PART 3

110K 10.6K 453
                                    

.
.
.

"...a"

"..Na"

"CANARIA ADELIA!"

Kana tersentak begitu mendengar teriakan suara Rissa, dia menunduk menatap gelas yang sudah miring hingga teh yang ada didalamnya mengalir membasahi pakaiannya.

"Eh, panas panasss!" Kana terpekik lalu buru-buru berdiri sambil menatap pakaiannya sendiri

"Duh lo nih ceroboh banget, sana ganti baju dulu"

Dengan cengiran lebar Kana pergi keruang ganti.

"Lagian lo mikirin apaan sih sampe bengong gitu" Rissa berdecak seraya mengulurkan beberapa lembar tissue setelah Kana kembali.

Kana hanya menunjukkan cengirannya lalu berkata dengan santai "Mikirin gimana caranya lo pisah sama Roan"

Rissa yang sedang menyeruput tehnya mendadak tersedak mendengar ucapan sahabatnya itu, dengan wajah tak percaya Rissa bertanya

"Lo udah gila?"

"Kalo itu bisa buat lo mutusin Roan, lo boleh nganggep gue gila" jawab Kana serius, sayangnya Rissa tidak bisa melihat keseriusan Kana. Dimatanya, Kana mungkin sedang bermain-main

"Wah lo emang gila, sono samperin Arsa siapa tau dia bisa ngobatin kejiwaan lo itu, sekalian deh suruh dia ngobatin hati lo juga. Kali aja biangnya dari situ"

Kana mendelik, Rissa memang tidak berubah kata-katanya itu masih saja pedas seperti biasa.

Dibanding menemui Arsa, Kana mungkin lebih memilih berhadapan dengan Alderian sekarang juga, setidaknya Alderian belum terpengaruh kecambah licik alias Aletta, jadi Kana masih bisa mengatasinya.

Kalau Arsa? Tidak usah ditanya lagi, Arsa adalah malaikat maut berkedok Dokter, pengeksekusian Kana dimasa depan tidak akan terjadi kalau bukan karna Arsa. Aletta memang biang dari semua masalahnya, tapi kalau Arsa tidak bertindak maka Aletta tidak akan punya kekuatan untuk membunuhnya.

"Wah... bisa-bisanya gue jatuh cinta sama psikopat macam dia" Kana menghela nafas lelah mengundang tatapan bingung dari Rissa

"Sumpah hari ini lo aneh banget tau gak, mulai dari dandanan sampe gelagat lo"

Rissa sudah memperhatikan Kana sejak gadis itu datang tadi pagi, Kana agak berbeda dari kemarin. Padahal baru kemarin gadis itu curhat sambil menangis karena dituduh mendorong Aletta dari tangga.

Rissa masih ingat wajah terluka Kana ketika menceritakan bagaimana semua orang menyudutkannya termasuk Arsa, tidak ada yang mempercayainya disana. Itu sebabnya Kana memilih menginap dirumah Rissa beberapa hari sampai suasana hatinya membaik.

Dan hari ini tiba-tiba Kana datang dengan tampilan beda dan kelakuannya yang aneh seolah-olah kejadian beberapa hari lalu itu tidak pernah terjadi. Bukan hanya itu, dia juga menyuruh Rissa memutuskan pertunangannya dengan Roan lalu terang-terangan memaki Arsa, cowo yang Kana puja-puja selama ini.

"Na, lo yakin gamau ke dokter? Gue takut lo kenapa napa" kali ini Rissa benar-benar memberi tatapan khawatir, bagaimana kalau Kana gila sungguhan karena Arsa yang sekarang menjaga jarak dengannya

Alih-alih membalas ucapan Rissa, Kana malah bertanya "Lo gatau hari ini Roan nganterin Aletta ke kampus?"

"Nganterin Aletta?" Wajah khawatir Rissa langsung berubah muram

"Iya, lo gatau kan?"

Rissa menggeleng pelan.

Kana memegang kedua pundak Rissa agar memandangnya, lalu menunjukkan bahwa kali ini dia sungguh serius dengan ucapannya.

REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang