PART 9

87.3K 8.5K 225
                                    

.
.
.

"NA, KAMU DIMANA SIH HAH?!"

Kana menggigit bibirnya cemas saat mendengar suara bentakan Arsa dari ponselnya. Tangannya yang memegang ponsel gemetar sementara tangan yang satunya lagi tengah menggenggam tangan mungil milik seorang anak laki-laki disampingnya.

Bocah sekitaran 6 tahun itu menatapnya dengan polos, mungkin bingung melihat ekspresi ketakutan di wajah Kana.

"Onti?"

Kana melihat kearahnya dengan cemas. Dia tengah mencari keputusan selagi bentakan demi bentakan terdengar melalui ponsel yang masih menempel ditelinganya.

Menarik nafas pelan, Kana berusaha berbicara selembut mungkin "Arsa, ada anak kecil tersesat disini, aku gabisa ninggalin dia"

"Gausah sok mentingin orang lain setelah kamu buat Letta kayak gini! Kamu kesini sekarang, kita harus bicara."

"Tapi Sa.."

"Aletta koma."

Kana mematung, nafasnya memburu. Serangan panik itu langsung saja membuat Kana keringat dingin.

"Dan ini semua gara-gara kamu Na. Kalau kamu ga ke rumah sakit sekarang, kamu akan terima akibatnya"

Sambungan telpon itu terputus. Kana tiba-tiba kalang kabut. Aletta kecelakaan dan koma lalu Arsa menyalahkannya karna mobil yang ditumpangi Aletta pagi tadi adalah taksi pesanan Kana.

Tapi mengapa dia yang disalahkan? Sejujurnya Kana memang merasa bersalah, Aletta adalah saudara yang paling disayanginya dan ini semua akibat ulah Kana yang membiarkan Aletta pergi sendirian.

"Onti?" Anak laki-laki itu lagi-lagi memanggilnya

Ditengah kepanikan Kana, dia berjongkok didepan anak itu.

"Adek, maaf ya Onti gabisa nemenin kamu disini Onti ada urusan penting"

Bocah itu memelas setengah ketakutan, tapi melihat raut wajah Kana yang tampak sedih bocah itu mengulurkan tangannya, mengusap airmata di pipi Kana.

"Onti jangan nangis, kata Papi nangis cuma buat orang yang lemah nanti orang jahatnya seneng kalo onti lemah terus onti dibikin sakit"

Kana tercengang mendengar ucapan anak 6 tahun didepannya, dengan senyuman lembut Kana memeluk anak itu. Dia tidak ingin meninggalkannya sendirian

"Kamu disini aja jangan kemana-mana nanti kalau Onti udah selesai urusannya, Onti kesini lagi terus kita cari orang tua kamu sama-sama"

Mata anak itu berbinar, dia mengangguk antusias sembari mengangkat kelingkingnya "Janji?"

Kana mengangguk lalu menautkan jari kelingking mereka "Janji, yaudah kamu duduk dibangku ini ya jangan kemana-mana, tungguin Onti"

Anak itu mengangguk, setelahnya Kana pergi kesana setelah menengok sebentar kearah anak tadi. Bocah itu tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya pada Kana.

Seperti itulah Kana meninggalkan anak itu dan langsung menuju kerumah sakit.

Disana, Kana langsung kena semprot oleh Arsa dan keluarganya. Dia mendapat tamparan dari ibunya, tatapan marah dari ayahnya, ucapan pedas dari Arsa dan lirikan sinis dari Kakaknya.

Tidak ada yang membelanya, Kana cuma bisa menangis dan berjanji akan menjaga Aletta dengan baik hingga tanpa sadar dia melupakan sesuatu.

Pagi itu Kana berniat membeli sarapan setelah menjaga Aletta semalaman. Dia berniat membeli bubur yang berada didepan rumah sakit.

REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang