim, bahkan aku saking tidak punya kerjaan, aku memisahkan untuk Cheng Ge, Kak Lao dan tentu saja untukku sendiri"

Tong Yao menghentikan streamingnya menjelang makan siang, banyak sekali hadiah yang ia terima. Bahkan Tong Yao tidak perlu memesan makan siang, makanan yang diberikan fans sangat banyak.

"Cheng Ge..." Tong Yao membangunkan Lu Sicheng yang tidur nyenyak dikamarnya. Lu Sicheng tidak memberikan respon apa-apa. Tong Yao membangunkan kembali dengan lembut, kemudian ia memberanikan diri mencium pipi Lu Sicheng, dengan cepat mata Lu Sicheng terbuka lebar dan mendekap erat Tong Yao.

"bangunlaahh... ayo mandi, dibawah banyak sekali hadiah, begini rasanya menjadi kurir" ujar Tong Yao. "apa kau membuka hadiah itu?" tanya Lu Sicheng. "tidak..." Tong Yao ingat ia tidak dibolehkan membuka hadiah dari pengemar sejak insiden tanganya terkena irisan silet.

Tak lama Tong Yao menunggu mereka semua dibawah dan Xu Rui pun datang dengan membangunkan teamnya dengan Toa. "BAANGGUUNNNN....." teriak Xu Rui dengan toa dari lantai bawah. Butuh waktu 40 menit agar semuanya lengkap turun kebawah.

Mereka pun takjub dengan hadiah yang diterima, kemudian Xu Rui meminta mereka live streaming dan membuka hadiah-hadiah itu, sebagai tanda terima kasih untuk pengemar.

'kenapa Smiling tidak membuka hadiah?' tanya salah satu pengemar

"tidak... Smiling hanya membersihkan dan memisahkan saja, selebihnya tugas kami" jawab Cheng Ge. Butuh waktu 3 jam untuk membuka semua hadiah dan membersihkannya. "waahh aku kekenyangan" ujar Xiao Pang. "aku tidak pernah mendapatkan hadiah sebanyak ini..." Tong Yao girang sekali dan masih memegang 1 kotak hadiah dari penggemar. "setiap ulang bulanmu akan aku berikan banyak hadiah, melebihi dari ini" ujar Lu Sicheng. "Lu Sicheng.. kau ini apa-apaan.. tidak usah, jangan membuatku seolah-olah hanya menginginkan uangmu" dan Tong Yao pun cemberut, kemudian dengan cepat disambut dengan kecupan manis oleh Lu Sicheng. "kalian juga jangan lupa nanti malam, Tong Yao berdandanlah yang cantik, pesta nanti malam akan sangat meriah" ujar Xu Rui

"pesta apa?" tanya Tong Yao. "pesta merayakan kemenangan kita, akan diadakan di hotel mewah" tambah Lao K. "a-aku tidak punya baju pesta.. ini sudah jam berapa, kenapa tidak ada yang mengatakan kepadaku?" ujar Tong Yao. "Loh Nona... memangnya kenapa?" tanya Lao Mao. "aku perlu mencari baju, aku g punya apa-apa untuk acara seperti itu... aahh Jinyang" Seketika Jinyang sudah datang ke markas. "hai, aku mau menjemput Tong Yao, aku tau adikku ini tidak tau apa yang akan ia gunakan ke pesta, nanti aku akan antar dia kembali" ujar Jinyang dan langsung menarik Tong Yao.

"sebentar... bawa ini, gunakan ini.." ujar Lu Sicheng menyerahkan kartu sakti berwarna hitam. "Lu Sicheng ... aku punya uang untuk membeli baju dan ke salon" ujar Tong Yao.

"oke, pasti akan aku gunakan yang terbaik untuknya" dengan cepat Jinyang mengambil kartu itu dan pergi meninggalkan para pria.

Yap, Jinyang memanfaatkan kartu yang diberikan Lu Sicheng untuk mengubah Tong Yao secantik mungkin. Ia tampil sangat cantik dengan dress selutut dan dandanan yang tidak terlalu menyolok, kemudian tatanan rambut yang indah membuat Tong Yao menjadi sangat imut. "Ketua ZDGX harus berterimakasih kepadaku, ayo gunakan ini" ujar Jinyang memberikan sepatu dengan heels ukuran 7 cm. "ini... terlalu tinggi..." ujar Tong Yao. "ada Cheng Ge yang akan memegangimu" Jinyang menjawab dengan kedipan mata.

"dimana Tong Yao?" tanya Lao Mao yang sudah tidak sabar ingin berangkat ke pesta itu. "jangan ada yang menghalangiku untuk minum kali ini" ujar Lao Mao lagi dan memeluk sahabatnya Lao K dan Xioa Pang.

Kemudian suara derum mobil pun terdengar, mereka tau itu Tong Yao yang datang. Tong Yao masuk dengan sebuah jaket feminim penuh bulu yang dibelikan Jinyang untuk menutupi penampilannya hari ini, dan ia agak sedikit kesulitan berjalan dengan sepatu tinggi. Bahkan jaket itu sangat cantik untuk menutupi penampilan Tong Yao lengkap dengan penutup topinya. "waaahhh... Tong Yao, kau cantik sekali, buka jaket dan penutup kepalamu" Lao Mao yang akan maju membuka penutup kepala Tong Yao dihadang oleh Lao K. "teman... kau tidak paham, Tong Yao seperti ini untuk Ketua kita, apa kau ingin berdiam diri dikamar dan tidak mengikuti pesta?!"

Sementara itu Tong Yao dan Lu Sicheng saling bertatapan, mereka saling terpana dengan penampilan pasangan mereka. Tong Yao terkesima melihat gagahnya Lu Sicheng dibalutan jas hitam itu, sementara itu Lu Sicheng bergerak maju untuk membuka penutup kepala Tong Yao. "tidak, ini dibuka nanti...dihotel, baiklah aku pergi dulu" dan Jinyang masuk menyerahkan kartu hitam itu ketangan Tong Yao. "baiklah... ayo kita pergi, Cheng, apa kau tetap dengan mobil sendiri?" tanya Dewa Ming. "yaa.. kalian duluanlah" ujar Lu Sicheng.

"ayo.... " Lu Sicheng meraih tangan Tong Yao untuk mengajaknya pergi. "Cheng Ge.. ini kartumu, aku tidak tau berapa yang dihabiskan oleh Jinyang untuk ini" ujar Tong Yao malu-malu dan memberikan kartu itu. "Peganglah.,." ujar Lu Sicheng. "tidak, aku tidak mau..". Tong Yao bersikeras. "oke... baiklah..."

Kemudian pun mereka menuju hotel tempat dilaksanakannya pesta kemenangan itu. Mereka juga mengundang team lain dalam kegiatan ini. Kemudian Lu Sicheng terpesona ketika Tong Yao membuka jaket putih itu, Tong Yao sangat imut, Lu Sicheng pun tidak bisa menahan diri, kemudian mencium bibir Tong Yao dengam lembut. "aku tidak mau merusak ini.. ayo" ujar Lu Sicheng melepas ciuman itu. Team ZDGX yang lain pun terpesona dengan penampilan Tong Yao malam ini. Bahkan Lu Sicheng menjadi sangat protektif, ia tidak mengizin Tong Yao foto berdua dengan team lain, apalagi dengan Dewa Yang, mantan pacar Tong Yao yang berusaha untuk bisa foto berdua dengan Tong Yao. Lu Sicheng hanya mengizinkan jika itu adalah foto bersama. Hal ini dilihat langsung oleh ibu Lu Sicheng, Direktur Wang.

"setelah ini, ayo ikut aku sebentar.." ujar Direktur Wang menatap Tong Yao. "mau bicara apa?" Lu Sicheng menjawab jutek, dengan cepat Tong Yao mencubit sedikit lengan Lu Sicheng,"bicaralah baik-baik dengan Ibumu" bisik Tong Yao yang didengar oleh Direktur Wang. "Tong Yao, ayo... Kau tinggal disini" perintah Direktur kepada anaknya. "kak, Tong Yao mau dibawa kemana oleh Ibu?" tanya Lu Yue. "diamlah!!" Lu Sicheng hanya bisa menatap Ibunya membawa wanita yang ia sayangi pergi.

"Tong Yao, apa kau sangat mencintai putraku?" tanya Direktur Wang duduk disebuah sofa besar. Diruangan itu hanya ada mereka berdua. "i-iyaa.." Tong Yao sangat takut berhadapan dengan Ibu Lu Sicheng. "dia putraku yang keras kepala.." entah kenapa tiba-tiba Direktur Wang menjadi lunak, "eh duduklah disini, jangan berdiri begitu seolah-olah aku menghakimimu" ujar Direktur Wang menarik tangan Tong Yao dan mereka duduk dengan jarak yang sangat dekat. "apa ini gadis yang dipilih oleh anak kita?" tiba-tiba seorang pria dengan tubuh tegap masuk kedalam ruangan, Tong Yao mempunyai firasat dia adalah ayahnya Lu Sicheng. "bersikap manislah, akan lebih mudah bagiku memiliiki anak perempuan seperti Tong Yao" dan Tong Yao pun tidak menyangka kalimat itu akan keluar dari mulut Direktur Wang.

Falling Into Your Eyes [FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang