"Aku sudah berkeluarga."
Joshua Hong tiba dengan kejutan yang membuat keduanya terkejut. Diam-diam pria Hong datang, kemudian menyatakan bahwa ia tidak bisa menerima Sinb.
"Kau harus bertanggung jawab, brengsek!"
Sowon tidak bisa menahan amarahnya, dia segera saja menghampiri pria Hong dan mencengkram kuat-kuat kerah baju itu. Sorot matanya menajam, Sowon benar-benar tidak bisa menerima perkataan itu.
"Dia juga putrimu!" tegas Sowon.
"Dia putrimu," ucap Joshua dengan tenang.
"YAK!" Sowon berteriak kasar tepat di depan wajah Joshua.
Joshua melepaskan cengkraman tangan itu kasar, sorot matanya kini berapi-api.
"DIA PUTRIMU!" sentak Joshua yang kemudian berbalik, berjalan pergi meninggalkan Sowon.
"JOSHUA HONG SIALAN!" teriak Sowon tidak terbendung lagi.
Eunha hanya diam ketika Sowon menangis frustasi, kemudian dokter datang mengalihkan segala hal yang sedang terjadi.
"Bagaimana dengan Yuju?" tanya Eunha.
"Kami telah melakukan yang terbaik," ujar Sang dokter.
"Jadi bagaimana?" tanya Sowon yang mulai melangkah mendekat.
"Tapi Nn. Kim tidak akan sama lagi," jawab Sang dokter.
Sowon dan Eunha mengernyit bingung.
"Racun yang berada di pisau itu telah menyebar, telah sampai pada puncak, membuat satu sarafnya terganggu," terang Sang dokter dengan berat hati.
"Jadi apa itu berarti Yuju masih bisa hidup?" tanya Sowon, ia semakin mendekat pada dokter.
"Mungkin iya, tetapi dengan keadaan yang berbeda."
"Apa?"
"Buta permanen."
"Yuju, tidak."
Karena ternyata bukan hanya sekedar pisau yang menusuknya, di setiap sisi pisau itu sudah dilumuri oleh cairan. Hanya jika Sowon tidak bergerak cepat menelepon ambulans, mungkin Yuju sudah mati ditempat karena terkena serangan racun itu. Katanya racun yang digunakan pun berbahaya.
Sowon dan Eunha saling menatap, kemudian mendekat dan berpelukan erat. Entah bagaimana reaksi Yuju jika mengetahui dirinya tidak bisa melihat lagi. Mungkin akan menjadi momen paling menyayat hati, mengingat Yuju adalah orang yang sangat berpengaruh di lingkungan keluarga.
Ponsel Eunha bergetar, ia segera merogoh ponselnya dan mengetahui bahwa panggilan itu berasal dari Yerin.
"Ya, ada apa?"
"Kau di mana? Kenapa tidak pulang? Bawa Umji pulang juga."
"Dan meninggalkan Sinb?"
"Cepat pulang!"
"Eonie, datanglah ke rumah sakit. Yuju dirawat karena kecelakaan."
Eunha tidak mau memperpanjang percakapan, dia secara tidak sopan mematikan panggilan sepihak.
"Yerin?" tanya Sowon.
"Ya," jawab Eunha.
"Kenapa?
"Dia memintaku untuk meninggalkan Sinb."
"Aku bertanya kenapa dirimu terlihat kesal."
"Kenapa Eonie bisa tega menyerahkan Sinb begitu saja? Apa Eonie tidak memikirkan bagaimana perasaan Sinb?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Daughter Too || Gfriend
Fanfic[COMPLETED] "Ibu, aku tidak pernah merasa iri jika dia menjadi adikku. Tapi, bisakah Ibu melihat ke arahku? Aku juga putrimu." [06-09-21] #3 in Yerin [18-09-21] #1 in Sowon [03-11-21] #1 in Sinb [06-11-21] #3 in Sadending [31-12-21] #2 in Gfriend No...