.
.BYUURRRR!!!
Tubuh Kana tersentak kuat, dia yang tadinya berada di alam bawah sadarnya ditarik paksa menuju kesadaran penuh. Seketika rasa sakit yang sangat hebat menusuk sampai ke tulang-tulangnya.
"AKKHH!" Kana meringis dengan tubuh yang gemetar. Tangannya yang terikat dengan kawat berduri membuatnya tidak sanggup bergerak banyak. Rambutnya kusut acak-acakan dengan wajah nyaris tak dikenali.
"Bangun." Suara berat itu sempat mengalihkan rasa sakit ditubuh Kana meski beberapa detik sebelum air keras menyentuh kulitnya.
Jeritan keras kembali memecah keheningan dalam ruangan yang sempat sunyi itu.
Kana menangis tanpa suara, rasanya tidak sanggup lagi untuk mengeluarkan suaranya. Rasanya sakit sekali.
"T-Tolong kamu b..bunuh a...ja ak..u"
Dengan sisa tenaganya Kana berusaha menyampaikan permohonannya, permohonan agar dia segera dibunuh. Baginya, kematian lebih baik daripada penyiksaan yang sudah ia rasakan selama 3 hari ini.
Kana berusaha membuka matanya yang bengkak akibat pukulan yang dia terima selama ini, sambil menatap seseorang yang berada didepannya.
Kana menangis kali ini lebih pilu dari sebelumnya sambil mengucapkan permohonan "A-Ar..sa"
Arsa Bahy Danadyaksa, sahabat kecil Kana, satu-satunya pria yang Kana cintai. Kenapa pria yang begitu dekat dengan Kana sampai tega melakukan ini? Kana pun tidak tau, tapi Kana yakin ini semua ada hubungannya dengan Aletta.
Aletta Dirgantara adalah saudara perempuan Kana yang kini berstatus sebagai istri Arsa. Walaupun Kana mencintai Arsa, dia tidak pernah berani untuk mengungkapkannya sampai hari dimana mereka menikah, baginya kebahagiaan Aletta adalah nomor satu.
Kana tidak pernah memiliki saudara perempuan, dia memang punya 2 kakak laki-laki tapi tentu saja itu berbeda. Kana yang sangat mendambakan saudara perempuan pun selalu menuruti apa yang Aletta inginkan, termasuk memberikan cintanya.
Bahkan.. membuat satu-satunya sahabat baik yang Kana miliki, terluka.
"Kana," suara Arsa menyadarkan Kana, dia mendongak dengan lemah, memandang sosok yang menjulang tinggi dihadapannya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.
"Kelakuan lo selama ini udh bikin banyak pihak menderita, bahkan kematian aja ga cukup buat nebus dosa-dosa yang udah lo buat" ucap Arsa dengan nada suara yang tidak stabil
Pupil Kana bergetar, dia tidak menyangkalnya. Selama ini dia memang banyak membuat kesalahan.
"Sa, udah selesai? Ngapain sih lo capek-capek buat ngomong sama jalang gatau diri kayak dia?"
Tiba-tiba suara dari belakang yang baru saja membuka pintu mengalihkan perhatian mereka, kali ini mata Kana yang tadinya begitu susah untuk dibuka mendadak terbelalak begitu orang itu melempar tubuh seseorang kehadapannya.
Nafas Kana tercekat, tangan Kana yang tadinya tidak ingin dia gerakkan karna menghindari luka tambahan mendadak memberontak.
"RISSAAA!!" Kana menjerit keras, dia tidak peduli ketika luka ditangannya kembali terbuka akibat besi kawat yang menggoresnya.
"Rissa, KALIAN-"
Jeritan Kana itu terhenti, irisnya mengikuti beberapa pasang kaki yang muncul dari kegelapan. Kana akhirnya bisa melihat orang-orang yang berdiri disana.
Kana mengenali mereka semua, mereka adalah pria-pria yang selama ini berada dibelakang Aletta. Alasan mengapa Aletta tidak tersentuh dan selalu terhindar dari bahaya adalah karna orang-orang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️
FantasyCanaria Adelia atau kerap di sapa Kana harus menjalani sisa hidupnya dengan cara yang menyakitkan, saat berada diambang kematian Kana dikejutkan dengan semua fakta yang selama ini tidak dia ketahui, oleh karena itu Kana memohon agar dia bisa kembali...