Kediaman Jung
Keesokan harinya ketika suasana diruang makan tengah sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan, tiba-tiba ada sebuah suara orang membuka pintu dari arah kamar Yunho dan Jaejoong. Mereka berdua keluar kamar dengan membawa beberapa koper besar, seketika itu membuat orang yang berada di ruang makanpun melihat kearah mereka berdua.
"Yunie, ada apa ini, kau mau kemana nak?" kata Nyonya Jung menghentikan langkah Yunho dan Jaejoong.
"Aku mau pindah dari rumah ini Eomma."
"Apa, pindah?, Jadi ucapanmu semalam tetap akan kau lakukan Yunie, kau akan lebih memilih yeoja itu dari pada Eomma mu sendiri, begitu?!"
"Eomma, tolong jangan membuatku menjadi semakin merasa bersalah Eomma, aku sangat mencintai Eomma, namun aku tidak mungkin membiarkan istri yang ku cintai menderita akibat kelakuan Ibu kandungku sendiri." Kata Yunho kepada Nyonya Jung.
"Ckh...Kau senang yeoja culas, kau senang telah berhasil membuat anakku melawanku dan mengabaikanku dan sekarang dia dengan berani akan meninggalkanku kau puas hah...?!!" katanya dengan mendekat kearah Jaejoong kemudian menjambak rambut milik menantunya itu.
"Arggh....cukup Eomma, aku mohon lepaskan aku, aku tidak pernah memaksa Yunie Hyung untuk membawaku pergi dari sini Eomma itu keputusan dari Yunnie Hyung sendiri." Kata Jaejoong dengan terisak menahan sakit akibat jambakkan yang ia terima dari mertuanya itu.
"Eomma, apa yang kau lakukan lepaskan Eomma istriku kesakitan Eomma, dia merasa sangat kesakitan Eomma." Kata Yunho kepada sang Eomma dengan mencoba melepaskan tangan sang Eomma dari rambut Jaejoong, saat akan menarik tangan sang Eomma tiba-tiba ada suara tamparan dari arah samping dirinya.
"Appa." Kata Yunho saat mengetahui siapa orang yang melakukan tamparan tersebut kepada sang Eomma.
"PLAK....LANCANG KAU BERBUAT DEMI KIAN KEPADA MENANTUKU..." Teriak Tuan Jung kepada sang istri.
"Kau berani menamparku yeobo?" kata Nyonya Jung kepada Tuan Jung.
"Kenapa, itu sebagai pelajaran bagimu karena kau sudah bersikap kurang ajar pada menantu kita, kau tau dia merasa tertekan disini yeobo."
"Ah, jadi begitu, anakku dan bahkan suamiku tidak berpihak lagi kepadaku, baik...baiklah, ka pergi...pergilah jika kalian ingin pergi, tapi jangan pernah menyesal jika besok kau tidak akan melihatku lagi, bahkan jasadkupun tidak ingin disentuh olehmu." Kata Nyonya Jung kepada Yunho dan Jaejoong.
Tanpa peringatan lagi Jaejoongpun menarik Koper dari tangan Yunho dan dia pergi seorang diri keluar rumah itu.
"JAE....." teriak Yunho dengan mengejar sang istri tanpa menghiraukan Nyonya Jung yang hanya dapat terdiam melihat reaksi sang menantu kepadanya.
"Jae...dengarkan diriku sayang." Kata Yunho saat sudah bisa menggapai tangan sang istri.
"Cukup, sayang cukup, biar aku saja yang pergi, biar aku saja yang meninggalkan rumah ini, dia Eomma mu, aku tidak mau kau menjadi anak yang durhaka, aku tidak mau sayang, biarkan saja aku yang pergi." Kata Jaejoong dengan terisak dan mencoba melepaskan tangannya yang digenggam oleh Yunho.
"Apa kau ingin menyerah?"
"Ya, aku ingin menyerah dengan semua ini, aku lelah yun, aku sangat lelah." Kata Jaejoong, kemudian iapun ditarik kedalam pelukan Yunho.
"Aku akan ikut kemanapun kau pergi sayang, karena aku sangat mencintaimu, aku tidak akan menyesal jika aku memilih jalan ini sayang." Kata Yunho kepada Jaejoong yang berada dipelukannya kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAME (End)
FanfictionOrang bilang jika kita bermain dengan api maka suatu saat kita akan terbakar seperti kita mencintai seseorang kita harus siap akan rasa kecewa...namun mengapa sungguh sesak dalam uluh hati ini... aku telah menghancurkan segalanya.... kepercayaannya...