Part 29

1K 62 0
                                    

ZDGX pun maju ke babak final, kedua orang tua Lu Sicheng dan Lu Yao pun ikut hadir, sekaligus menjaga cucu mereka. "Cheng Ge... ini terakhir pertandinganmu di liga nasional" ujar Lu Yao tampak bersedih. "ayoo..." Lu Sicheng pun menarik Lu Yao untuk masuk ke arena. Lu Sicheng mengandeng Lu Yao hingga duduk ke tempat mereka.

ZDGX vs YQCB :

Xiao Pang : Cheng Ge, perhatikan posisimu

Chessman : Lao K, simpan ulti-mu

Smiling : apa kita ambil alih lord?

Chessman : pergilah dengan Lu Yue

Lu Sicheng pun membunuh 3 orang sekaligus, memberikan waktu untuk yang lain mengambil alih lord namun sayang gagal. Kemudian babak pertama pun dimenangkan YQCB. Setelah jeda 20 menit, Babak ke 2 pun dimulai, Lu Sicheng yang melihat perbedaan dengan Lu Yao pun mendekatinya sebelum memasukin arena. "ada apa?" tanya Lu Sicheng. "maafkan aku, tadi aku terbawa emosi karena ini pertandingan terakhirmu disini" ujar Lu Yao dan memeluk Lu Sicheng. "kita akan selalu bersama, jika lusa kau bertanding tanpaku, aku akan tetap disisimu" dan Lu Sicheng pun mengecup bibir Lu Yao dan mereka kan masuk ke arena. Babak ke 2 berlangsung dengan alot dan tentu saja kali ini dimenangkan oleh ZDGX.

Komentator 1 : kau merasa ini akan seperti tahun sebelumnya?

Komentator 2 : ditengah ujian yang melanda ZDGX, mereka tetap bermain stabil. Aku pikir ini akan menjadi pertandingan yang ditunggu-tunggu oleh semua orang. Karena ini adalah permainan terakhir Lu Sicheng dan Paus. Mereka memilih pensiun. aahh aku akan sangat sedih

Smiling : aku benci kalimat komentator tadi

Xiao Pang : mungkin mereka harus sering membuat mu kesal Nona, kau membunuh 3 orang sekaligus, waaahhh

Komentator 1 : jika disorot, arena ini penuh oleh penonton yang ingin menyaksikan langsung permainan terakhir 2 pemain hebat ini.

Komentator 2: semoga mereka sudah bisa menciptakan Chessman dan Paus berikutnya

Dan tak lama, babak ke 3 pun selesai dan dimenangkan oleh ZDGX. Paus mengakui kehebatan Lu Sicheng, dan Lu Yao melihat Lu Sicheng menyembunyikan rasa sakit ditangannya.

Lu Sicheng : 'sudah saatnya lahir pemain baru, aku dan Paus juga perlu fokus ke yang lain'

Media : 'jika kalian diundang untuk bertanding, apakah kalian terima?'

Paus : ' tentu saja, tapi aku sudah bosan melawan Chessman'

Semua pun tertawa.

Media : 'apa yang akan kalian lakukan?'

Paus : 'tunggu saja kolaborasi kami berdua, dan tentu saja kita harus support ZDGX untuk menang kembali di liga internasional'

Setelah perayaan itu dan pertemuan dengan media. Lu Sicheng dan Paus pun pamit. Hal ini memberikan standing applouse dari para penonton yang ada disana.

"ayo..." dan Lu Sicheng pun menarik Lu Yao untuk pulang. Sementara itu Lu Xia menaiki mobil berbeda dengan kakek dan neneknya. Lu Sicheng memilih untuk kembali ke markas dengan menggunakan bus ZDGX. Hari itu mereka kembali sudah larut malam dengan penuh keceriaan dan lelah dengan pertarungan yang cukup lama. Ditengah perjalanan, Lu Yao sudah menyiapkan kompres dan obat untuk tangan Lu Sicheng. "terimakasih" ujar Lu Sicheng dan mencium lembut istrinya. Namun sesuatu terjadi disaat perjalanan mereka kembali ke markas.

Bus ZDGX diserang oleh beberapa orang dengan menggunakan motor dan senjata tajam, melempar kaca Bus dengan batu dan benda-benda keras lainnya. Lu Yao pun ketakutan dan panik, "sayang, menunduklah...ayo... terus jalan.. lebih cepat lagi" bentak Lu Sicheng ke driver Bus. Xu Rui pun dengan kondisi mobil tidak stabil langsung berusaha menelfon polisi. Lu Yue pun berusaha mengambil beberapa foto dan video untuk barang bukti. "mereka bisa tertabrak" ujar driver. "ayoo...!!!" bentak Lu Sicheng dan melindungi Lu Yao yang menundukkan kepala sembari menutup mata dan telinga. "sialan..!!!!" ujar Lu Sicheng.

Falling Into Your Eyes [FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang