"Sinb yya!!!"
"Kim Sinb, kau ada di dalam?"
"Sinb yya!!!"
"Aish, dia benar-benar masih sama seperti dulu!"
Yerin membuka pintu kamar itu dengan sedikit kuat, dia menghembuskan napas pendek ketika melihat selimut yang masih menutupi tubuh seseorang di dalam sana.
"Ya ampun, Sinb kau tidak mau pergi ke sekolah? Ayo cepat bangun, Ibumu sudah menunggu di ruang makan!"
Yerin melangkah maju lebih dalam lagi, dia langsung saja menyibak selimut itu kasar.
"Ayo bangun, sudah waktunya pergi ke sekolah, kau tahu?"
"Hmmm? Biarkan aku tertidur untuk beberapa waktu lagi."
Yerin berkacak pinggang. "Apa kau tidak mau sarapan bersama kami? Ayo turun, jangan membuat Bibi cemas!"
"Bisakah Bibi menggendongku?"
"Apa?! Tentu saja!!! Iya, tentu saja Bibi akan menggendongmu!"
"Ehehe, terima kasih banyak~"
Yerin merenggangkan sedikit otot-otot tubuhnya, kemudian menerima Sinb dengan sekuat tenaga. Setelah Sinb menetap di punggungnya, Yerin langsung saja berjalan meninggalkan kamar itu.
"Ibu, di mana? Kenapa tidak dia yang membangunkanku?"
"Ibumu sedang tidak enak badan, makanya Bibi yang datang untuk membangunkanmu."
Sinb menaruh pipinya di bahu Yerin. "Rasanya lebih baik, Bibi."
"Apa?"
"Aku sudah tidak sakit lagi."
Dan spontan saja tangan Yerin yang tersimpan pada bagian punggung itu terlepas, begitu menoleh dia tidak menemukan siapa pun. Berbalik, Yerin masuk kembali ke dalam kamar milik Sinb.
"Yak!!! Kenapa kau kabur tanpa memberitahuku, Sinb?!"
Selimut yang semula diyakini kacau kini begitu rapi pada tempatnya. Yerin memejamkan matanya kuat-kuat, ia menyibak rambutnya ke belakang seolah akan membantu untuk menetralkan keadaan.
"Kim Sinb!!!"
"Kim Sinb, kau di mana?!"
"Kim Sinb!!!"
Umji datang dengan langkah yang cepat. "Bibi, sadarlah!!!"
Yerin tersenyum. "Astaga, rupanya kau di sana? Bersembunyi di mana tadi, hah?"
Umji mengernyit. "A-apa maksudmu?"
"Sinb yya!!!"
Yerin berlari, dia langsung memeluk tubuh Umji erat dan membuat pemilik tubuh itu benar-benar terkejut.
"Bibi, aku Umji ... "
Yerin mengangguk mantap. "Aku tahu, aku tahu ... biarkan aku memelukmu untuk sebentar saja."
"Aku sudah tidak sakit lagi semuanya, aku benar-benar sudah berakhir karena keingian orang terdekatku. Aku ... tidak tahu kenapa, tapi ini lebih baik ketimbang beberapa hari yang lalu."
Yuju berdiri di ambang pintu, sorot matanya begitu lembut sekarang. Dia berjalan mendekat, kemudian langsung saja memeluk Yerin erat.
"Bagaimana? Terasa menyesakkan, bukan?" tanya Yuju lirih.
Pelukan itu merenggang, segera saja Yerin mengalihkan kepada Yuju. Memegangi kedua bahu Yuju, memandangi mata itu dengan penuh rasa sakit.
"Sinb yya, Bibi minta maaf~"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Daughter Too || Gfriend
Fanfiction[COMPLETED] "Ibu, aku tidak pernah merasa iri jika dia menjadi adikku. Tapi, bisakah Ibu melihat ke arahku? Aku juga putrimu." [06-09-21] #3 in Yerin [18-09-21] #1 in Sowon [03-11-21] #1 in Sinb [06-11-21] #3 in Sadending [31-12-21] #2 in Gfriend No...