Part 16

1.2K 76 0
                                    

Dan pertandingan itu pun datang, Tai sangat terkejut ketika bukan Lu Yue yang maju, ternyata Lao Mao. Tai tidak menyangka Lao Mao sadar secepat ini, dan itu memberikan tepuk tangan dan sambutan yang meriah dari para pengemar ZDGX. Sesuai prediksi, permainan Tai sedikit berantakan dengan kehadiran Lao Mao. Namun Tai kembali stabil ditengah pertandingan, dan Tai kembali dikalahkan oleh duet maut Lao Mao dan Lao K. Kemudian babak pertama dimenangkan oleh ZDGX.

"aku ingin ke kamar mandi, babak ke 2 membuatku sangat gugup" ujar Tong Yao kemudian rambutnya diacak ringan oleh Lu Sicheng. "mau aku temani?" usil Lu Sicheng, "tidak usah, jika ada apa-apa aku segera menghubungimu" ujar Tong Yao. "kau yakin?" tanya Lu Sicheng. "aku janji tidak akan mengigit orang lagi" dan Lu Sicheng pun tersenyum mendengar jawaban Tong Yao.

"seharusnya aku mengiyakan tawaran Cheng Ge..." Tong Yao bergumam ketika ia melihat Tai di dekat pintu darurat dan Tong Yao harus melewati Tai. Sembari berjalan Tong Yao berusaha menelfon Lu Sicheng, namun seketika tangannya ditarik kuat dan ia terseret kedalam tangga darurat. "kau sangat senang menyiksa orang ditangga darurat" ujar Tong Yao dengan berani. "jadi kau sudah tau?" tanya Tai. "kau pikir lebam ditubuh Shen Yue itu dia membuatnya sendiri?"

"kau berani juga..." Tai mencengkram kuat tangan Tong Yao hingga ia merasa kesakitan.

"bahasa mandarinmu bersih juga" balas Tong Yao

"dengar, jika kau menang maka Shen Yue..."

"apa?! Shen Yue akan kau lukai? Kau gila? Semua orang sudah mengetahui perbuatanmu. Dan kau masih berani mengancam?" Tong Yao berusaha melepaskan cengkraman tangan Tai yang kuat, dan ia didorong kuat ke dinding dan cukup membuat kepala bagian belakang Tong Yao sakit. "lepaskan aku... Tai" Tong Yao menatap tajam Tai. "kenapa.. Kau takut, kau pikir Lu Sicheng akan datang?" wajah Tai sudah dekat wajah Tong Yao.

"jika ia tidak datang saat ini, kapanpun itu Lu Sicheng pasti akan menemukanmu" jawab Tong Yao. "teriaklah,panggil dia.."

"sudah, hentikan permainanmu Tai" itu Jinyang masuk ke pintu darurat. "lepaskan dia, nasibmu didunia e-sport akan segera berakhir, aku tinggal memencet tombol hijau ini dan keamanan akan datang" Jinyang melepaskan genggaman tangan Tai dan membawa Tong Yao pergi dari sana. "sialan..!!!" gerutu Tai.

Kemudian Jinyang mengantar Tong Yao kembali ke ruang ganti ZDGX. "sebaiknya kalian tidak membiarkan lagi dan lagi adikku sendirian ke kamar mandi, Ketua Lu, aku mengirim sesuatu, dengarkanlah"

Dan semua orang mendengar rekaman perdebatan antara Tai dan Tong Yao. Lu Sicheng pun terlihat sangat emosi dan ingin menghampiri Tai namun ditahan oleh Xu Rui dan Dewa Ming. "Cheng Ge.. aku tidak apa-apa.."dan Lu Sicheng pun memeluk Tong Yao, memindai pacarnya apakah ada yang terluka. "team ZDGX, segera naik ke panggung" ujar salah satu crew di balik pintu.

Dan mereka pun naik, dibarisan pertama fans ZDGX terlihat Jinyang duduk disana memberikan semangat untuk dibabak ke 2. Dan Dewa Ming langsung memilih Tamame untuk Tong Yao, bahkan TAT tidak sempat mengunci shikigami itu. Shikigami ZDGX kali ini adalah barisan pembalasan sakit hati, bahkan komentator berkata seperti itu.

Komentator 1 : ada apa dengan ZDGX? Mereka bahkan seperti melakukan sembarangan ban untuk team TAT, padahal jelas TAT tidak akan memilih itu

Komentator 2 : bukankah ini menganggap remeh pertandingan, namun dilihat dari shikigami,ZDGX terlihat serius melawan TAT

TAT terlihat kacau karena Tai tidak fokus pada pertandingan dan ia secara acak menyerang ZDGX.

Ketua TAT : Tai, setelah ini jangan menghilang, kami ingin berbicara denganmu.

Nada suara ketua TAT terdengar di masing-masing headphone team TAT.

Jungler TAT : Tai, kau mengacaukan 2 babak dengan sangat bersih, terimakasih.

Dan TAT pun dipastikan kalah, media mempertanyakan ada apa dengan TAT dan permainan mereka yang sangat terlihat tidak kompak. Sementara disisi lain Inggris memenangkan pertandingan ini. Dan dipastikan ZDGX akan maju ke final melawan team Inggris Aliens. Kemudian setelah pertandingan dan kekalahan tragis yang dialami TAT, Direktur Wang dan suaminya datang ke apartemen memberikan selamat dan semangat untuk mereka.

Tong Yao hendak menuju dapur, dan Lu Sicheng menahan Tong Yao dengan menarik tangannya, kemudian Tong Yao meringis, Lu Sicheng melihat tangan Tong Yao yang memerah. "ada apa? Tai melakukan ini?" tanya Lu Sicheng dengan tatapan tajam. "Tai mencengkram tanganmu" Tong Yao melihat amarah di mata Lu Sicheng. "tidak apa-apa, ini sebentar lagi akan sehat" Lu Sicheng tidak memperdulikan jawaban Tong Yao, kemudian ia mengambil kotak obat dan mengoleskan krim ke tangan Tong Yao.

"Lu Sicheng, Tong Yao kita ke perpustakaan" ujar Ibu Lu Sicheng. "Tong Yao.. aku sudah mendengar rekaman itu, kau tidak apa-apa nak?" tanya Ibu Lu Sicheng. "yaa, Nyonya Lu, aku tidak apa-apa.. Jinyang datang tepat pada waktunya dan merekam itu" ujar Tong Yao. Sementara Lu Sicheng masih menatap Tong Yao. "kenapa kau tidak menelfonku?" tanya Lu Sicheng, terlihat cemburu diwajahnya. "kau...." Nyonya Lu memukul lengan anak sulungnya. Saat ini mereka berada diruang perpustakaan dan ruang kerja Lu Sicheng,

"Kau kenapa?" tanya Nyonya Lu

"kenapa ibu membela menantu Ibu?" Lu Sicheng masih menjaga wibawanya. "Tong Yao.. ayo kita keluar, biarkan mereka berdua" ujar Ayah Lu Sicheng dan membawa Tong Yao ke beranda luar. Disana asisten rumah tangga sudah menghidangkan teh hangat untuk pemilik saham terbesar dan salah satu orang terkaya di China beserta calon menantunya.

"kau tau, jika kita keluar saat ini.. Lu Sicheng akan menjadi sangat manja dengan ibunya" ujar Tuan Lu. "benarkah..?" tanya Tong Yao. "benar, kau tidak percaya? Ayo ikut aku.." dan Tong Yao mengikuti Tuan Lu ke ruangan lain dibalik perpustakaan, memang terdengar nada suara manja Lu Sicheng yang sedang dimarahi Ibunya.

"ayo..." Tuan Lu mengajak kembali Tong Yao duduk diberanda, sementara yang lain sedang berada di ruang makan menikmati makanan yang dibawakan Nyonya Lu. "apakah Lu Sicheng sudah melamarmu?" tanya Tuan Lu yang membuat Tong Yao tersedak. "aahh jangan khawatir, aku akan memintanya segera melamarmu, kami akan memberikan kejutan dan hadiah yang besar jika kalian menjadi juara internasional" Tuan Lu pun mengedipkan mata dan menyeruput teh hangatnya.

Malamnya Tong Yao masuk ke kamar Lu Sicheng, seperti biasa dia akan tidur disana, selama di Korea, Tong Yao sudah terbiasa tidur dikamar itu. Sementara Lu Sicheng membalikkan badan ketika mengetahui Tong Yao masuk ke kamar. Tong Yao pun tersenyum dan duduk disisi lain ranjang sehingga ia bisa melihat wajah pacarnya yang cemberut. "kenapa?" tanya Tong Yao. Lu Sicheng hanya berdecak kemudian berkata," aku mau tidur..." ujar Lu Sicheng.

"baiklah, aku akan kembali ke kamarku saja.." ujar Tong Yao, ketika ia akan turun dari ranjang besar, Lu Sicheng menariknya hingga tubuh Tong Yao sudah ditindih oleh tubuh Lu Sicheng. "kenapa kau tidak memanggilku.." Lu Sicheng memegang kedua tangan Tong Yao dan mulai menciumnya. "a-aku... Lu Sicheng, aku ... aahh... aku kesulitan menjawab... aaahh..Cheng Ge" Tong Yao mulai meracau. "katakan..." perintah Lu Sicheng. "aku memang aahh.. menelfonmu, tapi tanganku.. aahh Cheng Ge... biarkan aku menjawab..." Tong Yao makin kesulitan ketika Lu Sicheng sudah mengerayangi 2 gunungnya yang montok. "ayo jawab.." nafas Lu Sicheng ditubuh Tong Yao semakin membuat Tong Yao kesulitan menjawab. "tanganku ditarik paksa oleh Tai.. aahh. Daan... Lu Sicheng, jangan... aahh... secara tak sengaja aku menekan nomor Jinyang" dan Lu Sicheng pun berhenti tiba-tiba, kemudian mencari hp Tong Yao, Lu Sicheng dengan cepat mengunci dial speed 1 untuk nomor Lu Sicheng. "lihat, jika terjadi sesuatu, tekan lama no 1 dan itu akan otomatis ke hp ku" dan Lu Sicheng kembali menyerang Tong Yao.

Falling Into Your Eyes [FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang