PART 28

82.2K 8K 324
                                    

.
.
.

Tiga hari berlalu, kondisi Kana semakin baik, gadis itu sudah bisa duduk dan berbincang santai. Saat ini Kana tengah duduk diatas ranjang, menatap keluar jendela ruang inapnya, Kana tengah menunggu jemputan datang karena hari ini dia sudah di ijinkan untuk pulang.

Pikiran Kana melayang, sosok Clara dan Rega yang tersenyum cerah padanya kembali melintas. Tanpa sadar sudut bibir Kana terangkat, rasanya lega sekali setelah bertemu mereka. Sekarang Kana jadi tau apa yang harus dia lakukan.

"Kana, cerita ini hanya untuk menghilangkan keraguan kamu. Kakak tau alasan kenapa kamu gabisa ngelawan Aletta bahkan ketika kamu udah diberi kesempatan buat kembali lagi ke masa lalu, itu karena kamu masih berpikir kalau kamu juga terlibat dalam penderitaan Aletta dimasa lalu"

Suara Clara kembali terngiang di pikiran Kana.

"Na, kamu ga salah dan... Aletta tau itu."

"Kalau dia tau kamu ga bersalah dan tetap ngusik kamu, artinya ada yang salah dengan Aletta. Dia mungkin memang berniat menghancurkan kamu, atau dia punya sesuatu yang tidak bisa dia dapatkan kalau ada kamu disekitarnya, maka dari itu dia berusaha buat nyingkirin kamu agar tujuannya bisa tercapai"

"Dasar gila" Gumam Kana. Dia menghela nafas panjang.

"Kana, kamu berhak balas dendam. Jangan terlalu baik Na, karena Aletta ga akan pernah berubah meski kamu mati sekali lagi"

Tangan Kana tanpa sadar terkepal kuat. Clara benar, Kana akhirnya sadar bahwa dirinya itu terlalu naif, apalagi Kana sempat bimbang ketika Aletta menangis sambil mencurahkan semua isi hatinya di rooftop tempo lalu.

Ingat Kana, Aletta adalah orang yang menghancurkan kamu dimasa depan tanpa belas kasih, kali ini jangan biarkan itu sampai terulang lagi.

Kana sekali menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. Dia menatap lurus dengan pandangan kosong.

Lamunan Kana buyar ketika pintu ruangannya terbuka. Dengan senyum melebar Kana menyambut dua orang kesayangannya itu.

"Mamiiii" Darren berlari masih memakai seragam sekolahnya, sementara Alderian dengan jas kantornya berjalan dibelakang Darren.

"Halo gantengnya Mami, gimana sekolahnya, seru?" Tanya Kana ketika Darren mengulurkan kedua tangannya pada Alderian agar mengangkatnya ke atas ranjang.

Darren mengangguk sebagai jawaban, dia mengecup pipi Kana "Mami udah sembuh?"

"Udah, hari ini kan kita pulang bareng" ucap Kana lalu mengalihkan pandangannya pada Alderian yang langsung menghadiahi sebuah kecupan di pelipisnya.

Kana sedikit merona, dia masih belum terbiasa dengan semua perlakuan manis itu. Alderian juga belum mengatakan apapun padanya, misalnya soal perasaan.

"Siang Mbak Kana" sapa tiga pemuda didepan pintu

Senyum Kana merekah, setelah sekian lama dia akhirnya bisa melihat mereka lagi. Ezra, Ian, dan Noah.

"Udah siap?" Tanya Ezra

Kana mengerling tas baju yang sudah dibereskan pagi tadi lalu menatap mereka dengan cengiran 'Tolong yaa.."

"Siap Mbak!" Ucap keduanya penuh semangat sementara Noah hanya tersenyum sopan

Darren sudah turun dari ranjang, bocah itu berlari menghampiri Noah yang langsung menggendongnya.

Karna Kana belum boleh berjalan, Arsa menyarankan untuk menggunakan kursi roda dulu untuk sementara, mungkin sampai Kana benar-benar pulih total.

"Orang-orang di Mansion udah pada ribut pas tau kamu mau pulang hari ini" ucap Alderian basa basi

REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang