.
.
."KANAAA!"
Kana baru turun dari mobil ketika Rissa keluar dari mobil lain, perempuan itu berlari kearah Kana membuat Danu tampak seperti orang yang terkena serangan jantung.
"Sayang, hati-hati astaga!"
"Kenapa sih?" Tanya Kana bingung melihat Rissa sempoyongan menghampirinya
Plak! Plak! Plak!
"Aw!"
Rissa menggeplak lengan Kana dengan brutal membuat Kana memegangi lengannya kesakitan, dia menatap Rissa bingung "Apa sih Rissa, sakit tauuu"
"Lo yang apa-apaan! Bisa-bisanya lo berurusan sama si cewek siluman itu lagi, lo udah lupa sama apa yang udah pernah dia lakuin ke lo dulu?"
Rissa tak berhenti memukuli Kana, yang membuat Kana melongo adalah Rissa mengomelinya sambil terisak-isak. Padahal kan dia menang dalam pertarungan tadi, kenapa Rissa malah menangis?
Alderian mengambil Darren yang sudah tidur dari dalam mobil lalu memperhatikan mereka tanpa ikut campur, dia tidak akan melerai karena mengerti perasaan Rissa. Perempuan itu pasti hanya khawatir pada sahabatnya.
"Dasar bego, lo tuh bener-bener ya ihhh!"
"Hei udah, kasian Kana kamu pukulin gitu" Danu berhasil menyusul dan langsung menahan Rissa, segera saja wanita itu berbalik memeluk Danu dan melanjutkan tangisannya.
Kana mengelus lengannya tanpa melepas pandangannya dari Rissa, dia menatap Danu heran "Rissa kenapa sih?"
"Maaf ya Na," Danu terkekeh, menepuk-nepuk bahu Rissa menenangkan lalu kembali melanjutkan "Maklumin aja bumil mah emang gitu"
"..."
Perlu beberapa detik Kana terdiam seperti patung dengan mulut menganga, sebelum akhirnya melotot
"RISSA HAMIL?"
***
"Ayo kita lakuin lagi"
Alderian tersedak kopi yang baru saja di minumnya, dia sedang duduk memeriksa ulang berkas-berkasnya disamping kolam ketika Kana datang menggunakan piyama tipis yang hanya dibalut cardigan.
Istrinya itu berdiri diambang pintu kaca, sambil menatapnya serius membuat Alderian menahan senyum gemas.
"Sini," Alderian mengulurkan tangannya, meminta agar Kana mendekat. Wanita itu berjalan menghampiri Alderian dan menyambut tangan Alderian yang terjulur.
"Kenapa?" Alderian bertanya setelah menempatkan Kana duduk dipangkuannya, dia meletakkan kerjaannya diatas meja dan menatap Kana lekat.
"Rissa hamil." Saat mengatakannya, bibir Kana tampak mengerucut
"Terus?"
"Kok aku belum ya?" Lirih Kana pelan, dia menunduk untuk memainkan tali piyamanya.
Kana tampak ingin melanjutkan ucapannya dan Alderian memilih untuk mendengarkannya dengan baik.
"Tadi Kak Galang dateng buat ngasih keterangan sama permintaan aku yang terakhir kali. Kita berdua sempet ngobrol tentang Rissa yang hamil, terus dia bilang kalau aku mau cepet kayak Rissa harus ngelakuin itu mulu. Tapi katanya kalau nggak berhasil juga berarti ada yang salah sama kamu" kata Kana dengan wajah serius
"Kok aku?" Tanya Alderian mengernyit
Kana mengangguk "Kata Kak Galang, itu artinya sperma kamu kadaluwarsa"
Alderian terdiam tapi jelas bahwa urat-urat di lehernya mulai berkedut-kedut. Galang sialan! Beraninya dia mencemari otak istrinya.
Lalu Kana, bisa-bisanya dia percaya dengan ucapan manusia laknat seperti Galang. Sepertinya otak Kana sudah mulai miring karena terlalu banyak melihat darah akhir-akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️
FantasyCanaria Adelia atau kerap di sapa Kana harus menjalani sisa hidupnya dengan cara yang menyakitkan, saat berada diambang kematian Kana dikejutkan dengan semua fakta yang selama ini tidak dia ketahui, oleh karena itu Kana memohon agar dia bisa kembali...