"Apa ini? Kenapa wajahmu pucat sekali?"
Sowon menatap Yuju dingin, membuat Yuju segera saja undur untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang dilihatnya saat ini. Dia lantas menghampiri Eunha.
"Eonie, kenapa Sinb seperti itu?" bisik Yuju.
"Diam dulu," balas Eunha.
"Tapi aku penasaran," rengek Yuju masih dengan bisikan.
Eunha menginjak kaki Yuju, membuat Yuju kontan berteriak dan membuat siapa pun menatap ke arahnya.
"Yak! Kenapa kau menginjakku?!" Yuju marah, ia mengusap-usap punggung kakinya.
Eunha memberikan tatapan penuh peringatan, kemudian Yuju segera menurunkan kakinya untuk berdiri seperti biasa. Memasang wajah pasrah, padahal memang sakit karena diinjak Eunha.
"Ibu, kenapa? Ada apa dengan Sinb eonie?" tanya Umji.
Sowon hanya tersenyum, karena setelahnya ia melepaskan Sinb dan membiarkan Sinb dengan Eunha saja. Sinb menunduk melihat kepergiannya, menggenggam kuat-kuat tangan Eunha yang berada di sampingnya.
"Kenapa? Mau menangis lagi?" bisik Eunha.
"Seperti aku telah mati," balas Sinb lirih.
"Tidak, jangan berbicara seperti itu, Sinb ah. Ayo ke kamarmu," kata Eunha sembari memapah tubuh itu.
Yuju datang dan mengambil posisi di sebelah Sinb yang lainnya. Kehadiran Yuju membuat Sinb menoleh, karena tak menyangka akan kedatangan orang baik lainnya.
"Kau baik-baik saja?" tanya Yuju.
Sinb menggeleng, sebagai jawaban paling akurat karena kondisinya jauh dari kata baik-baik saja sekarang. Yuju mencebikan bibirnya ikut sedih, kemudian ia merangkul bahu Sinb, sampai tangannya tak sengaja menggeplak wajah Eunha.
"Yak!" Eunha berteriak dengan tertahan, melotot tajam ke arah Yuju.
Yuju cengengesan. "Maaf, maaf aku tidak sengaja."
Sinb melepaskan genggaman tangan itu, ia juga menurunkan tangan Yuju yang berada di bahunya. Dia membungkuk sedikit, kemudian berjalan cepat menuju ke kamarnya.
"Sinb yya, kalau ada sesuatu panggil saja aku!" teriak Eunha.
"Tidak!!! Panggil saja aku!" sahut Yuju tak mau kalah.
"YAK!"
Yerin datang dari arah dapur dengan satu gelas susu hangat, dia menatap sinis dua orang yang saling berhadapan. Eunha dan Yuju itu tidak punya waktu untuk berbaikan sepertinya.
"Bisa berhenti?" tanya Sowon dingin, dan keduanya kontan saling berpelukan.
"Susu hangat untukmu," ucap Yerin begitu manis.
"Aaa~ terima kasih banyak, Bibi," ungkap Umji.
Yerin mengusap pucuk kepala Umji. "Kau itukan sedang belajar, maka kau harus minum susu supaya lebih sehat lagi."
"Ya, iya aku tahu, kok!"
Yerin terkekeh, kemudian ia duduk dengan tegak dan melihat Sowon sudah pulang.
"Bagaimana?" tanya Yerin.
Sowon menatap Yerin. "Apanya?"
"Bagaimana dengannya."
"Tanpa penjelasan dia menangis, tanpa sebuah rasa sakit dia menangis. Dia membuang-buang waktuku!"
Pelukan Eunha dan Yuju merenggang, keduanya kontan menoleh ke sumber suara. Eunha menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Daughter Too || Gfriend
Fanfic[COMPLETED] "Ibu, aku tidak pernah merasa iri jika dia menjadi adikku. Tapi, bisakah Ibu melihat ke arahku? Aku juga putrimu." [06-09-21] #3 in Yerin [18-09-21] #1 in Sowon [03-11-21] #1 in Sinb [06-11-21] #3 in Sadending [31-12-21] #2 in Gfriend No...