Tok tok tok
Merasa tidak ada sautan dari dalam kamar, seperti biasa Voreta langsung saja membuka pintu kamar yang selalu tidak dikunci itu, saat pintu terbuka terpampanglah pemandangan yang lagi-lagi sudah biasa ia lihat
Tidak menunggu waktu lama, gadis itu langsung melangkah ke arah ranjang yang diatasnya masih bergelung nyaman seorang pria bertelanjang dada lengkap dengan balutan selimut tebalnya, Voreta langsung menarik kasar selimut itu , dan Yap berhasil
"BANGUN ATAU GUE SUNAT ULANG LO!"
Merasa tidurnya mulai terusik Aldari mulai membuka kedua matanya, dan lihatlah pemandangan yang pertama kali ia lihat sekarang Voreta tengah manatapnya garang lengkap dengan kedua tangan dipinggangnya
Huh kapan gue bisa tidur tenang selain sabtu minggu pikirnya
Setelah memastikan Al mandi barulah Voreta keluar dari kamar itu, terhitung sudah lebih 10 tahun mereka berteman tentu saja berawal dari ia berumur 10 tahun silam dan selama itu juga keluarganya selalu menempatkan mereka disekolah yang sama, bahkan sampai saat ini mereka masih berkuliah di tempat yang sama hanya berbeda fakultas Voreta di seni dan Al juga Korvin di Management
Sejujurnya Orang tua Al, Bramantya dan Lorria meminta Al untuk melanjutkan study nya di bidang kedokteran agar nanti saat telah lulus pendidikan ia bisa bekerja di rumah sakit milik Bram sendiri, namun Al punya seribu alasan untuk menolak satu-satunya hal yang membuat Al enggan untuk menekuni bidang itu ialah ia selalu pusing jika melihat suntikan
Jika ia menyetujui ajakan orang tuanya sama saja ia ingin mengali kuburan sendiri, oh tidak itu tidak akan pernah terjadi, selama hidupnya tidak pernah sekalipun Al disuntik bahkan suntik Tbc sekalipun ia lebih memilih sakit daripada tertekan hanya karena jarum suntik itu
"Udah bangun al nya Vo?"
"Udah tante" ujar Voreta sambil menyunggingkan senyumnya
"Tante heran punya anak satu malas banget bangun pagi, untung anak kalau engga udah tante buang"
"Kalau dibuang bunda ngga punya anak paling tampan lagi" Al langsung mengambil Roti yang tadinya Lorria siapkan untuk suami tercintanya, melihat hal itu sontak saja Lorria melemparkan sendok ditangannya dan tepat mengenai pelipis Al yang berjarak tidak jauh dengannya
"Wah bunda kdrt"
"Buang aja bun, nanti kita bikin proyek pembuatan anak baru" Bram langsung mengambil duduknya
"Pagi om"
"Pagi Vo, sana berangkat hati-hati bawa calon mantu ayah"
"Mantu apaan, Voreta mah suka nya ma yang badboy badboy yah"
Al segera berjalan keluar dari rumah diikuti oleh Voreta yang yang terlebih dahalu salim kepada Bram dan Lorria, ia juga tidak mempermasalahkan tentang Bram yang memanggilnya dengan sebutan 'Calon mantu' bertahun-tahun mengenal keluarga ini ia tidak lagi mengambil pusing semua ucapan Bram maupun Lorria
"Gue nebeng, minyak motor gue habis"
"Itung-itung berbuat baik kepada rakyat jelata, naik bang" Korvin yang mendengar itu sontak melangkan pandangan tidak sukanya sedangkan Al hanya terkekeh pelan sambil masuk kedalam mobilnya itu, berbeda dengan Voreta yang sedari tadi sudah duduk dikursi belakang
Setelah sampai dikampus seperti biasa, kampus akan mendadak ramai saat Al , Korvin , Rigel dan Kalid mulai memasuki area kampus dan tentu saja bersama dengan mereka bertahun-tahun membuat Voreta kebal dengan semua teriakan-teriakan fans-fans alay teman-temannya itu
"Gue denger-denger ada anak baru ya"
"Anak fakultas seni bukan?"
"Seriusan? Wah cowok atau cewek ya"
"Kata Pak Agus cowok, aaa jadi ngga sabar deh, idola baru kampus"
Voreta yang tengah melewati dua mahasiswi yang dari fakultas yang sama dengannya itu sedikit mendengar pembicaraan mereka, anak baru fakultas seni
Setelah mengantar Voreta terlebih dahulu barulah empat sekawan itu menuju ruang belajar mereka, dan tentu saja tidak luput dari pandangan fans-fans yang masih setia meneriaki nama mereka
"Lama-lama gue beli plester buat nutup ntu mulut cewek-cewek"
"Sabar bang, nikmatin aja selagi ada"
"Bener , bang berasa jadi artis kalau gini" ujar Kalid sambil mengedipkan sebelah matanya kepada salah satu mahasiswi disekitar mereka
Sedangkan diruang belajar Voreta, kini tengah sibuk dengan pembicaraan tentang mahasiswa baru dikelas mereka, pembicaraan itu sontak berenti saat Pak Agus dosen mereka masuk kedalam ruangan itu dengan dibelakangnya diikuti seorang lelaki yang tingginya hampir sama dengan tinggi Aldari
"Perkenalkan Saya Kane Clifton"
"Wajah datarmu menggemparkan dunia ku mas"
"Tinggi mu menjulang menuju cita-cita sehidup semati kita"
"Ganteng banget calon mantu mama"
"Udah ganteng idup lagi, idaman"
Voreta menggidik ngeri mendengar teriakan teman-teman satu kelasnya itu, bolehkah ia menukar kelas sepertinya ada kesalahan sistem sehingga membuatnya harus terdampar dikelas ini, setelah dipersilahkan untuk duduk barulah Kane memilih duduk disamping Voreta tentu saja ia punya alasan
Dibandingkan gadis-gadis lain yang heboh hanya karnanya, Voreta terlihat lebih tenang ketimbang yang lainnya itu artinya tidak masalah untuk berteman dengan gadis itu
"Salam kenal" ujar Kane sambil menyondorkan tangannya
"Voreta, Voreta Kagendra" balas Voreta sambil menyambut uluran tangan Kane padanya
"Bagaimana kalau berteman?"
"Tentu, ngga ada alasan buat jawab engga"
Setelah jam kelas berakhir Voreta bergegas mengemasi barang-barangnya, bisa terkena cerewetan Korvin kalau ia lelet dan membuat mereka menunggunya
"Mau makan siang?"
"Iya, ikutan ngga?"
"Sendiri?"
"Engga, sama temen-temen yang lain"
"Cepetan vo!"
"Itu mereka ayo" Ujar Voreta sambil menarik baju Kane menuju keempat lelaki yang berdiri didepan pintu kelasnya
"Siapa vo?" Ujar Regil sambil memperhatikan Kane dari ujung rambutnya sama ujung kaki pria itu
"Kane, Mahasiswa baru temen baru, makan siang sama kita gapapa kali ya" Korvin, Regil dan kalid sontak menoleh kearas Aldari seakan meminta persetujuan, sedangkan Al masih memicingkan matanya menatap Kane yang berada dihadapannya
"Yasudah ayo, Gue udah laper"
Setelahnya mereka langsung menuju kantin untuk mengisi perut mereka, lagi dan lagi Voreta harus bersabar mendapati teriakan itu semakin menjadi ketika ada Kane sebagai anggota tambahan dalam kumpulan mereka, ingatkan Voreta untuk memeriksa telinganya ke Tht berjaga-jaga kalau nanti tiba-tiba ia tuli karna semua teriakan itu

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cool Boy
Cerita PendekKepindahan mendadak dari keluarga Kagendra membuat Voreta bertemu dengan Aldari seorang anak semata wayang keluarga Lakeswara yang manjadi tetangga barunya. Kehidupannya mulai berubah semenjak ia mengenal siapa itu Al, pria yang sangat hangat baginy...