SULTHAN RAFFASA ALFAREZI (2)

20.9K 1.5K 10
                                    

Utamakan shalat terlebih dahulu
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading🌻

"Raffa!!!" Teriak zidan dari luar membuat pria yang berada didalam kamar tertawa terbahak-bahak.

"Raffa keluar kamu!!" Ia berusaha menghentikan tawanya lalu membuka pintu menghampiri abinya.

"Iyaa bi adaapa?" Tanyanya lemah lembut namun masih dengan menahan tawa melihat ekspresi abinya. Sedangkan zidan sudah mendelik tajam kearahnya.

"Nggak ada apa-apa naak!!"jawabnya dsngan tersenyum paksa ia mengusap rahang anaknya lalu menjewer telinga gus raffa kuat-kuat.

"Aduuh!!...abi sak--" mataanya tak sengaja melihat uminya yang akan lewat.

"Aaaww...abii raffa salah apa sih bi hiks..." Drama raffa seolah-olah disiksa oleh abinya.Mendengar tangisan gus raffa eisha langsung menghampiri dua orang yang sedang bertengkar.

"Mas kamu apa-apaan siih?!kasian dong raffanya!!" Ucap eisha seraya melepaskan tangan zidan dari gus raffa membuat gus raffa tersenyum kemenangan. Sedangkan zidan melotot tak terima.

"Sakit nak?" Gus raffa segera mengubah ekspresinya menjadi orang yang habis disiksa.

"Yang disiksa itu aku buk--"

"Diam mas!!" Ucap eisha membuatzidan bungkam sedangkan gus raffa berusaha menahan tawanya.

"Masa umi aku gak ngapa-ngapain dijewer!!" Adunya pada uminya. Ia akan terlihat manja didepan umi dan abinya namun terkadang juga jahil.

"Udah-udaah!! Biarin nanti dia tidur diluar!!" Ucap eisha seraya mengusap rambut anaknya.

"Yang kok gitu siih?!" Ucap zidan namun tidak digubris olehnya.

"Yaah syukurin nggak dapat jatah kan?!" Ejek gus raffa ketika uminya sudah pergi.

"Biarin besok-besok juga bisa!! Lah lo kapan dapat jatah?! Nikah kagak!! Wlee...." Ejek abinya balik seraya menjulurkan lidahnya.

"Liat aja nanti kalo gue udah nikah!! Gue iming-iming lo kalo lo nggak dapet jatah!!" Ucap gus raffa mengejek balik. Dia dan abinya bukan seperti anak dan ayah tapi seperti teman. Apalagi perkataan gus raffa yang memang selalu menggunakan lo-gue jika dengan abinya, beda dengan uminya karena ia lebih takut pada uminya ketimbang abinya. Namun ia sangat menyayangi keduanya.

"Kapan haa?!"

"Nanti kapan?!"

"Kalo nggak besok yaa minggu depan!!" Bohongnya seraya menaikturunkan alisnya.

"Punya calon lo hah?!"

"Gini-gini banyak yang mau wleee.."

"Mana ada yang mau sama lo!!"

"Banyak abi jangan ngawir!!liat aja nanti!!" Ancamnya lalu pergi meninggalkan abinya. Ia pergi untuk bertemu dengan kekasihnya diluar.

Sesampainya diluar senyumnya mengembang ketika melihat kekasihnya."Hay sayaang!!Lagi ngapain?!" Tanyanya seraya mengambil satu persatu cebongnya.

"Definisi gila yaa kayak gini!!" Ucap abinya yang berdiri dibelakangnya. Ia menoleh dan menatap sinis pada abinya.

"Iri bilang bos!!"

"Ya kali gue iri sama cebong!!" Ucap zidan lalu tertawa terbahak-bahak.

"Bilang aja iri! Soalnya gue lebih merhatiin cebong daripada lo!!"

ISTRI UNTUK GUS RAFFA!{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang