Tidak terasa waktu kembali cepat berlalu, sekarang saatnya angkatan Voreta yang menjalani program magangnya, Voreta mengambil tempat magang disebuah sekolah SMA swasta , awalnya Sierra menawarkannya untuk magang di butik miliknya namun Voreta menolak untuk program magang kali ini ia ingin dapatkan hal baru yang belum pernah ia coba
Dan disinilah ia sekarang, berdiri dihadapan murid-murid barunya bersama buk Suci guru yang akan menjadi pembimbingnya selama magang disekolah ini
"Baiklah silahkan buk Voreta memperkenalkan diri"
Voreta sedikit tersenyum lalu menatap semua orang didalam kelas itu "Perkenalkan nama ibuk Voreta, panggil ibuk Vo saja , mohon bantuannya"
"Ibuk Von cantik udah punya pacar?"
"Nomor wa berapa buk?"
"Ibuk udah nikah?"
"Rumah dimana buk?"
"Heh pertanyaan kalian, maaf ya Vo memang rada nggak waras isinya" Voreta terkekeh pelan
"Saya kenal orang yang lebih nggak waras lagi buk" bisik Voreta
Setelah itu Buk Suci mulai membuka pelajaran dengan Voreta yang disuruh untuk pertemuan pertama ini hanya memperhatikan dirinya menerangkan
Sedangkan Al, dirinya magang diperusahaan yang kini sudah dipegang sepenuhnya oleh Korvin tentu saja tidak mudah menjadi anak magang diperusahaan ini, lihat saja baru hari pertama ia disana Korvin seakan menguji kesabarannya dengan tugas-tugas analisa data yang seharusnya dikerjakan oleh sekretaris nya yang berjumlah lima orang
"Enak kerja nya adik ipar?"
"Kalau bukan dikantor udah gue maki lo bang"
"Eits gue atasan lo adik ipar gue yang paling disayang mama papa" Al hanya mendengus pelan lalu kembali fokus kepada kerjaannya sekarang ia menyesal menerima tawaran Reivant untuk menempatkannya magang di perusahaan ini
"Nanti , gue izinin lo jemput Voreta" Al langsung mengangkat kepalanya
"Ok pak bos, laporan anda akan selesai dalam tiga puluh menit kedepan"
"Bucin" guman Korvin lalu menglangkah meninggalkan Al menuju ruang kerjanya
Dan benar saja, Al menyelesaikan semua laporan itu dalam waktu tiga puluh menit tanpa salah sedikitpun, perlu Korvin akui sedari kuliah Al memang sudah mempunyai bakat dibidang ini, tidak salah papanya sangat percaya pada kemampuan Al
Sesuai janji Korvin pada Al, Korvin mengizin Al untuk menjemput Voreta terlebih dahulu ia tidak sekejam itu sampai tidak membayar hasil kerja keras Al
Dan sekarang disinilah Al, menunggu gadisnya sambil bersandar pada motornya, jam pulang sudah berlalu sekitar 10 menit yang lalu, namun ia masih belum mendapati Voreta keluar dari gedung sekolah itu, bahkan sekarang ia sudah mulai risih dipandangi semua anak-anak SMA
Saat ia kembali melihat ke arah pintu gedung itu, ia langsung mendapati ada Kane dan Voreta yang tengah berbicara dengan anak-anak lelaki yang Al yakini itu adalah murid mereka
"Buk Voreta pacarnya Pak Kane?"
"Enggak"
"Si ibuk pakai malu-malu"
"Saya bukan pacar Voreta, nak"
"Ah si bapak ikutan malu-malu"
"Saya pacar ibuk Voreta" Ujar Al sambil merangkul pinggang Voreta "Jadi bolehkah sekarang saya membawa guru kalian ini?"
"Oh silahkan om"
"Om?!" Voreta menahan tawanya saat melihat wajah kesal Al
"Udahlah om, pakai kaga terima lagi" ujar kane
"Om?!" Kali ini Al menatap Kane
"Udah sekarang ayo pulang" Voreta langsung menarik pelan tangan Al, ia yakin sampai kapanpun Al tidak akan berhenti berdebat dengan mereka jika ia tidak menarik pria itu
Al masih dengan wajah kesalnya bahkan saat ia sudah sampai didepan rumah Voreta, Voreta hanya menggeleng kepala melihat tingkah. Pacarnya itu
"Udahan dong keselnya, mau apa?"
"Ya masa aku dipanggil om"
"Mereka cuman bercanda ganteng, udah ah jangan kesel lagi"
Cup
Al langsung tersenyum setelah mendapatkan ciuman dipipinya dari Voreta, itu yang ia tunggu, Voreta akan selalu menciumnya saat ia kesal maupun hanya sekadar pura-pura kesal, hebatnya bahkan gadis itu tidak sadar dirinya hanya berpura-pura
Setelah berpamitan dengan Voreta, Al kembali menuju kantor, jam kerja nya masih belum habis apa kata orang jika calon menantu keluarga Kagendra bermalas-malasan dihari pertama magang
"Lo ada rencana apa buat lusa" ujar Korvin saat Al baru saja mendudukan dirinya di sofa yang ada didalam ruangan bos nya itu
"Cuman rencana sederhana, lagipula kalau dibuat besarpun malamnya bakal ada perayaan khusus dari keluarga"
"Jadi gimana?" Setelah Al menjelaskan rencananya, Korvin langsung mengabari teman-temannya yang lain dan juga istrinya
Lusa adalah hari ulang tahun Voreta, tahun kemarin mereka tidak sempat merayakan ulangtahun gadis itu karna Reivant tengah sakit, mereka mau tahun ini ada perayaan lagi untuk gadis itu
Mereka berencana untuk memberi kejutan untuk Voreta tepat saat pergantian hari nantinya karna jika dihari itu sendiri malam harinya Reivant sudah menyiapkan pesta besar-besaran untuk satu-satu putri mereka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cool Boy
Short StoryKepindahan mendadak dari keluarga Kagendra membuat Voreta bertemu dengan Aldari seorang anak semata wayang keluarga Lakeswara yang manjadi tetangga barunya. Kehidupannya mulai berubah semenjak ia mengenal siapa itu Al, pria yang sangat hangat baginy...