Pintu dibuka secara perlahan olehnya, pakaian seragam yang semula begitu bersih kini berubah menjadi agak kotor. Rambutnya yang terurai secara bebas, berantakan karena tak menemui cermin serta sisir. Melihat kondisi rumah yang gelap, menyatakan bahwa seluruh penghuni sudah terlelap.
Fyuh~
Menghembuskan napas lega, betapa senangnya Sinb saat pulang di waktu yang tepat. Semua akan terasa tepat, jika orang-orang rumah sudah tidur dan tidak mengetahui ada anggota keluarga yang pulang terlambat.
Sekali lagi, dengan perlahan ia menutup kembali pintu yang tak terkunci itu. Menguncinya demi keamanan bersama, siap untuk lanjut melangkah ke kamarnya. Hanya saja ...
Ceklek!
Lampu menyala setelah ia maju selangkah dari pintu. Menoleh ke sumber yang membuat lampu tersebut menyala, Sinb lantas menunjukkan deretan gigi putihnya.
"I-ibu, ka-kau belum tidur?"
Sowon melipat kedua tangan di bawah dada, berjalan menghampiri Sinb yang berpakaian lusuh. Sowon sampai heran sendiri, sebenarnya Sinb itu putrinya atau putranya, ya?
"Cepat mandi!" suruhnya.
"I-ya, tentu saja, Bu."
"Ada air hangat di kamar mandi, lain kali pulang tepat waktu!"
Meskipun terbilang dingin, tetapi Sowon begitu perhatian dengan Sinb. Dengan posisi masih melipat kedua tangan di bawah dada, Sowon memperhatikan gerak-gerik putri sulungnya.
"Kenapa?" tanya Sowon.
"Ti-tidak, bukan apa-apa, kok."
"Lalu kenapa kau masih di sini?"
"Aku akan segera mandi, Bu!"
Sinb tersenyum senang kepada Sowon, meski tak mendapat balasan ia tetap memberi senyuman. Selesai dengan itu, Sinb melenggang pergi untuk melaksanakan perintah Sowon.
Sepeninggal Sinb, Sowon melihat ke arah album foto keluarga kecilnya. Dia menatap lamat pria tampan yang pernah begitu baik hadir melengkapi kekurangannya. Menghembuskan napas pendek, Sowon pun segera pergi ke kamar untuk lanjut tidur.
"Aigo~"
Seseorang dari lantai depan sofa keluar, dengan rambut acak-acakan ia menguap sambil sesekali menggaruk rambutnya.
"Apa ini?!" Yuju beranjak kaget, mengetahui kalau posisinya bukan di kamar.
Yuju bringsut dari ruang keluarga, memasuki kamar untuk meratapi keanehan yang terjadi kepadanya.
"Aku tadi tidur di sofa, tapi kenapa tiba-tiba aku tidur di bawah?"
Sebuah masalah baginya, padahal posisi sofa dan lantai sangatlah berdekatan. Mungkin terjatuh, makanya Yuju berakhir di lantai yang dilapisi oleh karpet bludru itu.
Beberapa menit telah berlalu, tidak baik mandi malam-malam dalam waktu yang lama. Sinb keluar dengan senyuman berbinar, karena begitu sampai di rumah, dia disambut oleh Sang ibu.
"Ini mimpi?"
"Kim Sinb, kau tidak bermimpi!"
"Aish, kenapa begitu menyenangkan?"
"Ayah~ Ibu telah kembali, dia begitu menyayangku~"
Sinb bermonolog kesenangan, dia pun melanjutkan langkahnya untuk segera berpakaian dan tidur beristirahat. Seharian ini dia harus banyak-banyak mengeluarkan tenaga, daripada harus diskors karena telah memukul kepala seorang murid Sekolah Menengah Pertama.
"Oh ya ampun kau mengejutkanku! Yak!!!"
"Kenapa?"
"Kenapa kau bilang, hah? Bersihkan wajahmu dari tepung putih itu!" tunjuk Sinb pada wajah Yerin yang sedang berada dalam tahap perawatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Daughter Too || Gfriend
Fanfiction[COMPLETED] "Ibu, aku tidak pernah merasa iri jika dia menjadi adikku. Tapi, bisakah Ibu melihat ke arahku? Aku juga putrimu." [06-09-21] #3 in Yerin [18-09-21] #1 in Sowon [03-11-21] #1 in Sinb [06-11-21] #3 in Sadending [31-12-21] #2 in Gfriend No...