20. I'm Your Daugther Too

968 156 32
                                    

Satu pekan setelah hari yang begitu berat, kini semua kembali seperti biasanya. Ya ... walau agak berbeda karena beberapa hal telah berubah. Yuju menjadi sangat pendiam contohnya, dia juga menutup diri, hingga tak menampilkan senyuman sama sekali.

"Bibi Yuju," panggil Sinb dengan suara lembutnya.

Yuju tidak menjawab, tetapi matanya memerah siap menjatuhkan air mata.

"Bibi Yuju, kenapa? Kenapa bersikap dingin juga kepadaku?" tanya Sinb, ia menaruh pipinya pada telapak tangan Yuju.

Yuju menarik telapak tangannya secara kasar, memutuskan untuk beranjak dan siap pergi ke kamar. Dia harus berjalan dengan bantuan tongkat, karena semuanya berubah menjadi gelap sekarang.

Sinb tidak menyerah sampai di situ saja, dia menghampiri Yuju dan mendampingi.

"Bibi Yuju, aku akan terlambat jika Bibi terus mengabaikanku," oceh Sinb.

"Enyahlah," ucap Yuju pada akhirnya.

Sinb menyerah, dia tidak lagi mengikuti Yuju yang bersusah payah dalam menyelesaikan langkahnya.

"Kalau begitu aku berangkat, ya. Bibi jaga diri baik-baik, karena Bibi adalah orang yang sangat baik."

Sepeninggal Sinb, air mata Yuju luluh begitu saja. Tangisnya pecah, tetapi Yuju bersikeras untuk tidak lagi perduli pada siapa pun.

Brukh!

Aakkhhhh!

Yuju harus terjatuh di sana, tetapi tidak ada siapa-siapa di rumah.

"Jangan lemah, Kim Yuju!"

Yuju menegaskan, kemudian ia beranjak dengan susah payah. Seseorang yang begitu baik harus menerima hal seberat ini. Dia yang banyak menebar senyuman, kini meredup bak ditelan kepahitan. Dunianya telah hancur sejak hari itu.

.
.
.

"Merasa tidak berguna? Atau keluargamu selalu menyudutkanmu? Coba ambil tali dan bunuh diri saja!"

Sinb menoleh karena seseorang tiba-tiba saja melakukan iklan bunuh diri. Pria itu tersenyum miring, begitu mengetahui siapa dia, Sinb kontan menatap tajam.

"Bajingan ini!" geram Sinb.

Jimin membuka kacamata hitam yang menempel sempurna di matanya. Sebelah alisnya naik, tidak lupa dia menjilati bibirnya sebagai cara untuk memperlihatkan sisi memesona.

"Kau bukan putri kandung Kim Seokjin, tapi entah kenapa Seokjin hyung begitu menyayangimu, huh!"

Sinb tersenyum hambar. "Apa kau bilang? Jangan berbicara omong kosong."

Sinb segera menekan tombol saat mengetahui pemberhentin bus tiba, dia menginjak kaki Jimin kasar dan segera turun setelah bus berhenti.

Begitu bus berlalu, Sinb melihat sebuah taksi yang menurunkan dua orang. Siapalagi kalau bukan Sowon dan Umji, dua orang yang begitu dekat.

"Oh iya, hari ini Umji akan mewakili sekolah untuk olimpiade matematika," gumam Sinb.

Sinb tersenyum, ia melambaikan tangan dengan semangat. Namun tidak ada balasan dari sana, karena kini keduanya mulai masuk ke area sekolah. Seharusnya Umji tidak mengikuti olimpiade ini, mengingat dia sudah kelas tiga. Tetapi pihak sekolah ingin kemenangan, jadi mereka melakukan segala cara.

Berlari kecil untuk menggapai, setidaknya Sinb harus memberi semangat kepada Umji. Rupanya masih belum jauh, karena kini Umji ditahan oleh teman-temannya.

"Ibumu sangat cantik!"

"Bibi Kim, kau benar-benar sempurna!"

"Bibi Kim, kau pasti bangga karena Umji selalu mewakili sekolah."

I'm Your Daughter Too || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang