Jadian ?

1 1 0
                                    

Ada yang berbeda pada pagi hari ini, biasanya Voreta yang akan menunggu Al bangun dirumah lelaki itu sendiri sedangkan pagi ini justru Al yang menunggunya,

Sejujurnya ia tidak bangun terlambat hanya Al saja yang bangun lebih pagi dari biasanya dan sekarang Voreta sedikit mengkerutkan kening melihat kini lelaki itu tengah sarapan dengan kedua orang tuanya

Begitu juga dengan Korvin ia terkejut bukan main pasalnya ini pertama kali Al bangun lebih dulu apa lagi sampai sarapan dirumah mereka

"Lo mimpi apaan pagi-pagi gini udah disini, mana ikutan sarapan lagi"

"Numpang bang, bunda kaga masak" Korvin mengipitkan matanya seakan tidak percaya dengan hal yang baru saja diucapkan oleh Al

"Udah, vin biarin aja lagian kan calon mantu mama sendiri iya ngga pa"

"Mama mau jodohin Al sama Korvin?"

"Astagfirullah Vo, susah-susah mama nyekolahin kamu sampai kuliah ternyata begonya masih ada" Voreta sontak menatap tajam ke arah Sierra dan seketika perhatiannya teralihkan saat mendengar tawa tertahan dari Al yang duduk dihadapannya

"Berani lo ketawa gue tebas pala lo"

"Aelah dek sadis bener ma calon laki"

"Gada laki-lakian"

Setelahnya mereka langsung berangkat menuju kampusnya kali ini Voreta tidak membawa motor sendirian bukan karna ia kapok membawa motor ke kampus hanya saja salahkan Al yang menyuruhnya untuk berboncengan dengan lelaki itu

Sontak saja pemandangan ia lagi-lagi terekam oleh penghuni kampus yang sudah sangat ramai itu pantas saja karna 30 menit lagi jam pertama akan dimulai

"Wah gila Voreta jadi rebutan euy"

"Si enengnya cantik pisan pantes direbutin"

"Iya , mana yang rebutin cogan lagi ah jadi mau"

"Kak Voreta, mau tuker posisi ngga kak?"

"Al bini gue jan digodain!"

Dan masih banyak lagi ocehan warga kampus yang dengan sengaja memperhatikan mereka, terkadang Voreta tidak habis pikir untuk apa mereka mengidolakan pria-pria didekatnya itu padahal menurutnya kelima lelaki itu tidak tampan sedikitpun

Berada disekitar mereka selama bertahun-tahun membuat Voreta terlalu malas untuk memperhatikan wajah mereka satu-persatu

"Untung masa kuliah gue cuma tinggal dua tahun lagi"

"Dua tahun lama bang"

"Kagak , Vo bentaran doang-"

"Udah sana masuk" Al memotong ucapan Korvin menyuruh Voreta masuk kekelasnya sambil menunjuk menggunakan dagu

Baru akan menjawab ucapan Al perhatian Voreta teralihkan saat melihat Kane yang berada tidak jauh dengannya

"Pagi Kane!" Voreta sedikit melambaikan tangannya yang dibalas oleh Kane

"Pagi"

"Yaudah sana kalian pergi"

Al menatap tajam dua punggung yang perlahan menjauhinya itu

Voreta kaga mungkin suka ma itu anak secara tampanan gue , Al tidak suka saat ada orang asing yang lebih dekat dengan Voreta ketimbang dirinya, membayangkan Voreta yang lebih hangat dengan kane ketimbang dirinya membuat Al semakin membenci lelaki yang belum lama ini mengenal Voreta itu

"Mau sampai kapan lo liatin mereka"

"Sampai ntu anak kaga deket-deket Voreta lagi"

  Korvin yang jengah langsung menarik menarik paksa baju bagian belakang dari Al, ditunggu sampai kapanpun ia yakin Al tidak akan pergi sebelum ditarik seperti ini

Rigel dan Kalid yang melihat dua teman mereka dari kejauhan pun sempat terheran baru kali ini ia melihat seorang Korvin mau repot-repot menarik paksa Al sedangkan Al sendiri hanya pasrah ditarik oleh calon abang ipar sepihaknya itu

Yup , sepihak karna Korvin belum menganggapnya sebagai calon adik ipar, bagaimana tidak Al dengan Voreta tidak menjalin hubungan apapun mana mungkin ai mengakui pria itu Calon adik iparnya

"Ni anak ngapa , bang"

"Biasalah Gel, cemburu diam diam"

seketika tawa Kalid meledak, bagaimana mungkin seorang Aldari cemburu sedangkan sedari dulu mereka tau bahwa Al adalah playboy melebihi mereka semua

"Lo cemburu , al ? Kaga salah denger gue, kemana perginya Al si playboy sma bro"

"Semenjak liat Voreta deket ma kane udah ilang Al si playboy Lid" kali ini Rigel menimpali ucapan Kalid Tanpa memperhatikan Al yang sudah menatapnya datar

"Gue cuma suka Voreta" gumamnya pelan namun sukses terdengar oleh Korvin sedangkan Lelaki itu hanya bisa melihat ke arahnya dengan pandangan yang sulit di artikan

Setelah pelajaran selesai, Al tidak mendapati Voreta bersama dengan teman-temannya memang tadi ia memilih untuk ke kamar mandi terlebih dahulu, setelah menanyakan keberadaan Voreta akhirnya Al memutuskan untuk mencari gadis itu dan berakhirlah di dalam perpustakaan ini, di ujung sana ia melihat Voreta tengah sibuk dengan laptopnya

Ia mengandarkan pandangannya hanya untuk memastikan tidak ada Kane disamping gadis itu, setelah ia tidak menemukan pria yang dirinya cari barulah Al berjalan mendekati gadis itu dan duduk dihadapannya

"Vo, sibuk?"

"Eh? Kenapa disini, lo ngga makan siang?" Voreta menatapnya bingung, selama ini baru beberapa kali ia mendapati Al melewatkan makan siangnya termasuk saat ini

"Gue mau bicara"

"Bicara aja, gue nyambil bikin makalah"

Al sedikit menarik nafasnya, ia mencoba untuk tenang sekalipun jantungnya sudah sangat berdetak kencang, ia mengangkat kepalanya memperhatikan Voreta yang masih berkutat dengan laptopnya itu

"Gue suka lo" Pelan namun juga terdengar keras dipendengaran Voreta, gadis itu seketika menghentikan acara mengetiknya ia tidak tau harus menjawab apa, ia terkejut

Namun beberapa detik kemudian yang tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya

"Becanda mulu heran, lo laper ya? Gue temenin makan mau?"

"Lo ngga percaya Vo?"

"Ya engga lah Al, kita kan udah temenan lama udah hapal gue ma sifat lo"

Huh sekarang pria itu tau bagaimana rasanya ditolak, ternyata lumayan sakit juga selama ini hanya ia yang menolak gadis lain sekarang justru ia yang ditolak Voreta, namun ini bukanlah Akhir baginya ia akan membuat gadis itu percaya bahwa ia menyukainya

Bukan Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang