Part 37

80 7 1
                                    


@Apartemen Kibum

Sesampainya Jaejoong dan Taeyeong di apartemen mereka langsung diajak oleh Kibum menuju kamar tamu.

"Yeongie..., kau tidur disini ya nak." Ungkap Kibum pada anak berusia lima tahun itu.

"Nde, samchon."

"Sayang... se..."

"Jae...tidak apa-apa perlahan saja nde tidak perlu dipaksa."

"Oke, jika itu mau mu."

"Ah, nde, Samchon, aku di kamar ini tidur dengan Eomma kan?"

"Hmm, kau mau bersama dengan Eommamu."

"Nde..."

"Oke, kau boleh tidur dengan Eommamu."

"Kau tidak keberatan..."

"Memangnya aku harus keberatan apa Jae..."

"Bukankah kita telah..."

"Hmm, untuk itu kita bahas nanti ya, setelah kita selesaikan semua persoalan masalalumu hmm."

"Oke, kalau begitu, hmm, aku tidur ya."

"Hmm, masuk dan tidur yang nyenyak ya, karena besok kita akan mulai pertarungan yang akan memakan waktu."

"Hmm, kau juga."

"Selamat malam untuk kalian berdua.." ungkap Kibum yang kemudian menutup pintu kamar tamu setelah Jaejoong dan Taeyeong sudah masuk kedalam.

Setelah itu Kibumpun berjalan menuju mini bar yang berada di samping kamar miliknya.

"Kau benar-benar tidak normal Kibum...kau sungguh benar-benar tidak normal." Monolog Kibum dengan menuangkan sebuah wine kedalam sebuah gelas.

"Sekarang kau telah menikah dengan Jaejoong..., namja yang sama dengan mu...arrgghhh..., apa yang harus ku lakukan..., apakah aku harus mengangkatnya..." ungkapnya dengan memegangi perutnya.

"Haishhh....apa aku terlalu kesepian..., sehingga aku memiliki kehidupan abnormal seperti ini, namun akupun tidak bisa membohongi diriku sendiri, aku butuh Jaejoong dihidupku."

Sementara itu di kamar tamu Jaejoong terus saja memikirkan Kibum, dan keputusan yang ia ambil sekarang.

"Apa hal ini benar..., aku memang mengagumi sosok Kibum, tapi..., Kibum itu sama halnya diriku..., apa perasaan ini benar..., haishhh kenapa kehidupanku jadi serumit ini sih." Monolog Jaejoong masih dengan mengusap kening sang putra.

#Ruang persidangan

"Persidangan kali ini membahas tentang hak asuh anak dari saudara Kim Jaejoong beserta dengan saudara Jung Yunho, untuk memulai jalannya persidangan kali ini pertama-tama saya ingin mendengar agenda dari tim penggugat, hal apa yang menyebabkan anda ingin memiliki hak asuh sepenuhnya terhadap Kim Taeyeong." Ungkap Hakim Ketua kepada pihak Penggugat.

"Baik Yang mulia, ijinkan saya selaku pengacara dari klien kami Jung Yunho membacakan tentang agenda kami dalam persidangan hak asuh kali ini."

"Ya, silahkan.."

"Seperti kita ketahui klien kami memiliki banyak kecacatan hukum, yang begitu tidak pantas menjadi Ayah dari saudara Kim Taeyeong, namun begitu, kita tidak dapat memungkiri pula, klien saya tetap memiliki andil yang penuh atas Taeyeong karena didalam diri Taeyeong terdapat darah milik Jung Yunho, jadi paling tidak klien kami juga ingin ada moment bersama sang putra Yang mulia."

"Pengacara tergugat, ada yang anda ingin sampaikan?"

"Nde, ada Yang mulia, sebelumnya terimakasih atas waktu yang diberikan kepada saya untuk membela klien kami, begini, pengacara penggugat sebelumnya saya minta maaf jika nanti apa yang saya ucapkan ini akan menyinggungkan klien anda, baik saya akan lanjutkan, tadi anda mengatakan klien anda memiliki banyak sekali kecacatan dalam hukum, itu saja anda sudah tidak berhak dalam menggugat, lalu yang lucu lagi anda mengatakan walaupun seperti itu anda ingin andil lebih terhadap putra klien anda karena saudara kim taeyeong adalah anak biologis dari klien anda, bukankah ini sesuatu yang konyol, seperti kita tau dulu kala ketika klien saya Jung Jaejoong mengandung Taeyeong, dia amat sangat disiksa oleh klien anda."

FLAME (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang