Ditengah malam, Tong Yao keluar dengan hati-hati, berharap semua teamnya tidak mendengar itu. "Cheng Ge masih belum pulang" gumam Tong Yao melihat parkir Basecamp yang kosong.
"ayo...." Jinyang sudah menunggu di ayunan yang berada diseberang basecamp, "kau lihat, power Lu Sicheng memang luar biasa, foto-foto mu sudah tidak ada" ujar Jinyang sembari memeluk Tong Yao yang sudah ia anggap adiknya. Tong Yao mengecek hp nya dan benar saja, semua foto-foto itu hilang. Hanya tersisa komentar para netizen. "aku pastikan mereka yang menyebar akan segera tertangkap" ujar Jinyang.
"jinyang... aku.... akuu..." Tong Yao ragu untuk menceritakan. "ada apa?" tanya Jinyang. Tong Yao masih diam.
"katakan" perintah Jinyang.
Tong Yao menarik nafas panjang kemudian menceritakan semua dengan secepat kilat "ketika aku kesulitan membuka pengait bra itu, tiba-tiba Cheng Ge masuk kamar, aku sembunyi dibalik selimut, kemudian ia mengecupku sebentar, karena tidak ada yang bisa aku minta tolong, aku meminta Cheng Ge membuka pengait itu, kemudian Cheng Ge dengan cepat menciumku, kemudian tangannya mulai meraba .. ini.. kemudian dia pergi"
"apa?! Excuse me?! Aku tidak salah dengar?! Anakku sudah dewasa" Jinyang kaget dan takjub
"ssssttt..... nanti didengar banyak orang" Tong Yao pun malu dan menutup wajahnya.
"siapa yang akan mendengar kita dijam 1 pagi ini?!"
"lalu, kau bersedih karena itu tidak lanjut, kau nakal juga?!"
"bukkaaannn... aku bingung, kenapa masih ada yang berbuat jahat seperti itu, aku sudah mengikuti saran Cheng Ge, aku tidak berkata kasar, tidak menggunakan tangan dan tidak mengigit orang disana... daaann.... aku bingung, apa Cheng Ge kecewa denganku?" Tong Yao pun menunduk diakhir kalimat
"kenapa Cheng Ge kecewa?" tanya Jinyang
Kemudian Jinyang berpikir sesaat karena Tong Yao tak kunjung menjawab. "hahahahaha... apa Kau merasa Cheng Ge kecewa setelah tau ukuran tubuhmu?" tanya Jinyang tertawa.
"apa mungkin begitu? Ini sudah ke2 kalinya" Tong Yao pun jujur.
"kau mau memamerkan kemesraanmu hah!?"
Dan Tong Yao pun menutup mulut Jinyang dengan cepat. "sudahlah, kembali lah.. dengar... siapa bilang punyamu kecil, kau tak melihat itu montok dan berisi?" Jinyang menarik baju Tong Yao bagian belakang dan membentuk hingga tercetak payudara Tong Yao. "ayo kembalilah..." ujar Jinyang. "aku boleh tidur ditempatmu?" tanya Tong Yao. "baiklah... ayo, apa kau mau suntik silikon?" ujar Jinyang membawa Tong Yao. "apa itu?" tanya Tong Yao. "biar gunung mu lebih besar lagi, Cheng Ge pasti suka" gurau Jinyang dan tertawa. "hentikan.."
Sementara itu Lu Sicheng kembali jam 3 pagi ke markas, ia pun masuk kedalam rumah dan menduga semua pasti sudah tidur termasuk Tong Yao. Lu Sicheng masuk ke dalam kamar Tong Yao untuk memberikan kecupan selamat malam,namun ia tidak mendapati Tong Yao dikamarnya, Lu Sicheng memeriksa ke semua ruangan dan masih tidak menemukan Tong Yao. Lu Sicheng pun menelfon Tang Yao dan tidak diangkat.
"halo..." Jinyang mengangkat telfon Tong Yao dengan pelan. "kau dimana?" tanya Lu Sicheng. "Tong Yao sedang tidur, ia tidur ditempatku" ujar Jinyang. "ada apa? Kenapa ia tidur disana?" tanya Lu Sicheng. "apa kau yakin ingin mendengar yang sebenarnya?" pancing Jinyang.
Dan Jinyang pun menceritakan apa yang diutarakan oleh Tong Yao. "aku akan menjemputnya" jawab Lu Sicheng dengan mantap. Jarak Basecamp ZDGX dan YQCB sangat dekat, kurang dari 5 menit Lu Sicheng sudah sampai disana. Ai Jia pun membuka pintu, menemani Lu Sicheng masuk ke kamar Jinyang. Lu Sicheng pun mengangkat Tong Yao yang setengah sadar ketika diangkat oleh Lu Sicheng. "Cheng Ge, aku malu..." ujar Tong Yao dipunggung Lu Sicheng dan melanjutkan tidurnya. Tak lama Lu Sicheng memindahkan Tong Yao ke atas kasur dan menyelimutinya, dan Lu Sicheng pun bergabung dikasur yang sama memeluk Tong Yao.
Tak lama, Tong Yao pun bangun dan menyadari ia sudah berada dikamarnya. "Cheng Ge.. kenapa aku.." menyadari Tong Yao yang menjaga jarak dengan dirinya, Lu Sicheng pun menarik Tong Yao dan menindih dengan tubuhnya, kemudian ia pun mencium Tang Yao dengan lembut. Pagi itu Lu Sicheng lepas kendali, ciuman itu bergerak ke arah leher Tong Yao. Sementara itu Tong Yao yang masih dalam keadaan bingung, hanya pasrah dan membiarkan Lu Sicheng menjelajahi tubuhnya.
Tangan Lu Sicheng mulai mengarah kebawah dan menaikkan baju tidur yang digunakan Tong Yao, kemudian baju tidur itupun terlepas dari tubuhnya. Lu Sicheng pun membuka bajunya dan memperlihat ototnya yang terbentuk karena sering berolahraga. "Cheng Ge.." hanya itu yang terdengar dari mulut Tong Yao. "kau pikir aku kecewa setelah kejadian tadi, aku berusaha menahan diri agar tidak lebih jauh.. tapi kau berpikir aku akan meninggalkanmu karena hal seperti itu?!" tanya Lu Sicheng tegas. "Cheng ge...." Tong Yao tidak banyak mengatakan apa-apa selain menyebut nama Lu Sicheng. "dengar, kelemahanku adalah gadis kecil yang ada dihadapanku ini.. aku tidak bisa melakukannya ketika ada orang lain mencoba menghinamu, aku harus menyelesaikannya dan baru tenang jika semua sudah beres" jawab Lu Sicheng.
"Cheng Ge, maafkan aku... aku pikir kau akan meninggalkanku" dan mata Tong Yao pun berkaca-kaca. Lu Sicheng pun mengecup mata Tong Yao kemudian melanjutkan mencium Tong Yao dipagi itu. "aku akan melakukannya dengan cara yang benar, atau jika kau mengizinkanku tanpa keraguan" dan Lu Sicheng melanjutkan mencium Tong Yao, menjadi malam yang mulai panas ketika Tong Yao mulai nampak keraguan untuk memulai hal baru baginya, Lu Sicheng pun menghentikan dengan cepat,"kau tidak yakin?" tanya Lu Sicheng.
"Cheng Ge ..." dan Tong Yao pun melingkari kedua tangannya di leher Lu Sicheng kemudian meneruskan malam yang panas itu. Terdengar desahan yang tertahan dari kamar Tong Yao, Lu Sicheng melakukannya dengan sangat lembut, ia memilih untuk sangat hati-hati, Lu Sicheng memberikan ruang untuk Tong Yao ketika ia menahan sakit untuk pertama kalinya.
Tong Yao melihat jam digital dikamarnya dan itu menunjukkan jam 10, kemudian ia melihat tidak ada Lu Sicheng disebelahnya, sementara itu Tong Yao menyadari Lu Sicheng memasangkan baju tidur ketika Tong Yao tertidur lelap. Tak lama nada wechat pun masuk.
'kau sudah bangun? Ayo kebawah, sarapan' itu dari Lu Sicheng. Dan Tong Yao menyadari apa yang mereka lalukan, kemudian ia malu sendiri. "aku melakukannya, bagaimana ini?" gumam Tong Yao malu sendiri. Kemudian Tong Yao bangun dengan cukup kesulitan, ia butuh waktu sekitar 2 jam untuk menyiapkan dirinya turun dan bergabung dibawah. Ia Bahkan menata cara berjalannya karena kesakitan, Tong Yao pun memilih untuk hanya duduk tanpa berpindah-pindah.
"tumben sekali kau bangun lama?" tanya Lao Mao. Dan secara reflek wajah Tong Yao memerah, "Tong Yao ada apa?" tanya Dewa Ming. "aah tidak, maaf aku ..." Tong Yao kesulitan menjawab pertanyaan sederhana itu. "ini, makanlah.." Lu Sicheng memberikan semangkuk bubur untuk Tong Yao diikuti dengan kedipan mata. "Tong Yao, jangan khawatir dengan masalah kemaren, Lu Sicheng sudah menuntaskannya" ujar Xu Rui
"bagaimana?" tanya Xiao Pang.
"mereka tidak membatalkan kontrak dan memilih jalan damai, mereka juga mengakui ada kesalahan dalam kostum itu, lihat.. pihak studio foto yang ditunjuk, sudah menaikkan permintaan maaf mereka secara resmi di akun mereka" ujar Xu Rui dan memperlihatkan hp nya. Tong Yao mengecek hp nya dan membaca dengan seksama sembari menyelesaikan semangkuk bubur yang ada dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Into Your Eyes [FF]
FanfictionHai, ini benar-benar hanya fanfic karanganku. Karena aku sangat menyukai drama cina ini, benar-benar tidak bosan untuk menontonnya berkali-kali. Cerita ini pure dari imajinasi, pikiran dari author Di Fanfic ini aku tidak akan banyak membahas bagaim...