Ibu Negara Sakit

0 1 0
                                    

  Tidak terasa sudah lewat beberapa  bulan berlalu sejak pernikahan orangtua Kane, Korvin dan Charna pun juga tengah menjalankan magang mereka

Al sudah siap dengan stelan kampusnya, ia berencana kali ini untuk lebih dahulu menghampiri gadisnya, saat telah sampai dirumah gadis itu Al merasa terasa sepi namun saat ia membuka pintu utama tidak terkunci, Al berjalan menuju kamar Voreta dilantai dua

Ceklek

Al melihat Voreta yang tengah tertidur namun wajahnya terlihat sangat pucat, Al langsung mendekat ke arah Voreta lalu menempatkan tangannya di kening gadis itu

"Panas" gumamnya

"Al? Lo ngga kuliah?" Ujar Voreta dengan nada lemah

"Gue mau jagain pacar gue, lo udah minum obat?" Voreta mengangguk pelan "Lo mau sesuatu?"

"Haus" Al menyondorkan gelas berisi air hangat yang langsung diminum oleh Voreta

"Lo kenapa bisa sakit gini, kemarin baik-baik aja"

"Gue juga nggak tau, semalam cuma pusing tadi pagi malah panas, oiya kemarin gue main hujan" Al menyentil pelan kening gadis nya itu

"Udah tau dulu gue sakit karna itu, sekarang lo buat lagi"

"Khilaf Al"

Al membiarkan Voreta kembali tertidur, tadi ia sempat memberitau Kane untuk meminta izin kehadiran gadis nya dan juga dirinya sendiri, ia sudah menitip absennya kepada Rigel, saat sudah waktunya makan siang Al kembali membangunkan gadis itu, setelah memastikan gadisny meminum obat setelah menghabiskan makanan yang ia siapkan barulah Al menaruh kembali piring kotor ke dapur

"Al, mau mie" ujar Voreta saat Al baru masuk kedalam kamarnya

"Mie?"

Voreta mengangguk "Mau mie pedas, dilemari dapur ada"

"Yasudah gue bikin dulu"

"Ikut"

"Ikut kemana Re?" Tanya Al sambil kembali membalikkan badannya

"Ikut ke bawah, tapi gendong" Voreta mematap Al memohon, Al yang ditatao seperti itu tidak sanggup menolak permintaan gadisnya

Akhirnya Al berjongkok disamping Ranjang Voreta, Voreta pun langsung naik ke punggung pria itu, Setelah Voreta nyaman dengan posisinya barulah Al mulai berdiri dan turun dari kamar gadis itu

Al meletakkan Voreta disalah satu kursi pantry , sementara ia mulai memasak dua buah mie pedas permintaan Voreta, gadis itu terlihat sangat menikhmati pemandangan pertama kalinya melihat Al berkutat dengan Alat-alat dapur sejak hampir 21 tahun ia hidup dan hebatnya ia yang berhasil membuat seorang Aldari Lakeswara melakukan hal yang paling dihindari oleh pria itu

"Nih habisin" ujar Al sambil menyondorkan semangkuk Mie kepada Voreta dan mengambil satu mangkuk untuk dirinya sendiri

"Makasih mas pacar" Al tersenyum kecil sambil mengacak pelan rambut Voreta

Al tidak hentinya tersenyum memperhatikan Voreta dengan lahap memakan Mie buatannya sambil sesekali memakan mie untuk dirinya sendiri

"Pantesan nggak dengar mama manggil ternyata lagi asik pacaran" Voreta sedikit terlonjak kaget saat mendengar suara Sierra yang berjarak tidak terlalu jauh dari posisi mereka, Al dengan segera menghentikan acara makannya dan meraih air untuk ia minum

"Siang tan, maaf dapurnya saya pakai"

"Nggak papa Al, pasti Voreta yang minta mie"

"Ma, Vo kangen mie lagian liat kan karna makan Mie keringet Vo jadi keluar makin cepet sembuhnya"

"Mana ada yang begitu, tapi yasudahlah mama kira kamu belum makan siang mama bawain makanan tau gitu mending mama nggak pulang tadi, lanjutkan pacaran kalian mama mau balik ke butik, Al tolong bantu jaga anak tante ya"

"Iya tan, hati-hati"

"Bye mama" Voreta langsung mengambil makanan yang ditinggalkan Sierra untuknya ternyata didalam kantong itu terdapat bubur dan beberapa buah-buahan

"Buburnya pasti nggak enak"

"Tau darimana?"

"Mana ada bubur orang sakit yang enak" Setelahnya Voreta kembali menghabiskan Mie nya yang sempat tertinggal karna kedatangan Sierra

Setelah membereskan semua piring kotor, Al mengambil posisi duduk disamping Voreta yang tengah fokus menonton acara televisi, Al kembali menaruh punggung tangannya dikening Voreta

"Udah enakan?" Voreta mengangguk namun dengan pandangan yang masih fokus keacara itu

"Kalau gitu gue pulang dulu" Voreta langsung menahan tangan Al yang baru saja berdiri, Voreta memanyunkan bibirnya sambil menatap ke arah Al

"Jangan pulang, temenin aku"

'Tahan, belum sah jangan main sosor tapi gemes anjing'

Akhirnya Al kembali duduk disamping Voreta "Re, sering-sering aja sakitnya"

"Kamu doain aku sakit?"

"Nggak sayang nggak"

"Huh , Al jahat sana pergi Reta benci Al" Voreta langsung berlari ke kamarnya, Al baru tau kalau tengah sakit Voreta akan sangat berubah 180° bagaimana kalau nanti gadis itu menjadi ibu hamil, bukankah kata orang mood ibu hamil juga sering berubah-ubah

Al mengajar Voreta ke kamarnya, untungnya gadis itu tidak mengunci pintu kamarnya, dari pintu Al melihat Voreta tengah membelakanginya sambil bersembunyi dibalik selimut, Al berjalan mendekat ke arah gadis itu, ia mengusap pelan rambut Voreta

"Re, maaf ok? Gue nggak maksud doain lo sakit" Voreta membalikkan tubuhnya

"Lalu apa?"

"Gue mau terus-terusan liat lo manja ke gue"

Cup

Al mencium kening Voreta, Voreta mengerjabkan kedua matanya ia terkejut bahkan jantungnya berdetak sangat cepat sekarang, ia suka rasa ini , rasanya seperti kupu-kupu di perutnya beterbangan keluar

Bukan Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang