Seorang pengantin wanita tengah tersenyum menatap pantulan dirinya didalam kaca besar itu, ia tengah duduk sambil merapalkan doa-doa kecil agar ia tidak grogi nantinya
Voreta tersenyum lebar, dan berjalan mendekati Viona lalu berjongkok dihadapan wanita itu, Voreta mengangkat kedua tangannya untuk menggenggam tangan Viona
"Yang tenang tan, tante cantik kok om Ren pasti langsung meleleh percaya sama Vo" Viona tersenyum menatap wajah Bridesmaid nya itu, ia bersyukur Voreta dengan senang hati menjadi bridesmaid nya
"Voreta juga cantik, pasti nanti pandangan orang bukannya ke tante malah ke kamu"
"Tante bercanda banget, udah ah ayo turun udah dipanggil" Voreta membantu Viona berdiri lalu berjalan beriringan bersama Voreta
Kedua gadis itu sukses mengalihkan pandangan semua orang, bukan hanya kepada si pengantin wanita bahkan bridesmaid nya sendiri tidak kalah cantik dengan polesan make up yang tidak setebal pengantin wanita
Terlihat natural namun juga tegas disaat bersamaan, Al selalu mengikuti langkah gadisnya itu, ia seakan membayangkan sekarang ia dan Voreta yang tengah menikah, saat dirinya menoleh kesamping ia dapat melihat dengan jelas Kane juga tengan memandangi Voreta
Langsung saja Al menginjak satu kaki Kane dan membuat Kane meringis tertahan
"Punya gue, biasa aja liat nya"
"Yaelah posesif banget heran, sayang kalau kagak diliatin bidadari dunia"
"Bidadarinya punya gue ye njing"
"Iye elah kaga gue liatin lagi"
Al tidak masalah jika dirinya di Cap sebagai pacar yang posesif, toh juga Voreta tidak pernah melarangnya sejauh ini, hanya orang lain yang selalu bilang dirinya posesif Ia hanya terlalu takut gadisnya direbut orang lain
Setelah mengantarkan Viona ke kursi pengantinya, barulah Voreta mengambil duduk disamping Al yang sengaja Al kosongkan untuk gadisnya, setelah gadis itu duduk langsung saja Al menggenggam tangan Voreta, ia ingin orang lain tau bahwa gadis yang tadi mereka pandangi sudah memiliki kekasih
"Kenapa?" Bisik Voreta
"Gue nggak suka banyak yang liatin lo" balas Al setengah berbisik
"Liatin tante Vio Al bukan gue"
"Liatin lo"
Setelah acara akad selesai mereka langsung berkumpul disatu meja bulat, sedari tadi Al tidak berhenti merangkul bahu Voreta bahkan sengaja mendempetkan kursi mereka
"Lo nggak perlu begitu juga al" ujar Charna yang sudah jengah melihat keposesifan Al kepada Voreta dan hebatnya gadis itu justru terlihat biasa saja bahkan dengan lahap memakan hidangan yang sudah ia ambil tadi
"Kalau pacar lo diliatin sama semua cewek seakan-akan mau makan pacar lo dikamar lo juga bakal kayak gue na"
Al meringis saat kembali mendapatkan cubitan diperutnya "Omongannya dijaga ya bapak Aldari" ujar Voreta sambil menyuapkan sesendok kue kemulut Al
"Lama-lama liat kalian berdua gue jadi pengen punya pacar anjing"
"Mana bisa lo cari pacar kalau tiap hari bareng kalid" Ujar Kane sambil menatap Rigel yang tengah melihat jijik ke arah Kalid
"Ya nggak papa, atau kita pacaran aja yang" ujar Kalid yang hampir sukses membuat Rigel muntah
"Jijik anjing, lo makan apaan tadi pagi"
"Jadian aja gel lid, ntar kalian berdua tinggal di Jerman" Ucap Korvin sambil meraih minumannya
"Ide yang sangat tidak waras"
"Besok lo udah mulai magang bang?"
"Yoi, gue ma Charna bakal magang di perusahaan bokap mayan magang sekalian pacaran"
"Perusahaan papa jadi hancur , awas lo bang"
"Gue jadi khawatir tu perusahaan bakal kebakar kalau lo yang megang bang" ujar Al bercanda
"Nggak bakal gue kasih ijin lo magang diperusahaan papa"
"Masih ada perusahaan papanya Rigel, kalid ma kane" Baru kali ini Al menyesal keluarganya tidak punya perusahaan, mengapa papanya justru tergila-gila dengan Rumah sakit yang bahkan anak nya sendiri tidak ingin masuk kesana
Setelah itu mereka memutuskan untuk bersalaman kepada kedua mempelai sebelum akhirnya mereka pulang
"Vo, ini pacarnya?" Ujar Viona sambil menatap Al yang berada disamping gadis itu
"Iya tan, ini Al pacarnya Vo" balas Al sopan
"Om kira Voreta bakal jadi calon mantu om" oh shit Voreta menoleh patah-patah ke arah Al yang benar saja tengah memaksakan senyumnya pada gadis itu
Setelah berpamitan barulah Al langsung berjalan ke mobilnya diikuti dengan Voreta
"Calon mantu?!" Voreta sedikit terkejut ia baru saja masuk ke dalam mobil dan lihatlah wajah meledak milik pacarnya itu
"Al, om Ren cuman bercanda jangan dibawa serius begitu"
"Yanga benar saja calon mantu" Al benar-benar tidak mendengarkannya
Cup
Sekali lagi Voreta mencoba mencium pipi Al dengan harapan cemburu pria itu sedikit mereda "Lo tau kan gue sukanya lo, Om Ren cuman bercanda Al jangan dibawa serius begitu Kane juga nggak ada niat buat ngambil gue dari lo, ok?"
"Re, cium lagi" Voreta menatap datar Al, yang benar saja ia tengah membujuk pria itu namun lihatlah sekarang justru Al malah memintanya mencium lelaki itu lagi
"Jalan"
"Sekali lagi re"
"Nanti kalau udah sah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cool Boy
Historia CortaKepindahan mendadak dari keluarga Kagendra membuat Voreta bertemu dengan Aldari seorang anak semata wayang keluarga Lakeswara yang manjadi tetangga barunya. Kehidupannya mulai berubah semenjak ia mengenal siapa itu Al, pria yang sangat hangat baginy...