Part XXVI
Selama perjalanan baik Siwon maupun Kyuhyun mereka lebih memilih untuk diam dan hanya menikmati pemandangan yang ada di jendela samping mereka.
Sementara itu di apartemen Kibum yang baru saja selesai mandi dan berganti pakaian akhirnya keluar dan berjalan menuju ruang makan untuk bertemu dengan Jaejoong.
"Wah...., baunya harum sekali sih, sepertinya jika seperti ini terus aku bisa menggendut nih."
"Hmm, ya tidak apa-apa kan Kibum, bukankah itu malah bagus, jika kau sehat kau akan jadi lebih banyak membantu orang lagi dirumahsakit."
"Hahahahha, kau bisa saja Jae, ah ya bagaimana kondisimu hmm, selama kau disini apakah ada keluhan yang kau rasakan?"
"Tidak, kau tenang saja, aku baik, dan janinku juga baik, hmm hanya saja..."
"Hanya saja apa?"
"Hanya saja justru aku yang menjadi bingung kepadamu Bummie..."
"Bingung, kepadaku?"
"Hmm, selama aku disini, aku sama sekali tidak pernah bertemu dengan keluargamu, bahkan orang tersayangpun juga tidak."
"Mian, Jae, aku belum sempat cerita kepadamu ya..."
"Ya, memang kau belum menceritakan apa-apa kepadaku Bummie, selama inikan yang sering bercerita hanya aku saja." Ungkap Jaejoong kepada Kibum.
"Ya, itulah aku Jae, aku memang lebih terbiasa menjadi seorang pendengar, daripada bercerita kepada orang lain."
"Namun sekarang ini kita bukan hanya sebagai pasien dan dokternya kan, kita ini sekarang adalah partner kan?" Tanya Jaejoong kepada Kibum, dan kibum membalas pertanyaan Jaejoong dengan menampilkan senyuman manis di bibirnya.
Drrrrrrrrrrrrrrrrrrt....drrrrrrrrrrrrrrt....drrrrrrrrrrrrrt....
"Ah, sebentar ya Kibum ah, aku harus mengangkat telepon ini dulu."
"Hmm, ya angkat saja."
"Nde, yeoboseo."
"Jaejoong ssi..."
"Nde, nuguseo..."
"Saya dari kepolisian, ingin mengabarkan tentang kondisi mantan suami anda, beliau kini tengah berada di klinik penjara, karena tiba-tiba saja beliau pingsan, apakah anda bisa kemari untuk mengecek keadaannya?"
"Maaf sebelumnya, tapi dia sudah bukan menjadi urusan saya lagi, jika dia kini pingsan bukankah seharusnya anda menghubungi pihak keluarga, bukan malah menghubungi saya."
"Nde, Jaejoong ssi, cuma masalahnya, saya hanya memilih nomor teratas yang ada di kontak miliknya saja."
"Baiklah, aku akan segera kesana."
"Nde, kami tunggu."
"Jae, ada apa?"
"Hmm..."
"Ada apa, dan siapa yang baru saja menelepon?"
"Dari kepolisian."
"Police?, apakah hal itu berkaitan dengan mantan suamimu?"
"Mantan....aku belum benar-benar bercerai dengannya Bummie, sidangnya masih berbelit-belit."
"Karena kehamilanmu?"
"Hmm, karena kehamilan ku." Kata Jaejoong dengan mengelus-elus perutnya yang sudah semakin membesar itu.
Sementara itu di klinik tahanan Yunho tengah terbaring lemah dengan tangan yang masih terborgol disisi kanan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAME (End)
FanfictionOrang bilang jika kita bermain dengan api maka suatu saat kita akan terbakar seperti kita mencintai seseorang kita harus siap akan rasa kecewa...namun mengapa sungguh sesak dalam uluh hati ini... aku telah menghancurkan segalanya.... kepercayaannya...