.
.
.Mata Darren terbuka, dia mengerjap-ngerjap untuk menyesuaikan pandangannya. Apakah dia tertidur? Bukankah dia ada diruang rahasia terakhir kali? Kenapa sekarang bisa ada dikamar, terlebih ini adalah kamar yang dia ditempati dirumah Alsa.
"Eh Darren udah bangun? Kenapa ngga panggil aunty, sayang?"
Darren memperhatikan ketika Alsa masuk kedalam kamar dengan sebuah nampan ditangannya. Dia sedikit mengernyit, perasaannya saja atau memang Alsa terlihat lebih muda dari terakhir kali mereka bertemu?
Dan apa-apaan porsi makanan yang Alsa bawa ini? Bayi siapa yang ingin dia beri makan?
"Ayo makan dulu, Darren kan lagi sakit jadi harus banyak makan biar cepet sembuh" Alsa menyodorkan sendok bubur didepan mulut Darren membuat Darren semakin kebingungan.
"Ini buat Dalen?"
Loh?
Kenapa dia jadi cadel lagi? Darren kaget sendiri mendengar suaranya. Hei, dia berhenti cadel saat berusia 5 tahun dan sekarang usianya sudah 9 tahun. Kenapa dirinya bisa cadel kembali?
"Darren gapapa, nak? Ada yang sakit?" Alsa yang sedaritadi memperhatikan gelagat Darren, menjadi khawatir.
Setelah terdiam cukup lama, Darren bergerak turun dari tempat tidur dia juga terkejut melihat kaki dan tangannya memendek. Anak kecil itu langsung berlari menuju kaca besar yang berada didalam kamar.
Darren tercengang melihat pantulan dirinya sendiri didalam cermin, dengan pelan dia menyentuh wajahnya dengan pikiran yang melayang-layang.
Dia kembali ke masa lalu? Tapi kenapa? Dia berbalik menatap Alsa yang masih memandangnya "Aunty, umul Dalen belapa?"
"Darren tahun ini 4 tahun" Meski bingung, Alsa tetap menjawab pertanyaan anak kecil itu.
Jadi dia benar-benar kembali ke masa lalu? Apa ini termasuk bagian dari permintaan Alderian pada Adolous? Kalau begitu, tahun ini Kana masih hidupkan? Memikirkan itu, Darren jadi sangat bahagia. Dia segera berlari kecil menghampiri Alsa.
"Aunty, Alen pengen sama Papi" ucap Darren dengan suara polos dan menggemaskannya. Mulai sekarang dia harus berpura-pura menjadi anak berusia 4 tahun.
Alsa tersenyum, "Kebetulan Aunty ada kabar bahagia"
"Kabal bahagia?"
"Iyaa," Alsa mengangguk antusias "Jadi Darren mulai saat ini punya Mami baruu"
Darren terdiam sejenak "Mami balu?
"Iya, namanya Kana. Darren kalau ketemu pasti suka, Darren juga udah bisa panggil dia Mami. Dia sekarang udah jadi Maminya Darren" kata Alsa kegirangan
Darren tidak bisa menahan ekspresi bahagianya ketika Alsa menyebutkan nama Kana. Dia tadi sempat mengira Alderian menikahi wanita lain, tapi tidak mungkin. Darren saja bisa mengingat kehidupan sebelumnya, Papinya pasti juga bisa ingat. Mungkin itu sebabnya Alderian bergegas menikahi Kana agar kejadian yang lalu tidak terulang lagi.
"Alen mau ketemu Mami!" Ucapnya dengan nada riang khas anak kecil
"Okey boy, kalau gitu kita mandi dulu"
"Okeyyy!"
***
Darren tak percaya ini, sekarang dia bisa benar-benar melihatnya, Kana ada didepan matanya. Perempuan itu sedang duduk bersama sang Ayah, sejak Darren datang Kana terus melihatnya dengan intens, entahlah Darren tidak tau apa yang terjadi. Tapi ketika Kana mulai menangis, disitulah Darren mulai panik.
"M-Mbak Kana.."
Darren bisa melihat semua orang bingung, bahkan Alsa terlihat sangat panik. Darren menatap Kana, lalu memberanikan diri mendekat
KAMU SEDANG MEMBACA
REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️
FantasíaCanaria Adelia atau kerap di sapa Kana harus menjalani sisa hidupnya dengan cara yang menyakitkan, saat berada diambang kematian Kana dikejutkan dengan semua fakta yang selama ini tidak dia ketahui, oleh karena itu Kana memohon agar dia bisa kembali...