PART 24

69.5K 7.3K 295
                                    

.
.
.

3 minggu berlalu, sejak Rissa menelpon Danu mengabarkan bahwa Kana menghilang, gadis itu benar-benar tidak pernah kembali kerumah Rissa.

Leon sudah berusaha untuk mencari Kana atas permintaan Danu, tapi keberadaan Kana seolah-olah tidak pernah ada. Gadis itu seperti hilang ditelan bumi.

Seperti hari ini, Leon kembali menggeleng ketika dia datang ke butik Rissa untuk memberinya kabar. Rissa menghela nafas, wanita itu menguburkan wajahnya dilipatan tangannya

"Oh iya, gimana kabarnya Darren?" Rissa kembali mendongak memandang Leon

Helaan nafas juga keluar dari mulut Leon "Dia nangis terus nyariin Kana, Al udah berusaha bujuk Darren bahkan udah ngajak anak itu main tapi cuma sebentar doang Darren lupa, pas nyampe rumah nangis lagi"

Rissa ikut merasa sedih, dia memang bisa merasakan kalau Darren sangat menyayangi Kana begitu juga Kana yang sudah menganggap Darren seperti anaknya sendiri.

"Udah ada kabar dari mereka?" Tanya Rissa lagi, pertanyaan ini menjurus ke Galang dan Danu yang masih berada diluar kota.

Ternyata mencari bukti tidak mudah karena Apartemen itu sudah dikosongkan sejak 3 tahun yang lalu, Galang dan Danu saat ini tengah mencari pemiliknya agar bisa masuk kesana.

"Katanya mereka udah ketemu pemilik Apartemennya" ucap Leon membuat Rissa berbinar seketika

"Beneran? Jadi mereka udah dapet buktinya?"

Leon menggeleng "Masih ada sedikit kendala sama beberapa benda disana karna udah lama ga kepake dan dibiarin gitu aja. tapi semoga mereka bisa dapet semua buktinya hari ini"

Rissa mengangguk cemas, dia tanpa sengaja melihat kalendernya lalu menepuk jidat "Duh gue lupa belanja bahan-bahan makanan lagi"

"Mau gue anter?" Tawar Leon yang langsung dibalas gelengan oleh Rissa.

"Toko nya deket kok dari sini"

Leon mengangguk "Yaudah kalau gitu, gue cabut ya Sa"

"Sip, makasih ya Leon"

Leon mengacungkan jempolnya lalu keluar dari butik. Rissa juga beranjak dari sana setelah mengambil tas nya dari laci.

Wanita itu keluar dari butik dan memilih berjalan kaki karena toko bahan makanan yang dia sebut tadi memang dekat dari butiknya.

Rissa masuk tak lupa tersenyum pada pegawai yang menyambutnya ramah. Bahan makanan yang biasa dia beli berada dilantai dua, langsung saja Rissa kesana naik dengan hati-hati seperti yang selalu di peringatkan oleh Danu kalau ingin naik tangga.

Walaupun perutnya belum besar tapi Rissa selalu berusaha menjaga langkahnya.

Saat sedang memilih-milih buah tak sengaja pandangan Rissa tertuju pada satu perempuan yang berada diseberang, tampaknya perempuan itu tidak menyadari keberadaan Rissa karena sibuk melihat-lihat buah didepannya.

Raut wajah Rissa mengeras, sudah lama dia tidak bertemu sekalinya bertemu malah membuat Rissa ingin menjambak semua rambutnya sampai rontok.

"HEH!" Sapa Rissa tak santai membuat Aletta yang hendak memasukkan buah kedalam keranjangnya terlonjak kaget.

Aletta menatap Rissa bingung, matanya melirik kanan kiri ingin tau dengan siapa Rissa datang.

"Ngapain lo disini hah?" Tanya Rissa melotot

Melihat bahwa Rissa sendirian, Aletta langsung memasang wajah menyebalkan membuat Rissa tak tahan ingin merauk wajah sok polos itu dengan kukunya.

"Loh emang kenapa, emang nih toko punya bapak lo? Eh lupa, lo kan ga punya bapak" cibir Aletta memutar bola matanya.

REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang