Hari ini Kane berjanji kepada Voreta untuk membawa gadis itu bermain, tidak jauh hanya ke taman hiburan, setelah ia memastika Voreta telah siap barulah Kane keluar dari kamarnya
"Mau kemana bang?" Ujar Aura yang tengah memainkan bonekanya
"Urusan orang dewasa kamu nggak boleh tau"
"Ih pelit, abang pelit aura benci abang!"
Kane hanya menggeleng pelan saat melihat mode merajuk khas Aura, ia juga tidak perlu mengambil pusing nanti saat pulang ia akan membelikan anak umur 5 tahun itu permen kesukaannya, setelah sedikit membujuk Aura akhirnya Kane dapat keluar dari rumah itu
Jarak antara rumah Kane dan Voreta memang sedikit jauh karna berbeda arah, setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit akhirnya Kane samapi dirumah gadis itu, terlihat Voreta telah menunggunya disamping pos satpam rumahnya itu
"Jalan sekarang?" Voreta menganggukkan kepalanya lalu naik ke atas motor Kane, tak menungu waktu lama Kane pun dengan segera melajukan motornya
"Mau gue tolongin nggak mumpung timing nya pas Al"
"Udah terima aja, lagian kalau kaga di tes kita nggak bakalan tau Voreta suka lo atau nggak"
"Asal jan sampai bikin adek gue pulang-pulang nangis, gue tumbalin kalian semua ntar"
Al tengah menimbang-nimbang apakah ia harus menerima tawaran Charna untuk membuat Voreta cemburu, awalnya mereka berencana untuk berkumpul sekadar nongkrong biasa hari ini namun saat ia melihat Korvin yang datang sendiri
Lantas menanyakan keberadaan gadis itu, setelah ia tau Voreta memiliki janji dengan pria lain membuatnya kesal, Charna yang paham situasipun membuat rencana dengan tujuan hanya ingin melihat apakah Voreta akan cemburu jika Al kembali dekat dengan masa lalu nya
Atau justru biasa saja karna mungkin Al memang hanyalah teman baginya, sejujurnya itu yang Al takuti, ia terlalu pengecut untuk sekedar mendengar Voreta tidak memiliki perasaan lebih padanya
"Gue setuju"
Dan disinilah mereka sekarang, Al dan Charna telah berada dihadapan Voreta dan kane yang tengah menatap mereka bingung, pasalnya Charna terlihat memeluk lengan Al sementara Al seperti tidak terusik sedikitpun
"Ngapain disini?!" Ujar Voreta dengan nada ketusnya
"Ini tempat umum ya biasa kali kami disini, nah mumpung lagi kumpul kita main sama-sama saja, ayo" sekalipun Voreta tidak menyukai kehadiran Charna namun ia tetap mengikuti saran gadis itu
Arena permainan pertama yang mereka pilih adalah kora-kora, pada mulanya terasa biasa saja namun perlahan saat gerakan kapal itu kian kencang dengan sengaja Charna kembali memeluk lengan Al serta meraih satu lagi tangan lelaki itu dan meletakkan di atas kepalanya
Voreta yang berada tepat disamping gadis itu melayangkan tatapan kesalnya serta tatapan tajam pada Al, sayangnya pria itu justru tidak menyadarinya, huh Voreta pun melakukan hal yang sama terhadap Kane dan sukses membuat Al terbelalak ia tidak menyangka Voreta dapat seagresif itu bahkan bakatnya hampir sama dengan Charna
Saat turun dari wahana itu, Al langsung melepaskan pelukan Charna dan berjalan ditengah-tengah Voreta dan Kane, lalu ia juga melepaskan genggaman tangan Kane pada Voreta
"Ada apa lagi sih!" Voreta menatap Al kesal
"Kenapa lo ijinin dia pegang-pegang tangan lo?"
"Ya nggak papa dong, ngapain juga harus marah"
"Kenapa giliran gue kaga boleh" Al sukses membuat Voreta bungkam, memang untuk pertama kalinya Voreta mengizinkan Al menggenggam tangannya saat hari ulang tahun kampus sebelum itu ia akan selalu menari tangannya dari genggaman lelaki itu
"Silahkan lanjutkan dating kalian, gue salah milih pergi kesini" setelahnya Al pergi begitu saja dan juga diikuti Charna dibelakangnya
Sejujurnya Voreta masih bingung dengan perasaannya sendiri, terkadang ia tidak suka dengan cara Charna yang manja kepada Al namun terkadang ia biasa saja ketika melihat Al dengan gadis lain
Harus ia akui dulu memang gadis itu pernah menaruh harapan tinggi pada Al, namun saat Al pertama kali mengenalkan pacarnya ia mulai berencana sedikit demi sedikit menghampuskan nama pria itu dihatinya, tanpa menunggu Charna , Al langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi
"Gue yang salah berharap lo bakal cemburu re"
Entah Al yang memilih tidak peduli atau memang ia yang tidak tau, perlahan hujan lebat mulai mengguyurnya namun pria itu tidak memilih untuk berhenti, ia tidak peduli sekalipun esok hari ia akan tidur diatas kasur seharian
Saat sampai dirumah, Al langsung berjalan ke arah kamarnya, ia sedikit tersenyum saat melihat kesebuah bingkai foto berisikan dirinya dan Voreta kecil
"Gue posisi gue lebih dari sabahat dihati lo, ternyata nggak, posisi gue masih seorang teman" sepele memang, hanya karna 'menggenggam tangan' namun Al merasa itulah jawabannya, jawaban dari pertanyaan 'Apakah voreta menyukainya'
Al berjalan ke arah kamar mandi, namun tiba-tiba kepalanya terasa nyeri tidak seperti biasanya, biasanya ia hanya akan seperti ini jika ia sudah terlalu lama terkena hujan dan dingin suhu namun kenapa sekarang efeknya lebih cepat
Bruk
Al pingsan didalam kamar mandi dikamar pria itu, tidak ada seorang pun dirumah, Bram berada dirumah sakit sedangkan Lorria berada dibutiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cool Boy
Short StoryKepindahan mendadak dari keluarga Kagendra membuat Voreta bertemu dengan Aldari seorang anak semata wayang keluarga Lakeswara yang manjadi tetangga barunya. Kehidupannya mulai berubah semenjak ia mengenal siapa itu Al, pria yang sangat hangat baginy...