Setelah kelasnya selesai Al langsung menyuruh ketiga temannya untuk pulang terlebih dahulu sedangkan ia memilih untuk menunggu Voreta, sebenarnya ia tau kalau hari ini Vorete punya jadwal mata kuliah lebih darinya, namun daripada gadis itu pulang sendiri atau lebih parahnya pulang dengan orang lain, ia lebih memilih untuk menunggu gadis itu selesai
Selama 45 menit Al menunggu Voreta diluar ruangan kelasnya dan tidak luput dari pandangan orang-orang yang tidak sengaja melewati pria itu
"Wah Al niat banget nungguin reta"
"Jangan-jangan Al cemburu kali ya"
Iya gue cemburu puas lo batinnya, ia tidak akan menghabiskan energi untuk mengutarakan kalimat itu, belum lagi sama saja ia membuat gosip terhangat lagi
Akhirnya dosen yang mengajar dikelas Voreta pun mengakhiri pelajarannya, langsung saja Al berdiri dari duduknya dan langsung mencari keberadaan Voreta, tatapannya berubah tidak suka saat ia melihat Kane duduk disamping gadis itu
Selama mereka SD sampai SMA hanya ia yang boleh duduk disamping Voreta, namun lihatlah sekarang lelaki itu mengambil posisinya, haruskah Al memilih untuk pindah jurusan agar bisa mengambil posisinya kembali, Al tersadar dari lamunannya saat ia melihat Voreta mulai berjalan keluar, gadis itu menatapnya bingung
"Kenapa belum pulang? Tadi gue udah chat bilang gue masih ada kelas"
"Gue cuma kebetulan masih dikampus, ayo pulang"
"Yaudah, kane gue duluan ya bye" Al berdecak pelan saat ia melihat Voreta tersenyum lebar ke arah saingannya itu, ya mulai sekarang Al akan menganggap Kane sebagai saingannya
Setelah beranjak dari area kampus al sengaja tidak terlalu melajukan motornya kencang dan tentu saja secara tidak langsung membuat Voreta juga menyamakan kecepatan motornya"Vo!"
"Apa!"
"Laper, cari tempat makan dulu!"
"Ay ay kapten!"
Setelah menemukan tampat makan, mereka memutuskan untuk mampir, sejujurnya Al bisa saja makan dirumahnya hanya saja ia sangat ingin tau apa hubungan Voreta dengan kane sebenarnya, jujur saja gosib tadi sukses mengacaukan pikirannya
"Vo"
"Hem"
"Lo ma kane pacaran?"
Uhuk uhuk uhuk
Pertanyaan spontan dari Aldari sukses membuat Voreta terkejut, ia langsung meraih air minumnya, Tumben pikirnya
"Temenan biasa, tumbenan lo kepo biasanya juga bodoamat"
"Gue juga maunya bodoamat" sayangnya hati ma pikiran gue kaga sejalan lagi vo tentu saja lanjutannya hanya diutarakan Al didalam hatinya "gini-gini sebagai temen yang baik kudu jaga lo lah, secara lo satu-satunya cewek diantara kita semua"
"Bukan disuruh bang vin kan lo?"
"Soujon bener jadi cewek heran gue, habisin buruan gue mau cepet pulang"
"Aelah lo yang ngajak lo juga yang nyuruh gue cepet"
Setelah membayar makanan , Mereka langsung pergi dari tempat itu kali ini Aldari tidak lagi didalam mood buruknya mengetahui masih ada kesempatan untuknya membuat ia cukup bersemangat untuk mendapatkan Voreta, bahkan saat memasuki rumah sekalipun Al masih menyunggingkan senyumnya dengan tatapan entah kemana
"Kamu stress nak?" Lorria yang baru saja keluar dari dapur melihat anak semata wayangnya tersenyum-senyum sendiri langsung menghampiri anak nya itu
"Bunda harusnya ikut seneng kalau anaknya senyum-senyum"
"Seneng apanya, takut yang ada bunda al, ngga bisa dibiarin" Lorria langsung meraih handphone nya dan mencari nomor Suaminya disana
"Sayang gawat, Al mulai gila" Al yang mendengar itu sontak membelalakan matanya, wah bahkan bundanya sendiri mengatainya gila, langsung saja al merebut handphone milik bundanya itu
"Bunda ngigau yah jangan didengerin"
"Kamu beneran gila al? Akhirnya anak ayah bisa berkunjung ke rsj"
Mendengar Respon ayahnya langsung saja membuat Al mematikan sambungan telfonnya, ia tengah bahagia dan orang tua nya justru mengatainya sudah gila
Jadi mau tukar tambah ayah bunda batinnya
"Bun, setuju ngga kalau Voreta jadi pacar al"
"SETUJU BANGET BUNDA MAH KALAU ITU, NANTI KITA LANGSUNG BAWA BINGKISAN KERUMAH RETA"
"Bun, baru pacar bukan mau tunangan"
"Tunangan langsung juga gapapa nak, bunda mah lebih setuju kamu sama Reta daripada sama mantan mu itu siapa namanya"
"Ana, aelah bun ngapain diinget lagi kan sekarang cuman temen"
"Intinya bunda gabakal setuju kamu kamu saja si ana ana itu lagi"
"Iya bunda iya, tapi bunda jangan bilang om ma tante sebelah, awas aja-"
"AWAS APA HA , BUNDA TANYA AWAS APA?!"
"n-ngga bun ngga jadi" Al langsung berlari ke kamarnya, jika ia masih disamping sang bunda bisa saja ia jadi makanan ikan ikan besar milik bundanya itu
Tok tok tok
"Dek"
"Masuk aja bang ngga dikunci"
Setelah ia membuka pintu kamar adiknya itu, korvin dapat melihat sang adik tengah sibuk dengan laptop dan beberapa buku sepertinya tengah membuat makalah
"Sibuk dek?"
"Engga terlalu bang, cuman nyicil tugas" ujar Voreta dengan pandangan masih fokus ke arah laptop dan buku-bukunya "kenapa bang?"
"Lo sebenernya ada hubungan apaan ma kane, gue perhatiin sejak si kane masuk 2 minggu yang lalu dia lengket bener ma lo" Voreta menghentikan kegiatannya beralih menatap Korvin yang tengah duduk dikasurnya yang juga sedang memperhatikannya menunggu jawaban dari gadis itu
"Temen bang ngga lebih, sama kaya abang regil kalid al ke aku"
"Yakin?"
"Yaiya yakin lah bang, emang kenapa sih?"
"Ngga papa dek cuman nanya, oiya satu lagi"
"Apa?"
"Kalau Al bilang dia suka lo, lo percaya ngga?" ucapan korvin sontak membuat Voreta tertawa pelan
"Mana mungkin bang, becanda mulu heran, udah ah gue mau lanjut bikin tugas"
Korvin memilih untuk tidak terlalu mencampuri urusan antara Al dengan adiknya itu, bisa saja adiknya itu sebenarnya juga menunggu Al mengutarakan perasaannya hanya saja ia berbohong padanya dan bilang kalau ia tidak percaya Al menyukainya

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cool Boy
Short StoryKepindahan mendadak dari keluarga Kagendra membuat Voreta bertemu dengan Aldari seorang anak semata wayang keluarga Lakeswara yang manjadi tetangga barunya. Kehidupannya mulai berubah semenjak ia mengenal siapa itu Al, pria yang sangat hangat baginy...