Hari ini hari sabtu itu artinya selamat datang pagi tanpa suara Voleta yang membangunkannya, pagi ini ia ingin bersantai dulu diatas kasurnya sebelum nongkrong bersama teman-temannya nanti siang dan tentu saja bersama Voreta
Ah mengingat gadis itu ia masih teringat saat Voreta menolaknya bukan tolakan yang keras memang hanya saja dianggap candaan itu terlalu menyakitkan untuknya, setelah puas dengan pikirannya ia pun memilih untuk mandi
"Tumben anak perawan bunda sabtu gini rajin bangunnya"
"Sejak kapan kita punya anak perawan bun?"
"Itu yah liat anak kamu" Bram tadinya sibuk meminum kopinya seketika mengalihkan pandangannya ke arah Al
"Kamu ganti kelamin al?"
"Astagfirullah yah amit-amit"
Al langsung mengambil posisi duduknya disamping sang ayah sedangkan bundanya duduk dihadapannya
"Jadi gimana udah ngelamar reta?"
Byur
"AL!"
"Ya maaf bun, bundanya nanya yang ngga-ngga ya al kaget lah" Al hanya bisa meratapi nasipnya yang baru saja menyemburkan hampir segelas teh ke arah Lorria, sedangkan Lorria sudah siap menumpahkan amarahnya karena tidak terima
"Al udah mau nikah?! Kenapa ngga bilang-bilang ayah? Apa kita perlu pesan ball room nya sekarang?"
"Undangannya mau yang kayak gimana al?"
"Yah , bun , please gada yang mau nikah orang Al ditolak" Al tidak habis pikir lagi melihat kedua orang tua nya, niatnya untuk tukar tambah orang tua semakin tinggi
Sedangkan Bram dan Lorria menatap anaknya miris, ternyata berteman lama sekalipun tidak bisa memastikan Al akan langsung diterima oleh Voreta
"Pantes sebenarnya kamu ditolak al" Al mengalihkan Atensinya saat mendengar nada serius dari Bram "Kamu lupa udah berapa kali kamu pacaran sebelum ini, selama pacaran kamu ngehirauin Reta , setelah putus baru kamu perhatian lagi gimana reta bisa percaya kamu suka dia"
Al memikirkan kata-kata dari ayah-nya, Bram benar selama beberapa kali ia berpacaran saat SMP maupun SMA perhatiannya selalu teralihkan sepenuhnya kepada sang pacar bahkan ia sampai lupa kalau ia punya janji dengan gadis itu, seperti 2 tahun yang lalu
°°°°°°°°°°
FlashbackSaat ini Al tengah memperhatikan Voreta yang sejak ia sampai dikelas menghiraukannya, sebenarnya ia sadar mengapa gadis itu sekarang menghiraukannya dan sekarang satu-satunya jalan keluar hanya meminta maaf
"Ayolah , re maaf ok? Gue janji gabakal lupa lagi" Lagi-lagi tidak ada sautan dari gadis disampingnya itu "Nanti pulang sekolah gue traktir deh serius kali ini gue janji gabakal lupa"
"Nggak"
"Nanti kita beli eskrim sekalian" tepat sasaran Al melihat Voreta mulai teralihkan fokusnya "5 bungkus"
"DEAL!" Al mengembangkan senyumnya saat ia berhasil membujuk gadis itu lagi, ya lagi karena ini bukan pertama kalinya ia membujuk gadis itu sejak mereka berteman
Saat jam pulang Voreta meminta Al untung menunggunya karena ia dipanggil guru olimpiade seni terlebih dahulu, saat ia kembali ke kelas Voreta tidak menemukan Al disana

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cool Boy
Storie breviKepindahan mendadak dari keluarga Kagendra membuat Voreta bertemu dengan Aldari seorang anak semata wayang keluarga Lakeswara yang manjadi tetangga barunya. Kehidupannya mulai berubah semenjak ia mengenal siapa itu Al, pria yang sangat hangat baginy...