Baru saja Pak Agus salah satu dosen di fakultas Voreta, keluar dari kelas yang beberapa menit lalu ia ajar, Kelas langsung ribut membicarakan satu kabar yang tengah hangat dibicarakan pada situs resmi milik Kampus
"Bukannya Al sama Voreta?"
"Yah kapal gue karam lagi"
"Ini apaan woi , ngga terima batin ini"
"AL BALIKAN SAMA KAK CHARNA?!"
Brak
Dengan reflek Voreta memukul mejanya , membuat Kane yang tadinya fokus dengan catatan Voreta terkejut begitu pula dengan seisi kelas mereka menatap Voreta takut pasalnya ia belum pernah melihat wajah Voreta semarah itu menatap mereka
Sedangkan Voreta sendiri, ia tidak mengerti mengapa tubuh dan telinganya tidak suka mendengar kabar itu, ia pun memilih untuk meninggalkan kelas tujuannya sekarang hanyalah kantin, seperti yang ia duga sebelumnya disepanjang jalan hampir semua orang membicarakan hal yang sama
Kane berjalan disamping Voreta lantas mencoba menghentikan langkah gadis itu dengan menahan pergelangan tangannya, dan berhasil Voreta berhenti sambil menatap ke arahnya, Kane meletakkan kedua tangannya menutupi telinga gadis itu
"Tenang, jangan marah lagi jangan dengar apa kata mereka" Kane berucap lembut sambil menatap kedua mata Voreta dan tanpa disangka sukses membuat Voreta lebih sedikit tenang
"Kane romantis banget"
"Jadi mau, Vo ganti posisi gue juga mau"
"Mas kane, adek juga mau dong"
Kane tersenyum tipis lantas mengusak rambut gadis itu setelah melepaskan tangannya dari telinga Voreta, mereka lantas kembali berjalan, Kane bangga dengan dirinya sendiri karna berhasil menenangkan ibu singa yang siap memakan siapapun tadi
Saat sampai dikanti Voreta langsung mengarahkan tatapannya kepada Charna yang tengah bergelayut manja di tangan Al dengan Al yang dari wajahnya saja sudah dapat ditebak pria itu sudah sangan risih dengan perlakuan bodoh dari Charna
Voreta langsung melangkah menuju mereka dengan kaki sengaja dia hentak-hentakan, tentu saja disana juga ada Korvin, Kalid dan Rigel
"Al siaga satu jam 2" bisik Rigel yang duduk disamping pria itu, Al pun langsung mengarahkan pandangannya ke arah yang ditunjuk Rigel, dan ia segera menahan senyumnya bagaimana tidak Voreta terlihat lucu baginya saat ini
Voreta langsung mengambil duduk disampin Korvin yang langsung berhadapan dengan Charna sedangkan Kane memilih duduk di samping Voreta
"Suka bener lo bikin heboh kampus"
"Biarin" Charna menjulurkan lidahnya ke arah Voreta
"Dasar nenek lampir"
"Heh lo nenek lampir"
"Kalau gue nenek lampir , lo nenek peot"
"Sembarangan, Vin ajarin adek lo sopan dikit ma gue"
"Ogah gue diajarin sopan ma lo, kalau gue mulai manggil lu dengan sopan itu artinya dunia sedang tidak bercanda" ujar Voreta sambil menyomot makanan Al yang masih sedikit disentuh oleh pria itu
Sedari dulu mereka berlima memang sering berbagi makanan bersama jadi sudah biasa bagi Voreta mengambil makanan dari piring laki-laki yang telah bersamanya lama itu
"Enak bener lo ngambil makanan orang"
"Yee orang Al nya aja ngga marah ngapain lo sewot, lo siapanya neng"
"Mantannya, mau apa lo" ucap Charna dengan nada sombong yang dibuat-buatnya
"Mantan mah mantan aja, udah jadi masa lalu juga" Voreta menjulurkan lidahnya ke arah Charna yang menatap nya kesal, kali ini justru Voreta yang berhasil membuatnya kesal, terlalu lelah beradu mulut dengan Voreta akhirnya charna pun memilih untuk pergi dari kantin itu
"Capek gue dengerin kalian berdua Vo"
"Mau gue bantu motong telinga lo biar kaga perlu denger gue ma ana lagi?" Ujar Voreta sambil mengangkat pisau yang terletak di atas meja itu ke arah Kalid, sedangkan Kalid sekarang tengah menatap pisau itu dengan susah payah menelan air liur nya
"Ampun Vo , ampun" Voreta lalu kembali meletakkan Pisau yang tadi ia pegang ketempat semula
Voreta menyadari sedari tadi Al dan Kane sama-sama memperhatikannya sesekali kedua lelaki itu akan saling beradu pandang lalu kembali menatap ke arahnya, akhirnya karena sudah mulai jengah dengan sikap ke kanak-kanakan kedua lelaki itu dengan terpaksa Voreta mengangkat kepalanya
"Kalian berdua ada masalah apa sih!" Bentak Voreta sambil menatap kedua pria itu bergantian
Saat Voreta menoleh ke arah Kane, ia menemukan bulir nasi disudut bibir Voreta, sontak Kane mengarahkan tangannya ke arah bibir Voreta dan membersihkan bibir gadis itu, dan tentu saja tidak luput dari pandangan Al
Plak
Al memukul tangan Kane dengan keras dan sontak membuat siempu tangan meringis, Voreta yang melihat itu langsung saja mengarahkan jarinya ke arah kening Al
Pletak
"Kenapa dijitak Re?" Al mengelus kening nya yang baru saja mendapat hadia dari Voreta
"Lo nya ngapain mukul tangan kane keras gitu, lo juga-"
Pletak
"Ngga ada yang boleh nyentuh bibir seorang Voreta!"
Kane kembali meringis saat mendapati jentikan pelan dari Voreta, niat awalnya hanya ingin menolong justru berimbas tersiksa
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cool Boy
Short StoryKepindahan mendadak dari keluarga Kagendra membuat Voreta bertemu dengan Aldari seorang anak semata wayang keluarga Lakeswara yang manjadi tetangga barunya. Kehidupannya mulai berubah semenjak ia mengenal siapa itu Al, pria yang sangat hangat baginy...