Part 9

1.3K 72 0
                                    

Sementara itu di apartemen Tai...

"kenapa kau tidak merayu Lu Sicheng" tanya Tai dengan sinis ke Shen Yue. "a-aku tidak menangkap kodemu tadi, maaf" Shen Yue langsung minta maaf. "Latihanlah, kau masih kalah jauh dari smiling" ujar Tai. "baik" kemudian Shen Yue langsung duduk di depan komputernya. Kemudian chat pun masuk ke hp Shen Yue

'lusa kau sibuk?'

'aku akan mencuri waktu'

'baiklah, kabari saja yaa'

Kemudian chat itu berakhir, sementara Shen Yue senyum-senyum sendiri.

Di Markas ZDGX...

"Lao Mao, kau kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Tong Yao. "jangan kepo" kemudian Lao Mao pergi. "Lao K?" Tong Yao pun menanyakan ke Lao K. "sama sepertimu diawal pacaran dengan Ketua Lu" dan Tong Yao tetap tidak mengerti. "ayo, kita rapat" ujar Dewa Ming, kemudian semua berkumpul dan melanjutkan rapat mereka.

Jam 2 pagi ketika semua tertidur pulas, Tong Yao merasakan sakit perut yang luar biasa, ia tau kali ini jadwal bulanannya datang. Tapi kali ini sakitnya melebihi dari sebelumnya. Tong Yao berusaha bangun dan menuju dapur apartemen itu, kemudian ia berusaha mencari kotak obat, ia menemukan kotak obat di dalam lemari yang cukup tinggi. Tong Yao berusaha menariknya dan dengan sekali tarikan, kotak obat, kotak tisue, beberapa mug jatuh dan cukup sedikit membuat keributan.

Tong Yao pun sudah tidak tahan lagi dan meringkuk diantara tisue dan mug itu, "Tong Yao..." dan dengan cepat Lu Sicheng mengangkat tubuhnya dan membawanya kesebuah sofa besar. "ada apa?" tanya Lu Sicheng. Tong Yao tidak berkata apa-apa, dia hanya meringkuk dan menahan perutnya kemudian keringat dingin mengalir dari wajahnya. Lu Sicheng yang paham dengan keadaan itu pun langsung mengambil kompres air panas dan segera mengisinya,kemudian meletakkan kompres itu di perut Tong Yao.

Lu Sicheng juga mengambil segelas air hangat dan memberikan kepada Tong Yao kemudian memberikan sebuah obat pereda nyeri. Tak lama Tong Yao pun mulai bisa duduk kembali,"kenapa kau tak menelfonku?" tanya Lu Sicheng.

"aku sudah tidak bisa berpikir lagi, perutku sangat sakit" dan Tong Yao pun menjawab dengan suara kecil dan masih memegangi perutnya.

Tong Yao terkesiap ketika tubuhnya diangkat oleh Lu Sicheng dan membawanya ke kamar Lu Sicheng. Mereka kadang lumayan sering tidur bersama, bahkan Lu Sicheng suka menyelinap masuk ke kamar Tong Yao di jam 2 pagi, apalagi disaat Lu Sicheng berada di apartemen sendiri dan mendapatkan kamar sendiri, ia merasa bebas untuk membawa Tong Yao ke kamarnya. Tong Yao pun memeluk Lu Sicheng dan seperti hilang dalam pelukan Lu Sicheng, ia membenamkan wajahnya di dada Lu Sicheng, kemudian sesekali Lu Sicheng merasakan tubuh Tong Yao gemetar menahan sakit perutnya.

"Putri kita satu-satunya belum bangun?" tanya Xu Rui

"dia sakit perut, biarkan dia istirahat" jawab Lu Sicheng sembari bermain games. "apa dia sudah sarapan? Sakit perut kenapa?" tanya Xu Rui.

Dan dengan cepat Lu Sicheng memerintah Lu Yue melanjutkan permainannya kemudian ia mengambil semangkuk bubur hangat dan susu hangat kemudian membawanya ke atas. "selama ini aku tidak pernah mendapat perlakuan seperti itu" ujar Xiao Pang sembari mengunyah cemilannya dan dipeluk oleh Xu Rui.

"Tong Yao... ayo sarapan" Lu Sicheng membangunkan Tong Yao dengan cara berbeda, ia mencium lembut pipi, telinga, bibir, hidung, mata, alis Tong Yao hingga Tong Yao terbangun. Lu Sicheng pun menyuapi Tong Yao bubur hangat itu,"makanlah..." dan Tong Yao hanya menurut tanpa perlawanan. "terkadang aku senang jika jadwal bulananmu datang, kau menjadi pendiam dan penurut" Lu Sicheng pun mengoda Tong Yao. Hanya beberapa suap, Tong Yao pun memeluk Lu Sicheng, "perutmu masih sakit?" tanya Lu Sicheng dan Tong Yao hanya menjawab dengan anggukan. Kali ini ia menjadi sangat manja dengan Lu Sicheng.

Besok adalah pertandingan ZDGX melawan tim dari Swedia, dan dalam pertarungan kali ini mereka dengan mudah mengalahkan tim dari Swedia, setelah pertarungan itu tim swedia mengajak tim ZDGX untuk makan malam bersama, tentu saja diterima oleh Xu Rui dan Lu Sicheng. Mereka makan disebuah bar yang sudah ditentukan oleh tim Swedia. Lu Sicheng melirik Tong Yao yang lama dalam melihat menu, "Tong Yao, kau mau minum apa?" tanya Dewa Ming. "mmm....." belum selesai Tong Yao menjawab, sudah dipotong oleh Lu Sicheng. "Softdrink" dan Lu Sicheng pun mengambil menu dari tangan Tong Yao. Kemudian mereka makan dan minum disana.

"Cheng Ge, Kak Rui, aku mau bertemu temanku, aku duluan yaa" tiba-tiba saja Lao Mao pergi tanpa ada jawaban dari Lu Sicheng dan Xu Rui. "hei, kembalilah sebelum tengah malam" teriak Xu Rui.

Tong Yao merasa canggung karena hanya ia wanita satu-satunya diantara mereka, Lu Sicheng selalu merangkul Tong Yao, memperlihatkan jika wanita itu adalah miliknya, bahkan tim dari Swedia bertanya langsung dengan Lu Sicheng dan ia dengan mantap menjawab, Tong Yao adalah wanitanya.

'aku tidak jauh dari lokasi pertandingan, kau dimana?' itu adalah chat Jinyang yang masuk ke HP Tong Yao. Dan Tong Yao pun sumringah,"ada apa?" tanya Lu Sicheng, kemudian Tong Yao memperlihatkan chat dari Jinyang. "aku akan mengantarmu" ujar Lu Sicheng namun ditahan oleh Tong Yao. "apa tempat itu jauh dari sini?" tanya Tong Yao. "sekitar 2 blok... ayo.." dan Tong Yao masih menahan lengan Lu Sicheng. Tong Yao tidak bisa membantah dan membiarkan Lu Sicheng mengantarnya setelah pamit dan berjanji kembali dalam waktu 20 menit.

"aku akan menjemputmu lagi, jangan matikan hp mu" ujar Lu Sicheng kemudian mengecup lembut bibir Tong Yao, "dasar... kau selalu memanfaatkan moment untuk bisa menciumku" gerutu Tong Yao. "tentu saja" seringai Lu Sicheng.

Tong Yao dan Jinyang pun berpelukan setelah hampir 1 bulan mereka tidak bertemu,"aku mengajak tim ku untuk nonton pertandingan 10 besar" ujar Jinyang. "Hei, kita 1 gedung tapi tentu saja apartemen milikku hanyalah sewa dan tidak semewah kepunyaan yang mulia Lu Sicheng" lanjut Jinyang. "aku senang kita 1 gedung, aku ingin jalan-jalan, apa kau mau membawaku berkeliling? Kau kan sering ke korea" Tong Yao memanfaatkan moment ini. 

Falling Into Your Eyes [FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang