17. I'm Your Daugther Too

892 162 11
                                    

Eunha berada dalam tekanan, dirinya menjadi tidak sopan dengan mencengkram kuat-kuat kerah baju Sowon. Kini keduanya masuk ke dalam ketegangan tersendiri.

"Eonie, ada apa? Kenapa Yuju bisa seperti ini?"

Sowon yang tidak kunjung membuka mulutnya, membuat Eunha geram hingga memberanikan diri mencengkram kuat-kuat kerah baju Sang kakak pertama. Wajah Eunha sudah memerah, dia bisa saja hilang kendali jika memang ingin.

"Eonie, kenapa kau diam saja? Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku?"

Sowon meraih kedua lengan Eunha. "Lepaskan."

"Jawab aku dulu!"

"Lepaskan, Eunha!"

"Jawab aku dulu!!!" jerit Eunha tak tertahankan.

Eunha mengalah, ia melepaskan cengkraman itu dan berjongkok sembari menutupi wajahnya. Tangis Eunha pecah seketika, dia yang tidak sengaja melihat Sowon terjaga di ruang tunggu rumah sakit harus menerima kenyataan bahwa Yuju terkena tusukan.

Sowon tidak berjongkok untuk menenangkan Eunha, dia memutuskan untuk berbalik sembari menarik rambutnya ke belakang dan menahannya sejenak. Wajahnya mendongak, tetapi begitu menutup mata airnya malah jatuh juga.

"Siapa yang telah menusuk Yuju~" isak Eunha di bawah sana. "Kenapa dia begitu tega menusuk orang yang bahkan tidak tahu apa-apa?"

Sowon menyeka air matanya kasar. "Semua ini salahku."

Tangis Eunha terhenti, segera ia beranjak dan menghampiri Sowon.

"Apa?"

"Sepertinya aku yang bersalah. Aku tidak begitu melihat keadaan sekitar, aku tidak peka akan hadirnya bahaya. Park Jimin, dia datang dan ingin menghabisiku," terang Sowon.

"Tapi kenapa dia ingin menghabisimu?" tanya Eunha.

"Dia ... dia menganggapku penghianat, karena aku mempertahankan Sinb dan menipu Seokjin atas status Sinb."

Eunha menghembuskan napas kasar. "Kenapa dia harus ikut campur?"

"Aku tidak tahu, aku benar-benar masih terkejut sekarang."

"Sowon eonie," panggil Eunha.

Sowon menoleh.

"Sinb ... dia harus dirawat di ICU sekarang."

"A-apa?"

"Dokter mengatakan bahwa Sinb berada dalam kondisi di ambang hidup dan matinya."

"Penyakit itu. Apa penyakit itu penyebabnya?" tanya Sowon.

"Penyakit apa?"

"Kanker paru-paru."

"A-apa?"

"Di mana Sinb sekarang? Bisa aku pergi sementara kau berjaga untuk Yuju?"

Eunha mengangguk mantap. "Temui Sinb, mungkin Eonie bisa menjadi obat terbaik baginya."

Sowon mengangguk mantap, ia menepuk bahu Eunha dua kali, segera berlari untuk melihat keadaan putrinya di mana. Eunha berjalan maju ke arah pintu, kemudian membukanya dan melihat Yuju terbaring lemah dengan posisi menyamping. Lukanya ada pada bagian punggung, pasti akan sulit bagi Yuju yang terbiasa bergerak tidak bisa diam.

Sedang di lain sisi, Sowon berlari sekuat tenaga. Dia berada di ambang ketakutan setelah mendengar penjelasan dari Eunha. Langkahnya terhenti ketika melihat seseorang berdiri di samping putri bungsunya. Dia berdiri menemani si bungsu yang tampak takut serta cemas di luar ruangan.

I'm Your Daughter Too || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang