"Kenapa tiba-tiba mengajakku ke sini?"
"Aku hanya ingin memberhentikan segala kesalahpahaman yang terjadi."
"Apa maksudmu?"
Yuju mengeluarkan amplop cokelat besar dari dalam tas yang ia bawa, menyodorkan amplop tersebut kepada Sowon. Diam dan memandang amplop tersebut, sampai pada akhirnya ia segera mengambil untuk mencaritahu apa isi dari dalam amplop tersebut.
"Aku tidak tahu kenapa hasil lab Sinb bisa menghilang, tetapi karena Eonie masih bersikeras tidak mempercayainya, aku membawa hasil lab dengan tanda tangan ditektur Hong."
Sorot mata Sowon berubah tajam mendengar marga itu disebutkan, Yuju dengan tenang balas tersenyum.
"Kim Yuju," panggil Sowon.
"Aku hanya tidak mau membuat Sinb semakin terluka oleh sikapmu, Eonie. Jadi sebelum direktur Hong mengambil alih hak asuh Sinb, sebaiknya bersikap baik kepadanya," jelas Yuju.
Dengan perasaan sedikit menahan marah Sowon membuka amplop cokelat tersebut. Dia melihat ke arah Yuju yang tampak menunggu dengan penasaran di depannya. Yuju mengatakan bahwa ia ingin ke kafe dan minum berdua bersama Sowon, padahal niatnya adalah memberikan surat hasil lab milik Sinb.
Dan betapa terkejutnya Sowon ketika melihat isi dari kertas tersebut. Yuju melipat kedua tangan di bawah dada, ia memberi senyuman miring karena akhirnya berhasil membuat Sowon melihat kenyataan perihal Sinb.
"Tidak mungkin," ujar Sowon dengan sedikit menggelengkan kepalanya.
"Merasa terkejut? Aku harap Eonie benar-benar terkejut sekarang."
Sowon menaruh amplop tersebut di meja, begitu pun dengan kertasnya. Matanya sudah berkaca-kaca, membuat Yuju lega.
"Jadi, Sinb benar-benar sakit parah?"
"Ya."
Sowon menyibak rambutnya ke belakang. "Tidak mungkin. Ini tidak benar-benar terjadi kepadanya."
"Untuk itu, bisakah Eonie memberikan ruang untuk Sinb? Bisakah Eonie sedikit saja berbagi kasih sayang dengan Sinb? Putrimu bukan hanya Umji, tetapi Sinb juga."
"Yuju siapa yang membuat surat ini? Jangan—"
"Eonie kenapa jika tentang Sinb tidak pernah dipercaya?! Dia tidak sehina itu. Eonie yang memutuskan untuk melahirkan dia, tapi kenapa Eonie malah mengharapkan kematiannya?"
Sowon mengusap wajahnya frustasi. "Aku hanya, aku hanya tidak percaya kalau Sinb, dia akan mengalami—"
"Eonie tolong percaya kepadaku! Aku tidak sedang mempermainkan siapa pun, semua yang kau lihat saat ini adalah benar!"
"Yuju kau tahu penyakit kanker paru-paru, bukan?"
"Maaf?"
"Tidak, bukan, bukan apa-apa."
Sowon beranjak karena merasa sangat frustasi melihat apa yang sebenarnya terjadi, segera saja Yuju mengikuti kepergiannya. Mereka harus pulang juga, karena ini sudah larut malam.
"Sebentar, aku membeli minum dulu untukmu," ucap Yuju, cemas melihat Sowon yang gelisah.
Sowon tidak hanya gelisah, dia benar-benar panik sekarang. Dalam kepanikan ini dia tak memperhatikan sekitaran, dia begitu fokus pada kenyataan pahit baru yang diterima olehnya.
"Tidak mungkin, 'kan?"
"Tidak, aku yakin tidak mungkin."
Ketika Sowon bergelut dengan rasa cemas sambil menggigit jari telunjuknya seolah bisa mereda cemas. Maka Yuju datang dengan membawa satu botol air mineral. Dia merasa lega karena telah mengatakan hal yang sesungguhnya, serta membuat Sowon percaya. Kemudian ...
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Daughter Too || Gfriend
Fanfiction[COMPLETED] "Ibu, aku tidak pernah merasa iri jika dia menjadi adikku. Tapi, bisakah Ibu melihat ke arahku? Aku juga putrimu." [06-09-21] #3 in Yerin [18-09-21] #1 in Sowon [03-11-21] #1 in Sinb [06-11-21] #3 in Sadending [31-12-21] #2 in Gfriend No...